Tempat ibadah agama Khonghucu

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 22 Januari 2017 00.27 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)


Nama tempat ibadah agama Khonghucu pada umumnya adalah: Miao/Bio/Kelenteng khusus nya untuk

  • Kong Miao, 孔廟 (Confucius Temple); Ada satu ciri khas yang membedakan antara Miao atau Kelenteng Khonghucu dengan bangunan tempat ibadah yang serupa. Pada umumnya di dalam Kong Miao hanya terdapat Kim sin Nabi Kong Zi sedangkan Altar Dewa-Dewi terpisah dari bangunan utama, didalam Kong Miao terdapat banyak tulisan (Sienci 神柱) serta tulisan tentang nama Nabi Kongfuzi 孔夫子 /Khonghucu (nama yang lebih umum 孔子 Kongzi)dan juga nama-nama para muridnya yang terkenal. Namun, ada pula Kong Miao yang tidak memiliki Kim Sin Nabi Kong Zi, hanya memiliki altar Sin Beng yang di anggap sebagai leluhur nya. Pada dasarnya Kong Miao jenis ini adalah semacam Rumah Leluhur, tempat umatnya memberi penghormatan kepada leluhurnya. Tuan rumah Kong Miao itu disebut "Kongco", yang berarti Leluhur Engkong (Leluhur Kakek). Leluhur yang berada dalam Kong Miao ini adalah leluhur yang memang juga sekaligus, di puja sebagai Dewa-Dewi (Shen Ming). Itu sebabnya, rupang yang terdapat dalam Kong Miao ini tidak serta merta disebut Dewa-Dewi, melainkan disebut Kongco. Sebagai contoh adalah Bio Hok Tek Tjeng Sin yang banyak terdapat di Indonesia. Bangunan Kong Miao yang tertua di Indonesia terdapat di kota Surabaya yang dikenal dengan "Boen Bio" sedangkan di Jakarta Kelenteng Kong Miao Terdapat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Khongcu Bio di kota Cirebon. "Bio" adalah lafal Hokkian dari "Miao"
  • Litang, 禮堂 (Ruang Ibadah); Litang adalah nama tempat ibadah agama Khonghucu yang banyak terdapat di Indonesia. Saat ini sudah ada lebih dari 250 Litang yang tersebar di seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan MAKIN (印尼孔教總會, Majelis Agama Khonghucu Indonesia)dan organisasi pusatnya adalah MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia).Ciri tempat ibadah tersebut selain altarnya yang berisi Kim Sin (金神) Nabi Kongzi/Khonghucu, juga biasanya terdapat lambang "Mu Duo" 木鐸 atau Bok Tok (dalam dialek Hokian) yaitu berupa gambar Genta dengan tulisan huruf 'Zhong Shu' atau Tiong Sie (bahasa Hokian) artinya "Satya dan Tepasarira/Tenggang Rasa" yang merupakan inti ajaran agama Khonghucu. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi Kongzi dalam Kitab Lun Yu 論語: "Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan terhadap orang lain".

Umat Khonghucu biasanya melakukan ibadah di Litang setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan Imlek. Namun ada pula yang melaksanakannya pada hari Minggu dan hari lain, hal ini disesuaikan dengan kondisi dan keadaan setempat. Upacara-upacara hari keagamaan lain seperti peringatan Hari Lahir Nabi Khonghucu (至聖誕, 27 bulan 8 Iemlik), Hari Wafat Khonghucu (至聖忌辰 18 bulan 2 Iemlik), Hari Tangcik (冬至 Genta Rohani), dan Tahun Baru Iemlik(春節) dsb. biasanya juga dilakukan di Litang.

  • Kelenteng, 廟 Miao; kelenteng pada umumnya digunakan sebagai sarana tempat bersembahyang/ibadah oleh kebanyakan orang Tionghoa terutama umat tradisional sehingga kadang-kadang kita sulit membedakan apakah mereka itu penganut agama Buddha Mahayana, Khonghucu atau Tao. Namun kalau kita telaah lebih jauh, ada ciri yang membedakan dari ketiga bangunan tempat ibadah masing-masing penganut agama tersebut yaitu dari nama kelenteng tersebut dan juga para Dewa-dewi yang berada dalam bangunan Kelenteng tersebut. Namun secara umum bangunan Kelenteng biasanya bergaya arsitektur khas Tiongkok, misalnya terdapat ukiran Naga atau Liong pada bagian atas atap atau tiang/pilarnya,ada lukisan Qilin (麒麟, Hokkian:Kilien)- binatang yang dianggap suci, bentuknya seperti seekor rusa, kulitnya bersisik berwarna hijau keemasan, bertanduk tunggal. Hewan suci ini pernah muncul pada saat menjelang kelahiran Khonghucu/Kongzi dan terbunuh oleh Pangeran Lu Ai Gong 魯哀公dalam perburuannya yang menandai peristiwa sebelum kewafatan Khonghucu.

