Kata penghubung
[1]Kata penghubung disebut juga konjungsi (kata sambung), adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf. Kata penghubung dalam bahasa Indonesia berarti kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.[1] Sedangkan pengertian yang lain dari konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi.[2]
Jenis-Jenis Kata Penghubung
Koordinatif
Penghubung Koordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara.[3] Contoh:
- penanda hubungan penambahan misal: dan.[3]
- penanda hubungan pendampingan misal: serta.[3]
- penanda hubungan pemilihan misal: atau.[3]
- penanda hubungan perlawanan misal: tetapi, melainkan.[3]
- penanda hubungan pertentangan misal: padahal, sedangkan.[3]
Subordinatif
Penghubung Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat.[3] Contoh:
- Penghubung subordinatif atributif: yang.[3]
- Penghubung subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.[3]
- Penghubung subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.[3]
- Penghubung subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.[3]
- Penghubung subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.[3]
- Penghubung subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).[3]
- Penghubung subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.[3]
- Penghubung subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.[3]
- Penghubung subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).[3]
- Penghubung subordinatif alat: dengan, tanpa.[3]
- Penghubung subordinatif cara: dengan, tanpa.[3]
- Penghubung subordinatif komplementasi: bahwa.[3]
- Penghubung subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada).[3]
Referensi
- ^ a b (Indonesia) Hasan Alwi, dkk., 2003 Kamus Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka
- ^ (Indonesia)Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Indonesia) Chaer, Abdul. 2008. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Barata Karya Aksara.