Hotlin Ompusunggu (lahir di Sigura-gura, Sumatera Utara pada tanggal 19 Juli 1974) adalah aktivis lingkungan yang memadukan upaya pemberdayaan masyarakat, konservasi hutan, dan layanan kesehatan di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat.

Sejarah

Hotlin mendirikan yayasan layanan kesehatan sekaligus konservasi hutan pada tahun 2007 yang dinamakan LSM Alam Sehat Lestari (disingkat ASRI) bersama doktor Romi Beginta. Ide awal upaya ini berawal dari temannya, dokter Kinari asal Amerika Serikat yang menggagas integrasi antara kesehatan dengan lingkungan. Hotlin sendiri adalah dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatrera Utara, ia kemudian memadukan program konservasi penanaman kembali hutan dengan diskon layanan kesehatan di lembaga kesehatannya. Dusun dibagi dalam zona hijau dan merah, yang hijau—sudah terbebas dari usaha terkait pembalakan liar—mendapat diskon 70 persen. Yang merah—masih ada usaha terkait pembalakan liar—mendapat diskon 30 persen. Kini, dusun dibagi ke dalam empat zona, yaitu hijau, kuning, biru, dan merah. Status zona biru diberikan kepada desa-desa yang tidak berbatasan langsung dengan TNGP tetapi memiliki komitmen menjaga hutan. Sebab, banyak kasus, ada dusun yang berbatasan langsung dengan TNGP menjadi berstatus kuning atau merah gara-gara ulah pembalak dari dusun lain. Hingga kini, sebanyak 76 dusun bekerja sama dengan Yayasan Asri dengan warna zonasi yang beragam. Pembayaran layanan kesehatan juga diperkenankan dilakukan menggunakan sumber daya pengganti, seperti kotoran sapi dan kambing untuk pupuk, bibit, kerajinan tangan, sekam, ataupun kulit telur. Tiap bibit pohon yang diserahkan, ada nilai tertentu yang tercatat di sebuah kartu. Catatan itulah yang digunakan sebagai pembayaran untuk pengobatan. Misalnya, 1 bibit kayu pelanjau dihargai Rp6.000. “Prinsipnya seperti kartu pembayaran elektronik di halte TransJakarta, namun untuk hal ini ini masih dicatat manual. Hotlin kemudian mendapatkan penghargaan Whitley Award 2011 dari The Royal Princess, Putri Anne, dari Kerajaan Inggris dan hibah proyek sebesar 30 ribu poundsterling.

Rujukan