Gedung Arsip Nasional

museum di Indonesia

Gedung Arsip Nasional adalah suatu bangunan bersejarah dengan gaya Eropa di Jakarta. Letaknya di Jalan Gajah Mada.

Gedung Arsip Nasional
Gedung Arsip Nasional di Jalan Gajah Mada
Peta
Informasi umum
StatusRestored
JenisMuseum
Gaya arsitekturNederlandse stijl
LokasiJakarta, Indonesia
AlamatJalan Gajah Mada no. 111
Peletakan batu pertama1755[1]
Perkiraan rampung1760[2]

Sejarah

 
Gedung Landsarchief ("arsip negeri") pada tahun 1930-an
 
Salah satu ruang di dalam gedung Landsarchief pada tahun 1920-an
 
Halaman belakang gedung Landsarchief pada tahun 1920-an

Gedung ini adalah bekas kediaman gubernur jenderal VOC Reinier de Klerk dan dibangun pada abad ke-18.

Tahun 1900, ada rencana untuk membongkarnya dan membangun pertokoan di tempatnya. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen ("perhimpunan Batavia untuk seni dan ilmu"), yang justru didirikan de Klerk, turun tangan untuk menyelamatkannya. Antara lain, Genootschap menghibahkan mebel yang masih terlihat di gedung itu.

Hingga tahun 1925, gedung ini dipakai departemen Pertambangan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kemudian, tempat tersebut dijadikan Lands archief ("arsip negeri"), yang setelah Indonesia menjadi gedung arsip nasional. Tahun 1992, arsip nasional dipindahkan ke gedung baru di Jalan Ampera di Jakarta Selatan.

Tahun sama, ada kabar angin bahwa gedung lama akan dibongkar keluarga mantan presiden Soeharto untuk membangun pertokoan, seperti pada tahun 1900. Gedung ini diselamatkan sekelompok usahawan Belanda yang mendirikan Stichting Cadeau Indonesia ("yayasan hadiah Indonesia") yang ingin memberikannya sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-50. Yayasan tersebut mengumpulkan dana untuk memugarnya dan menjadikannya sebuah museum.

Pemugaran rampung awal tahun 1998. Tanggal 13 Mei terjadi kerusuhan di Jakarta. Bank yang letaknya di sebelah dibakar, dan Gedung Arsip memperbolehkan karyawan bank berlindung di dalamanya. Para perusuh mengejar mereka ke dalam, tetapi diusir para buruh yang masih ada di tempat dan tidak ingin hasil pekerjaan mereka dihancurkan.

Kini, gedung dikelola oleh yayasan tanpa bantuan dari pemerintah dan dijadikan tempat pameran. Kebunnya buka dari pukul 6.00 sampai 18.00. Dan itu pun sangat indah sehingga Penduduk setempat diajak memakai kebun tersebut sebagai sarana umum.

Referensi

  1. ^ de Haan 1922, hlm. 72-6.
  2. ^ Akihary 1990, hlm. 11.

6°09′13″S 106°49′01″E / 6.15374°S 106.81708°E / -6.15374; 106.81708