Wayang Dupara adalah salah satu jenis wayang yang diciptakan oleh R.M. Danuatmaja, keponakan Sri Mangkunegara IV dari Solo.[1] Wayang Dupara menceritakan lakon-lakon dari Babad Demak, Babad Pajang, dan Babad Mataram hingga sampai masa Kartasura (masa Perang Diponegoro).[2][3] Nama Dupara berasal dari kata Andupara, yang artinya "aneh".[2]

Wayang Dupara ada yang dibuat dari kayu, dan ada yang dari kulit, misalnya Wayang Dupara milik Museum Sonobudoyo terbuat dari kayu dan kulit.[3]

Tokoh-tokoh

Tokoh-tokoh Wayang Dupara antara lain:

  • Sultan Agung[4]
  • Jan Pieterszoon Coen[4]
  • Kapten Tack[1]

Referensi