Jalal Talabani

Presiden Irak dari 2006 hingga 2014

Jalal Talabani (bahasa Kurdi: Celal Talebanî; bahasa Arab: جلال طالباني) yang lahir pada 1933, adalah seorang politikus Irak terkemuka dari kaum Kurdi. Ia terpilih menjadi Presiden Irak pada 6 April 2005. Sebagai pendiri sekaligus sekretaris jenderal Uni Patriotik Kurdistan (PUK), salah satu dari dua partai politik Kurdi terbesar di Irak, Talabani juga menjabat sebagai anggota Majelis Pemerintahan Irak Sementara.

Jalal Talabani

Biografi

Talabani lahir di desa Kelkan, Kurdistan Selatan. Beliau bergabung dengan Partai Demokrasi Kurdi (KDP) pada usia 14 tahun, dan menjadi anggota komite pusat KDP pada 1951. Beliau masuk ke sekolah khusus pengacara pada 1953 dan lulus enam tahun kemudian, sebelum mengikuti wajib militer Irak.

Talabani menjadi ketua politburo KDP selama 1960-an. Namun pada 1966 beliau meninggalkan KDP dengan alasan ingin membentuk suatu parpol yang lebih terpelajar, demokrasi dan majemuk. Sebuah partai baru pun terbentuk, dengan nama Uni Patriotik Kurdistan.

Di bawah kepemimpinannya, PUK bertengkar dengan KDP milik Massoud Barzani setelah Perang Teluk pada 1991. Kemudian berlangsung perang saudara kaum Kurdi yang menyebabkan PUK menerima bantuan dari Iran. Sejak itu, Talabani telah berdamai dengan Barzani. KDP dan PUK yang bergabung dalam nama Aliansi Patriotik Demokrasi Kurdistan meraih suara mayoritas pada pemilu Kurdi 2005 serta meraih 75 kursi pada pemilu Irak 2005.

Pada saat penyerbuan Irak 2003, Talabani tetap memimpin PUK dan dihormati kalangan internasional atas perannya sebagai oposisi terkemuka Irak yang tetap tinggal di Irak selama pemerintahan Saddam Hussein. Beliau diangkat oleh Amerika Serikat sebagai anggota Majelis Pemerintahan Irak Sementara. Beliau menolak aksi kelompok yang ingin memerdekakan Kurdistan, melainkan mendukung federal Irak untuk sementara waktu.

Setelah pemilu Irak pada 30 Januari 2005, Talabani terpilih sebagai Presiden Irak di bawah Pemerintah Transisi Irak oleh Parlemen pada 6 April.

Menjelang pemilu 15 Desember 2005, ia mengumumkan niatnya untuk tidak mencalonkan diri kembali sebagai Presiden Irak. Alasannya, Konstitusi Irak yang sekarang akan mengurangi banyak sekali kekuasaan presiden.

Didahului oleh:
Ghazi Mashal Ajil al-Yawer
Presiden Irak
2005-sekarang
Diteruskan oleh:
Sedang menjabat