Sulforafana

Revisi sejak 29 Januari 2017 06.28 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Sulforafan, atau (R)-1-isotiosiano-4-metil-sulfonil butana, adalah salah satu fitokimia keluarga dari isotiosianat yang mempunyai struktur NCS. Sulforafan dalam tanaman berikatan dengan molekul gula menjadi glukosinolat. Setelah dimakan sulforafan akan terpisah dari molekul gula.

Sama seperti Isotiosianat lainnya, sulforafan glukosinolat ditemukan pada sayuran sawi-sawian (Cruciferae) seperti brokoli, kubis, bunga kol, turnip, lobak, sawi dan petsai. Namun, sulforafan ditemukan paling banyak pada kecambah brokoli.

Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa orang yang banyak memakan sayuran sawi-sawian terindikasi dapat mengurangi risiko terkena kanker. Uji terhadap hewan menunjukkan, konsumsi sayuran sawi-sawian mengurangi frekuensi, ukuran, dan jumlah sel tumor. Ketika sel kanker menyerang, tubuh memproduksi enzim yang dinamakan phase 2 enzymes.

Sulforaphane menginduksi terbentuknya phase 2 enzyme, dengan demikian karsinogen dapat dinetrasisasi sebelum menghancurkan DNA dan juga menghambat perubahan formasi benzo[a]pyrene-DNA dan 1,6-dinitropyrene-DNA.

Kekuatan induksi phase-2-enzymes di dalam sel prostat manusia ditentukan oleh sulforaphane. Sulforaphane juga dapat menghambat secara extra sel, intra sel dan antar sel dalam mencegah resistensi antiboitik Helicobacter pylori dan induksi benzo-a-pyrene yang menyebabkan tumor pada perut.

Sulforaphane juga berfungsi sebagai antioksidan dan membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan Tokyo University of Agriculture menunjukkan bahwa orang yang memakan 100 gram kecambah brokoli setiap hari selama satu minggu, kadar kolesterol dalam darahnya berkurang.