Subhan Allah
Subhanallah (bahasa Arab: سبحان الله) adalah frasa dalam bahasa Arab yang sering diterjemahkan menjadi "Maha suci Allah". Subhanallah merupakan kalimat tasbih yang disunnahkan membacanya ketika selesai shalat wajib.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6b/Glory_to_God-Arabic-Desouk.jpg/250px-Glory_to_God-Arabic-Desouk.jpg)
Etimologi
Subhanallah berasal dari sabh, tidak tercampuri, atau tasbih ( تسبیح; pujian), membuat semuanya seperti suci. arti secara harfiahnya adalah Tuhan tidak tercampuri. Ada juga bagian yang menambahkan "tidak tercampuri dari segala kebathilan".
Allah berfirman: وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
“ | ...dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang. 33: 42 | ” |
Dalam hadis nabi bersabda:
“ | Dua kalimah yang ringan di atas lidah, yang berat di atas timbangan, yang disukaï oleh yang maha Pemurah: Subhanallah wa bihamdih, subhanallahi al-azim (سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيم) (Al-Bukhariy/ 6682) | ” |
Pengucapan dalam kehidupan sehari-hari
Subhanallah telah menjadi bagian percakapan sehari-hari dan diucapkan pada waktu[1]:
- Mendengar sesuatu yang mengguncang hati. Contoh dalam hadis:
“ | Ketika Rasulullah memikirkan tentang fitnah terhadap isteri dia, malam-malam dia terbangun dan berkata: “Subhanallah, perbendaharaan apa lagi yang Allah turunkan? Dan fitnah apa lagi yang Allah turunkan?” {HR Bukhari) | ” |
- Menyampaikan penolakan. Contoh dalam hadis:
“ | Ketika Ummu Rubayi meminta Rasulullah tidak menjatuhkan hukuman qishash kepada seseorang, jawaban Rasulullah adalah: “Subhanallah wahai Ummu Rabayi, bukankah hukuman qishash itu sudah merupakan ketentuan dari Allah?” (HR Muslim) | ” |
- Meluruskan sesuatu yang tidak tepat. Contoh dalam hadis:
“ | Rasulullah Saw pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu kepada Allah?” Sahabat tersebut menjawab; ‘Ya, saya pernah berdoa; ‘Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini! Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: "Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.” (HR Muslim) | ” |
Pranala luar
Referensi
Lihat pula