Soediro
Raden Soediro (Yogyakarta, 24 April 1911 - 1992) adalah politisi pemerintahan di Indonesia. Iadikenal sebagai Walikota (Jabatan setara dengan Gubernur pada saat itu) Jakarta untuk periode 1953–1960 dan Gubernur Sulawesi pada periode 1951–1953.[2][3] Ia mengeluarkan kebijakan pemecahan wilayah Jakarta menjadi tiga kabupaten yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Ia juga yang mengemukakan kebijakan pembentukan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Kampung (RK) yang kemudian menjadi Rukun Warga (RW).[4][5] Ia meninggal pada tahun 1992.[6] Aktor Tora Sudiro adalah cucunya.
Sudiro | |
---|---|
[[Walikota Jakarta]] 5 | |
Masa jabatan 9 November 1953 – 29 Januari 1960 | |
Presiden | Soekarno |
[[Gubernur Sulawesi]] 3 | |
Masa jabatan 1 Juli 1951 – 1953 | |
Presiden | Soekarno |
Pengganti Andi Burhanuddin | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sudiro 24 April 1911 Yogyakarta, Hindia Belanda |
Meninggal | 1992 Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Siti Djauhari Sudiro[1] |
Sunting kotak info • L • B |
Karier dalam Pemerintahan
Wali Kota Jakarta
Sudiro dalam menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota begitu sulit, mengingat Jakarta secara de Facto adalah ibu kota Republik Indonesia. Sering terjadi konflik kebijakan antara kebijakan kota dan kebijakan nasional. Pada masa jabatannya, dia menyatakan bahwa ada 3 daerah teritoris utama di Jakarta: Bandara Kemayoran, Pelabuhan Tanjungpriok dan kota satelit Kebayoran Baru. Menteri Perhubungan biasanya mengeluarkan keputusan tentang Bandara Kemayoran tanpa konsultasi dengan Sudiro.[4]
Pada 1957, Sudiro membuat kebijakan sekolah gratis untuk tingkat sekolah dasar (SD), namun kebijakan ini hanya berlaku 1 tahun setelah pemerintah pusat membatalkan kebijakan ini.[4]
Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan dalam bidang pendidikan
- Direktur Mulo-Kweekschool Boedi Oetomo (1931–1933)
- Ketua Taman Siswa Madiun (1936)
- Guru Ksatriaan Institut Cianjur (1936–1937)
- Kepala HIS Gubernemen Curup (1937–1940)
- Kepala HIS Plaju, Palembang (1940–1942)
- Inspektur Sekolah-sekolah Balatentara Jepang di Plaju Sungai Gerong (1942–1944)
- Pemimpin Barisan Pelopor Jawa Hooko Kai Jakarta (1944–1945)
Pekerjaan dalam bidang politik
- Anggota KNIP (1945–1947)
- Wakil Residen Surakarta (1946–1947)
- Residen Koordinator Solo-Madiun, Semarang dan Pati (1948–1949)
- Residen Madiun (1950–1951)
- Gubernur Sulawesi (1951–1953)
- Wali Kota Jakarta (1953–1960)
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung RI (1978–1983)
Pekerjaan dalam bidang pergerakan
- Anggota Pengurus Jong Java cabang Yogya (1925–1929)
- Ketua cabang IM (Indonesia Muda) Magelang (1929–1931)
- Ketua KBI cabang Magelang (1929–1931)
- PB Partindo (1931–1935)
- Wakil Pemerintah Umum Barisan Banteng (1945–1948)
- Ketua umum Sarekat Sekerja Kementerian Dalam Negeri (1947–1959)
- Ketua umum Dana Perjuangan Irian Barat (1957–1962)
- Ketua I Persatuan Wredatama Republik Indonesia (1977)
Referensi
- ^ "The Sudiro's Family: Eyang Ibu". The Sudiro's Family. Diakses tanggal 14 Oktober 2015.
- ^ "Ensiklopedia: Sudiro, Raden". Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Dinas Komunikasi DKI Jakarta. Diakses tanggal 14 Oktober 2015.
- ^ Aritonang, Jan S. Sejarah perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. ISBN 9789796872213.
- ^ a b c Golden, Daan Van (Januari 2001). Jakarta Batavia: Socio-Cultural Essays (Verhandelingen Van Het Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- En Volkenkunde). Leiden: Koninklijk Institute of Linguistic vor Taal-, Land- en Volkenkunde. ISBN 9789067181396.
- ^ Henny Rachma Sari (14 September 2012). "Jejak langkah dan karya 13 gubernur Jakarta". Merdeka.com. Diakses tanggal 15 Oktober 2015.
- ^ "Sudiro Wafat secara Tragis". Tempo Interaktif. Jakarta. 18 April 1992. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2000. Diakses tanggal 15 Juli 2006. Parameter
|dead-url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1992/04/18/OBI/mbm.19920418.OBI11154.id.html
tidak valid (bantuan)
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sjamsuridjal |
Wali Kota Jakarta 1953–1960 |
Diteruskan oleh: Soemarno Sosroatmodjo |
Didahului oleh: Bernard Wilhelm Lapian |
Gubernur Sulawesi 1951–1953 |
Diteruskan oleh: Andi Burhanuddin |