Tukang Ojek Pengkolan
Tukang Ojek Pengkolan adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures. Ditayangkan Setiap Hari Senin-Sabtu pukul 16.30 WIB.
Tukang Ojek Pengkolan | |
---|---|
Genre | Drama Komedi |
Ditulis oleh | ANP |
Sutradara | Violano Tenori |
Pemeran | Lihat Daftar Pemeran dibawah |
Lagu pembuka | "Hey Tukang Ojek" |
Lagu penutup | "Hey Tukang Ojek" |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia,Betawi,Sunda |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 492 (6 November 2016) |
Produksi | |
Produser eksekutif | Hengky Irawan |
Produser | Didi Ardiansyah |
Lokasi produksi | Jakarta |
Penyunting | MNC Pictures |
Rumah produksi | MNC Pictures |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | Minggu, 12 April 2015 – Sekarang |
Acara terkait | |
Preman Pensiun |
Sinopsis
Di sebuah kampung yang berada di belakang gedung-gedung perkantoran Jakarta, tinggal pasangan muda bernama Rojak (Ojak) dan Tati. Untuk mencari nafkah, Ojak bekerja sebagai tukang ojek yang berpangkalan di ujung jalan masuk ke kampung bersama dua rekannya, Purnomo (Pur) dan Sutisna (Tisna).
Pernikahan Ojak dan Tati tidak direstui Emak, ibunya Tati, karena sebenarnya dulu babenya Tati yang almarhum pernah menjodohkan Tati dengan calon suami yang sudah mapan, jauh sekali dibanding Ojak yang cuma tukang ojek. Namun karena cinta dan sayang sama Ojak, Tati memilih Ojak, meski dengan risiko hidup mereka pas-pasan, karena meski Ojak punya ijazah D3, tetapi sampai sekarang belum dapat pekerjaan yang layak. Hal inilah yang menjadi perseteruan bagai anjing dan kucing antara Emak dan menantunya, Ojak. Emak, meski tidak frontal, berusaha secara terus-menerus menekan Ojak agar menafkahi istrinya dengan layak, bisa membeli rumah sendiri dan tak terus-terusan ngontrak rumah seperti sekarang. Ojak yang awalnya hanya menebalkan kuping bila Emak mengomelinya, lambat-laun menganggap Emak sebagai kerikil dalam kebahagiaan keluarganya, meski Ojak tak pernah berani mengutarakan kekesalannya secara langsung di depan Emak. Keadaan ini membuat posisi Tati serba salah antara menuruti kata Emak dan menghormati kata-kata suaminya.
Ojak mengontrak di sebuah rumah petakan milik Babe Naim, juragan kontrakan di kampung itu. Babe Naim sudah lama ditinggal mati istrinya, dan sudah sejak lama naksir pada Emak, ibunya Tati. Babe Naim sedang berusaha meniti karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai peserta Pemilihan Ketua RW yang akan diadakan, tetapi terkendala oleh ganjalan bahwa dirinya harus punya pendamping kalau kelak terpilih.
Purnomo dan Tisna, dua rekan Ojak sesama tukang ojek adalah perantauan yang datang ke Jakarta untuk mengadu nasib, tetapi karena belum punya pekerjaan yang lain, terpaksa jadi tukang ojek. Selain dua tukang ojek ini, Ojak sehari-hari bergaul dengan Bang Patar, seorang lelaki asal Sumatera Utara yang berprofesi makelar palugada (makelar “apa lu minta gua ada”) yang bisa membantu apa saja, mulai dari jual-beli tanah sampai memperbarui SIM. Patar suka mangkal di warung milik Mpok Mumun, yang berjualan nasi uduk dan kopi. Ada pula Sofyan, Nurmala, dan anak mereka Bunga, tetangga dekat Ojak. Sofyan adalah seorang dosen di sebuah universitas tidak terkenal di Jakarta, sementara istrinya ibu rumah tangga biasa. Keunikan keluarga ini adalah sama-sama suka menggosip atau kadang-kadang malah jadi biangnya.
Ada pula tokoh lain di cerita ini. Misalnya Ani, perempuan yang mengontrak di kontrakan milik Haji Sodiq (yang juga seorang juragan kontrak). Ani disukai oleh 3 orang, yaitu Purnomo, Udin, dan salim.
Lamban laun ada pula tokoh lain yang muncul, misal Laras (seorang mahasiswi,yang nantinya ditaksir oleh purnomo),Yanti (tukang bantu kue di rumah emak dan Iyoh (istrinya Tisna).
Daftar pemeran
Pemeran | Peran | Keterangan |
---|---|---|
Eza Yayang | Rojak | Tukang ojek |
Furry Setya Raharja | Purnomo | Tukang ojek |
Andri Sulistiandri | Sutisna | Tukang ojek |
Ranty Purnamasari | Maesaroh | Ibu Tati |
Otong Lalo | Babeh | Juragan kontrakan |
Fahmi Bo | Dedy/Tajudin | Penjual bubur kacang ijo (BurCangIjo) |
Kang Kusye | Pak Odih | Bapaknya Tisna |
Penghargaan
Tahun | Penghargaan | Kategori | Nominasi | Hasil |
---|---|---|---|---|
2016 | Indonesian Television Awards | Program Prime Time Drama Terpopuler | — | Nominasi |
Keunikan
Sinetron ini paling beda dengan sinetron yang lain, karena ada keunikan di sinetron ini, Di antaranya :
- Tidak pernah syuting malam hari
- Tidak pernah syuting di tempat umum, contoh: Stasiun,Bandara,terminal,mal,dsb