Jalan Layang Nontol Tanah Abang–Kampung Melayu
Jalan Layang Nontol Tanah Abang-Kampung Melayu adalah jalan layang nontol yang menghubungkan Tanah Abang dengan Kampung Melayu.[1] Pembangunan jalan tol ini dimulai pada tahun 2010[2] dan diresmikan pada Desember 2013.[3] Proyek ini diprakarsai oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta[4] dan berlokasi di Jalan Dr Satrio Kampung Melayu hingga Jalan KH Mansyur Tanah Abang dengan biaya sebesar Rp.840 Miliar.
Latar Belakang
Pengerjaan pembangunan jalan layang non-tol (JLNT) Tanah Abang - Kampung Melayu yang menghabiskan dana sebesar Rp 840 milyar ini, dimulai pada 2010. Pembangunan jalan layang yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pasa 30 desember 2013 ini, sempat mengalami kemacetan pada 2012 lalu akibat indikasi penyelewengan dana. Badan Pengawasan Keuangan (BPK) pun dilibatkan dalam proses audit. Jalan layang yang dibangun di sepanjang Jalan Casablanca hingga Jalan Prof Dr Satrio ini menambah jalur kendaraan pribadi dari enam menjadi sepuluh jalur. Pemerintah Provinsi DKI berharap, jalan layang ini mampu menampung 7.200 kendaraan tiap jam, sehingga dapat mengurai kemacetan kendaraan hingga 40% setiap harinya.
Referensi
- ^ "Flyover Kampung Melayu Atasi Macet di Kuningan". Tempo Metro (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31.
- ^ "Jokowi Resmikan JLNT Kapung Melayu-Tanah Abang - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2017-01-31.
- ^ "Menjajal JLNT yang Baru Diresmikan Jokowi: Motor Pun Ikut Melintas - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2017-01-31.
- ^ "Jokowi: Proyek Fly Over Tanah Abang Dilanjutkan". Tempo Metro (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31.