Pembunuhan Junko Furuta
Junko Furuta (古田 順子 Furuta Junko, 22 November 1972 – 4 Januari 1989) adalah seorang siswi SMA Jepang berusia 16 tahun yang diculik, diperkosa, dan dibunuh pada akhir 1980an. Kasus pembunuhannya dinamai kasus pembunuhan gadis SMA terbungkus semen (女子高生コンクリート詰め殺人事件 , Joshikōsei konkurīto-zume satsujin-jiken) karena jenazahnya ditemukan dalam sebuah drum beton yang diisi dengan 208 liter semen.
Kejahatan
Pada 25 November 1988, empat pemuda menculik Furuta, seorang siswi SMA kelas tiga dari Misato, Prefektur Saitama, dan menahannya selama 40 hari di sebuah rumah di distrik Ayase, Adachi, Tokyo,[1] yang dimiliki oleh orangtua dari salah satu pemuda tersebut yang berusia 17 tahun bernama Jō, yang kemudian disebutkan bahwa marganya adalah Kamisaku.[2] Furuta merupakan siswi SMA Yashio-Minami dan ia diculik tak lama setelah meninggalkan sekolah.[3]
Untuk menghindari terbongkarnya penculikannya, para pelaku memaksa Furuta untuk menelepon orangtuanya dan menyatakan bahwa ia sedang tinggal di rumah temannya untuk sementara. Sepanjang penahanannya, Furuta berkali-kali diperkosa, ditikam, dan disiksa oleh keempat penculiknya sampai mereka membunuhnya.[2] Orangtua Kamisaku hadir saat Furuta ditahan, dan meskipun ia meminta mereka untuk menolongnya, mereka tidak menampik dengan alasan mereka khawati putra mereka akan melakukan tindakan lebih terhadapnya.[2]
Para pembunuh menyembunyikan jasadnya di sebuah drum minyak 208 liter yang diisi dengan semen. Mereka membuang drum tersebut di sebuah lahan reklamasi di Kōtō, Tokyo.[4]
Dampak
Kasus tersebut meraih perhatian seluruh negara terhadap pendakwaan dan rehabilitasi terhadap para terdakwa muda, khususnya dalam konteks kaum muda yang berubah menjadi dewasa, dan menjadi dikenal di media.
Sekitar tiga buku berbahasa Jepang telah menulis tentang insiden tersebut.[5]
Dalam budaya populer
Sebuah film eksploitasi, Joshikōsei konkurīto-zume satsujin-jiken (女子高生コンクリート詰め殺人事件, Kasus Pembunuhan Gadis SMA Terbungkus Semen), yang berkisah tentang insiden tersebut dibuat oleh Katsuya Matsumura pada 1995. Yujin Kitagawa (kemudian anggota dari duo musik Yuzu) memainkan peran pelaku utamany.[6][7]
Film lainnya , Concrete (コンクリート, alias Schoolgirl in Cement, 2004), berdasarkan pada salah satu buku tentang insiden tersebut.
Seiji Fujii menulis sebuah novel tentang kasus tersebut, 17-sai, yang diturunkan menjadi sebuah manga karya Youji Kamata. Berseberangan dengan apa yang benar-benar terjadi, novel tersebut menampilkan akhir bahagia bagi gadis tersebut, yang selamat dan para penculiknya dihukum penjara selama beberapa tahun. Waita Uziga (pengarang Mai-chan's Daily Life) juga membuat sebuah manga kontroversial, Shin Gendai Ryoukiden, tentang kasus tersebut, dengan konten yang lebih sadis dan mentah.
Lihat pula
Referensi
- ^ Utting, Gerald. "Sales tax creates tempest in a Tokyo teapot." Toronto Star. April 3, 1989. A15. Retrieved on September 29, 2009. Requires payment.
- ^ a b c Wijers-Hasegawa, Yumi, "Man who killed as child back in court", The Japan Times, July 29, 2004.
- ^ Hawkins, Kristal. "Japanese Horror Story: The Torture of Junko Furuta." Crime Library. Retrieved on August 7, 2015.
- ^ "Rapist, Murderer Given 20-Year Sentence." The Daily Yomiuri. Sunday July 13, 1991. Page 2. Retrieved from LexisNexis on September 29, 2009.
- ^ 渥美饒兒『十七歳、悪の履歴書-女子高生コンクリート詰め殺人事件』作品社、2003年。ISBN 4878935723.
門野晴子『女子高生コンクリート詰め殺人事件―彼女のくやしさがわかりますか?』おんな通信社編、社会評論社、1990年。
佐瀬稔『うちの子が、なぜ!―女子高生コンクリート詰め殺人事件』草思社、1990年。 ISBN 479420390X. - ^ Joshikôsei konkuriito-dume satsujin-jiken di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- ^ "Filme mit Beteiligung von Yujin Kitagawa" (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-11. Diakses tanggal 2008-03-09.
- "Torture and Murder in Tokyo". The Japan Times Weekly Overseas Edition. 1989-08-19.
Pranala luar
- Dokumen pengadilan (Archive) (Jepang)
- Joshikôsei konkuriito-dume satsujin-jiken di IMDb (dalam bahasa Inggris)