Tindakan sosial

Revisi sejak 27 Januari 2017 22.52 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Tindakan Sosial
Demonstrasi


Tindakan Sosial dan Max Weber

 
Max Weber

Max Weber merupakan bagian dari sebuah generasi ilmuwan universal dalam bidang ekonomi dan sosiologi.[1]Namun, tampaknya Weber telah terperangkap oleh sosiologi.[2] Weber seorang dengan pengetahuan yang luas, kualitasnya sebagai seorang ahli ekonomi, sejarawan dan ahli hukum tidak kalah dengan kualitasnya sebagai seorang sosiolog.[2]Satu hal yang pasti tentang Weber bahwa Weber memahami ilmu-ilmu sosial pertama-tama sebagai ilmu yang bergelut dengan makna, khususnya makna individual atau cara-cara di dalamnya budaya yang dimiliki bersama (shared culture) mempengaruhi tindakan individu-individu.[2] Dalam sosiologinya Weber, secara eksplisit menyatakan kalau tindakan sosial itu sebagai pokok bahasan sentral.[3] Sumbangan Weber terhadap pemikiran tentang tindakan sosial membantu memperbaiki pemahaman tentang watak dan kemampuan-kemampuan aktor sosial secara individu melalui sebuah tipologi tentang berbagai cara dimana individu yang bersangkutan bisa bertindak di lingkungan eksternalnya.[3] Weber menekankan tindakan pada makna dan pemahaman untuk menunjukan betapa pentingnya hermeneutik dan fenomenologi di dalam teori tindakan sosial, dimana sejumlah aktor saling mengorientasikan makna dari tindakan-tindakan sosial mereka, sehingga sampai pada batas tertentu, aktor yang satu memperhatikan dan mempertimbangkan perilaku aktor lain, aktor tersebut bisa jadi sama-sama sepakat dalam interpretasi-interpretasi mereka atas perilaku aktor lain, atau bisa juga tidak.[3] Pandangan Weber melakukan pemahaman melalui presisi penekanan pada kondisi-kondisi sosial, dan pada bentuk hal lain menempatkan kesadaran, kondisi pikiran dan perasaan, serta orientasi-orientasi aktor pada fokus terpenting.[3] hal ini semua, pada gilirannya, menghambat dan memengaruhi persepsi aktor tentang bagaimana aktor tersebut bertindak di dalam dunia untuk mempertahankan atau mengubah dunia.[3] Tingkat integrasi ini pada gilirannya akan terus dipengaruhi oleh proses-proses sosiasi yang dinamis yang melibatkan para anggotanya, baik itu melalui ikatan-ikatan dan solidaritas yang dibangun melalu bentuk-bentuk rasional berupa perjuangan bersama melawan musuk atau pesaing tertentu.[3] Loyalitas yang diprovokasi oleh rahasia-rahasia bersama, hubungan-hubungan perbedaan dan superordinasi yang direproduksi dalam hierarki instisusional, maupun persahabatan akrab dan intimasi yang lahir dari berbagai pangan dan hidup ataupun hubungan-hubungan terhormat lainnya.[3] Secara sosial, di dalam masyarakat-masyarakat modern yang beragam para aktor akan menghadapi situasi-situasi yang penuh dengan sederatan aktor yang memiliki afiliasi yang beragam ini,yang masing-masing juga terlibat dalam beragam paduan hubungan yang aktif, saling bersimpangan dan saling tumpang tindih.[3]

Tipe-tipe Tindakan Sosial

Pemikiran Weber tentang tindakan sosial membantu memperbaiki pemahaman tentang watak dan kemampuan-kemampuan aktor sosial secara individual melalui sebuah tipologi tentang berbagai cara dimana individu yang bersangkutan bisa bertindak di dalam lingkungan eksternalnya.[4] Sehingga, Weber membedakan empat tipe tindakan sosial yang berbeda-beda dimana seorang aktor bisa terlihat, berikut empat tindakan sosial menurut Weber:[4]

  1. Tindakan rasional bersifat instrumental, adalah tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan-tujuan yang secara rasional diperhitungkan dan diupayakan sendiri oleh aktor yang bersangkutan.[4]
  2. Tindakan yang rasional berdasarkan nilai (value-rational action) yang dilakukan untuk alasan-alasan dan tujuan-tujuan yang ada kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini secara personal tanpa memperhitungkan prospek-prospek yang ada kaitannya dengan berhasil atau gagalnya tindakan tersebut.[4]
  3. tindakan afektif, yang ditentukan oleh kondisi-kondisi dan orientasi-orientasi emosional si aktor.[4]
  4. Tindakan tradisional yang ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar secara turum menurun.dan tindakan tradisional yang ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar secara turum menurun.[4]

Tipe-tipe tersebut memberitahu kita sesuatu tentang sifat aktor itu sendiri, karena tipe-tipe itu mengindikasikan adanya kemungkinan berbagai perasaan dan kondisi-kondisi internal, perwujudan tindakan-tindakan itu menunjukan bahwa aktor memiliki kemampuan mengkombinasikan tipe-tipe tersebut dalam formasi-formasi internal yang kompleks yang termanifestasikan dalam suatu bentuk pencangkokan orientasi-orientasi terhadap tindakan.[4]

Rujukan

  1. ^ Max Weber (2009). Sosiologi. Yogyakarta: Putaka Pelajar. hlm. 26. ISBN 9792458735. 
  2. ^ a b c Ted Bento dan Ian Craib (2009). Filsafat Ilmu Sosial Pendasaran Filosofis Bagi Pemikiran Sosial. Yogyakarta: Ledalero. hlm. 121. ISBN 9789799447760.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Ted Bento dan Ian Craib" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ a b c d e f g h Bryan S.Turner (2012). Teori Sosial Dari Klasik sampai Postmodern. Yogyakarta: Putaka Pelajar. hlm. 111. ISBN 9786022290681.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Bryan" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  4. ^ a b c d e f g Bryan S. Turner (2012). Teori Sosial Dari Klasik Sampai Postmodern. Yogyakarta: Putaka Pelajar. hlm. 115. ISBN 9786022290681.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "bryan" didefinisikan berulang dengan isi berbeda

Lihat pula