Oei Tjeng Hien

Revisi sejak 24 Desember 2016 09.48 oleh Warmlaw (bicara | kontrib) (→‎top: Penghargaan.)

Abdul Karim Oei Tjeng Hien adalah perintis ajaran Islam dari etnis Tionghoa-Indonesia.[1] Dia mendirikan organisasi warga etnis Tionghoa Islam yang disebut Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan juga menjadi salah satu tokoh Muhammadiyah.[2] Karim Oei juga merupakan salah satu tokoh nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama dengan Soekarno dan Buya Hamka.[3] Dalam dunia politik, Karim Oei juga dikenal sebagai anggota DPR (1956-1959) yang mewakili kaum Tionghoa, ketua partai Masyumi Bengkulu (1946-1960), dan lain sebagainya.[1][4]

Berkas:Mesjid Lau Tze.jpg
mesjid Lau Tze yang didirikan untuk mengenang Karim Oei.

Karim Oei dilahirkan di Padang Panjang, Sumatera Barat,pada 6 Juni 1905 dengan nama asli Oei Tjeng Hien.[1][4] Sejak usia 2 bulan, dia menjadi piatu dan dibesarkan oleh kakak iparnya.[4] Pendidikan yang pernah ditempuh Karim Oei adalah Sekolah Dasar Zaman Belanda dan kursus pedagang.[4] Pada tahun 1926, Karim Oei mulai menjadi pemeluk agama Islam yang saat itu sangat jarang dilakukan oleh warga Tionghoa.[1] Pada tahu 1967-174, dia aktif menjabat sebagai Pimpinan Harian Masjid Istiqlal Jakarta, anggota Dewan Penyantun BAKOM PKAB, dan anggota Pengurus MUI Pusat.[2]

Karim Oei meninggal dunia pada 14 Oktober 1988 di usia 83 tahun.[4] Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum tanah kusir, berdekatan dengan Maemunah Mukhtar, istrinya yang wafat pada tahun 1984.[4] Dalam rangka mengenang Haji Karim Oei, beberapa tokoh organisasi kemasrayakatan, yaitu NU, Muhammadiyah, KAHMI, Al-Washliah, ICMI, dan beberapa tokoh muslim Tionghoa mendirikan sebuah Yayasan Haji Karim Oei, sebagai pusat informasi Islam khususnya bagi kalangan etnis Tionghoa pada tahun 1991.[2] Yayasan tersebut mendirikan dan mengelola Masjid Lau Tze yang terletak di daerah Pecinan Jakarta.[2] Menerima Bintang Mahaputera Utama sesuai Keppres No.056/TK/TH. 2005, Tanggal 9-8-2005.

Referensi

  1. ^ a b c d Nurarni Widiastuti. 2009
  2. ^ a b c d Adang Darajatun.com Masjid Lautze dan Karim Oei Tjeng Hien . 22 Agustus 2009. Diakses pada 9 Juli 2011.
  3. ^ The Jakarta Post Sobrina Rosli. Lautze Mosque a Ramadhan favorite for Chinese Muslims. 10 Mei 2007. Diakses pada 9 Juli 2011.
  4. ^ a b c d e f Kabar Toraja.com Abdul Karim Oei Pengusaha Anti Rentenir. Diakses pada 9 Juli 2011.


Bapak haji Abdul Karim Oei, pada bulan april 1967 bersama ayahku, dr.H.Ali Akbar dan beberapa dokter serta mahasiswa ex fakultas kedokteran Univ.Ibnu Chaldun mendirikan Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI), yang hingga kini telah berkembang maju, berpusat di jalan Let.Jen Soeprapto, Cempaka Putih, jakarta, Indonesia