Tatang Suhenra

Revisi sejak 24 Januari 2017 17.08 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Tatang Suhenra atau Tatang Suhendra alias Tatang S., pria berdarah Sunda ini adalah komikus yang besar di era tahun 80 hingga 90-an dengan cerita penokohan khas wayang seperti Punakawan, Semar, Petruk, Gareng dan Bagong di tengah serbuan komik asing dari Eropa, Amerika dan Jepang, seperti Smurf, Tintin, hingga Dragon Ball, dan lain sebagainya di era itu.

Sebelum dikenal sebagai komikus Petruk cs, Tatang Suhendra terlebih dulu bergelut di komik persilatan. Namanya bahkan disebut sebagai komikus dengan bayaran tertinggi di Bandung. Tatang S juga disebut sebagai saingan utama Ganes TH, komikus Si Buta Dari Goa Hantu.

Pemasangan foto Tatang S tersebut bertujuan untuk membedakan karya yang asli dengan yang bajakan. Foto Tatang S diletakkan di cover depan komik yang diterbitkan oleh T.B. Sandro Jaya Agency. "Mulai pertengahan tahun 2000, setiap karya Tatang S yang asli selain ada fotonya, juga memakai nama lengkapnya, yaitu Tatang Suhendra."

Kehidupan Pribadi

Di Jakarta, Tatang S, diketahui pernah tinggal di Buaran, Jakarta Timur. Di rumah kontrakan itu, dia tinggal seorang diri sementara istrinya tinggal di luar Jakarta. Komikus meninggal dunia tiga tahun lalu, tepatnya Maret 2003 setelah foto wajahnya dipajang di komik yang diciptakannya. Tatang dikabarkan meninggal karena penyakit gula.

Satu hal yang akan selalu dikenang penikmat karya Tatang S adalah, kalimat bijak yang selalu ditempatkan di halaman terakhir komik Petruk, Gareng dan Bagong, "Salam manis tidak akan habis. Salam sayang tidak akan hilang, buat semua pencinta karya saya, Tatang S."

Pranala luar

http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-sosok-tatang-s-komikus-yang-memopulerkan-tokoh-petruk-dkk.html