Batu Napal, Sultan Daulat, Subulussalam

gampong di Kota Subulussalam, Aceh
Revisi sejak 24 Januari 2017 06.22 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Batu Napal adalah bagian dari dusun Desa Namo Buaya yaitu Dusun makmur, yang mana Namo Buaya adalah Bagian dari Kerajaan Batu-batu yang dipimpin oleh Sultan Daulat Sambo. Sebelum tahun 1980 Desa Batu Napal masing merupakan hutan belantar baru tahun 1981 orang-orang membuka ladang dan pada tahun 1982 mulai ada yang mendiami daerah ini sebagai tempat tinggal.

Diantara orang-orang yang pertama yang membuka hutan dan tinggal di desa Batu Napal adalah :

1.   Keluarga besar Kari Jabat

2.   Keluarga besar Naun

3.   Keluarga besar Tetap

Adapun wilayah Desa Batu Napal Mencakupi 3 Dusun yaitu : Dusun Makmur, Dusun Napal Indah dan Dusun Pedulangan, Sejak Desa Batu Napal di jadikan desa tersendiri lepas dari desa induknya yaitu desa Namo Buaya, Maka diangkatlah Pj. Kepala Desa yang pertama adalah saudara Khairunnas, SE kemudian saudara Jempol, SpdI dan pada pemilihan kepala desa definitif terpilih saudara Fajar untuk perionde 2015.

Struktur Organisasi Pemerintahan Kampong

Jabatan Nama
Kepala Desa Fajar
Sekretaris Desa Wahidin, S.Kom
Kaur Pemerintahan Madin
Kaur Pembangunan Basri
Kaur Kesra Kitek Angkat
Kaur Keuangan Fansuri
Kepala Dusun Lae Pendulangan Surya Darma
Kepala Dusun Napal indah Sahidin Lingga
Kepala Dusun Makmur Mahdi Munthe

Potensi Desa

Bidang Pariwisata = Batu Napal Memiliki Tunnel ( Luhung ) Eksotis sepanjang 500 M ketinggian 40 M ke kedalamam 30 s/d 50 M. Tunnel ini bila dikembangkan dapat menjadi objek wisata yang prospektus alasanya tunnel ini memiliki eksotisme tersendiri, bila berada didalamnya suara akar bergema, melewati tunnel ini ada semacam perasaaan yang bercampur aduk antara ketakutan, kekaguman, kegerian yang muncul dari fantasi pikiran seperti munculnya anaconda dari bawah air atau mahluk astral. namun sejati tunnel ini sangat aman dan nyaman sering dipakai untuk tempat memancing, menjala atau melangsir kayu. resiko yang riskan hanya pada kenaikan pemukaan air secara mendadak bila ada air bah dari hulu atau hujan deras dengan intensitas tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan membangun pos pemantau.