Di depan kelenteng terdapat Hiolo tempat menancapkan hio/dupa dan memanjatkan doa kepada Tian (Tuhan YME); Dan di dalam Kelenteng terdapat rupang Nabi; Para Shen Ming/ yang disebut Leluhur Kongco dan Makco yang disembahyangi dan di hormati oleh umat* . . Terdapat tempat untuk membakar kertas sembahyang * Umumnya upacara keagamaan dilakukan secara individu* Biasanya juga sekaligus merupakan tempat perkumpulan / yayasan sosial, seperti kegiatan keagamaan Khonghucu, misal Kebaktian umum Agama Khonghucu, Sekolah Minggu Agama Khonghucu untuk anak - anak, Perkumpulan Kelompok Pemain Barongsai, Perkumpulan Wushu, dll. . Adapun kebiasaan membakar kertas sembahyang ini adalah merujuk pada kitab-kitab suci yang terdapat di Agama Konghucu. Kebiasaan membakar kertas sembahyang ini sesungguhnya tidak terdapat dalam upacara keagaamaan lain seperti Taoisme dan Buddhisme. . Dengan Atap yg berbentuk kapal & busur Selain Qilin juga didukung dengan Ornamen-ornamen Lainnya seperti : patung singa sepasang depan pintu masuk kelenteng, Naga di tiang dan di atap ataupun didinding kelenteng, burung Hong, kura2, lampion, Pat Kua, patung 12 Shio, dll.

Hari Besar Agama Konghucu (Religious Holiday):

1 bulan I (Zheng Yue) - Tahun Baru Kongzili/Yinli/Xin Zheng

4 bulan I - Menyambut turunya malaikat dapur (Chao Chun).

8/9 bulan I - Jing Tian Gong (Sembahyang Besar kepada Tuhan YME)

15 bulan I - Shang Yuan/Yuan Xiao atau Cap Go Me

18 bulan II (Erl Yue) - Hari Wafat Nabi Kongzi (Zhi Sheng Ji Zhen)

5 April - Hari Sadranan (Qing Ming)

5 bulan V (Wu Yue) - Duan Yang/Duan Wu/Bai Chun [maknanya]

29 bulan VII - Sembahyang Arwah Umum.

15 bulan VII (Ji Yue) - Jing He Ping/Jing Hao Peng

15 bulan VIII (Ba Yue) - Zhong Qiu (Sembahyang Purnama Raya)

27 bulan VIII (Ba Yue) - Zhi Sheng Dan (Hari Lahir Nabi Kongzi)

15 bulan X - Xia Yuan.

22 Desember - Dong Zhi (Hari Genta Rohani)

24 bulan XII (Shi Erl Yue) - Hari Persaudaraan & Naiknya malaikat dapur (Chao Chun).


☀Hari Raya Para Suci (Sien Beng) yang dimuliakan oleh Umat Khonghucu sbb :

24 Cap Ji Gwee : Coo Kun Naik

04 Cia Gwee : Coo Kun Turun

13 Cia Gwee : Hari Kenaikan Kwan Kong

21 Cia Gwee : Hari Raya Tik Hay Cien Jien

26 Cia Gwee : HUT Chai Sien Yek

02 Ji Gwee : Hari Raya Hok Tik Ci Cing Sin

03 Ji Gwee : Bun Chiang Tee Kun Lahir

19 Ji Gwee : Mak Kwan Im Lahir

22 Ji Gwee : Kong Tik Cun Ong Lahir

03 Sha Gwee : Cee Thiong

03 Sha Gwee : Hari Raya Hian Thian Siang Tee

09 Sha Gwee : Hari Raya Sia Jien Kong

15 Sha Gwee : Hari Raya Tan Kong

16 Sha Gwee : Hari Raya Cing Iet Thian Kun

23 Sha Gwee : Hari Raya Thian Sing Sing Bo

28 Sha Gwee : Chong Kiat Sian su Lahir

14 Si Gwee : Li Co Sian Lahir

18 Si Gwee : Hua Too Lahir

13 Go Gwee : Kwan Ping Thai Cu Lahir

15 Go Gwee : Hari Raya Sien Long Tai Tee

23 Go Gwee : Hari Raya Cing Gwan Ciang Kun

19 Lak Gwee : Kwan Im Mencapai Kesempurnaan

24 Lak Gwee : Kwan Kong Lahir

29 Lak Gwee : Hari Raya Sam Poo Tai Jien

29 Lak Gwee : Gwee Ham Gou Buka Tanggal

07 Chiet Gwee : Hari Raya Khwee Sing

17 Chiet Gwee : Liem Cien Tai Jien Lahir

30 Chiet Gwee : Gwee Ham Gou Tutup Tanggal

03 Pik Gwee : Hari Raya Coo Kun

15 Pik Gwee : Hari Raya Hok Tik Ching Sien

22 Pik Gwee : Hari Raya Kwee Sing Ong / Jian Ting Hut Lahir

09 Kau Gwee : Kenaikan Hian Thian Siang Tee

15 Cap Gwee : Hari Raya Sam Kwan Tai Tee

29 Cap Gwee : HUT Jenderal Ciu Chong

06 Cap It Gwee : Cing Swie Coo Su Kong Lahir

  • Kelenteng biasanya diberi nama dalam bahasa Mandarin.