Penunjukan seks

Revisi sejak 8 Februari 2017 16.22 oleh RXerself (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Penunjukan atau penetapan seks (terkadang disebut penunjukan gender) adalah penetapan seks seseorang saat lahir.[1] Sebagian besar kelahiran akan melibatkan paling tidak seorang anggota keluarga, atau bidan, perawat, atau dokter untuk memeriksa organ genitalia dari bayi yang baru lahir dan gendernya pun ditetapkan tanpa adanya keraguan.[2] Penunjukan dapat pula dilakukan sebelum kelahiran melalui pengamatan seks prenatal.

Kata penunjukan atau penetapan (bahasa Inggris: assignment) memberi kesan adanya keputusan dari pihak orang tua atau tenaga medis, walaupun tindakan tersebut hampir selalu berupa pengamatan terhadap karakteristik seksual primer pada bayi. Untuk kebanyakan kasus, anak akan tumbuh sesuai dengan gender yang telah ditunjuk kepada mereka. Tindakan penunjukan membuat adanya ekpektasi bahwa identitas gender seseorang akan berkembang berdasarkan tubuh, penetapan, serta bagaimana ia dibesarkan.[3] Sementara itu, di beberapa kasus, penunjukan seks tidak sesuai atau bermasalah dengan identitas gender seseorang kelak. Orang transgender misalnya, adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk.[4][5][6] Contoh lainnya adalah pada orang interseks yang lahir dengan karakteristik seksual seperti kromosom, gonad, atau organ genitalia yang tidak padan dengan gagasan umum mengenai tubuh laki-laki atau perempuan.[7]

Seks yang ditunjuk dapat tidak selaras dengan identitas gender si anak kelak[8] sementara penunjukan tersebut dapat menyebabkan masalah lanjutan.[9] Memaksakan penunjukan seks melalui operasi atau terapi hormonal melanggar hak asasi individu tersebut.[10][11][12]

Referensi
  1. ^ Reiner, W. G. (1997). "Sex assignment in the neonate with intersex or inadequate genitalia". Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine. 151: 1044–1045. doi:10.1001/archpedi.1997.02170470078014. PMID 9343017. 
  2. ^ Reiner, W. G. (2002). "Gender identity and sex assignment: a reappraisal for the 21st century". Advances in Experimental Medicine and Biology. 511: 175–189; diskusi 189–197. PMID 12575762. 
  3. ^ Shaw, A.; Ardener, S., ed. (2005). Changing Sex and Bending Gender. Berghahn Books. hlm. 21. ISBN 978-1-84545-099-1. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Altilio
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Forsyth
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Berg-Weger
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama un-fact
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama coe
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mieszczak2009
  10. ^ Komisi Penasihat Etika Biomedika Nasional Swiss NEK-CNE (November 2012). On the management of differences of sex development. Ethical issues relating to "intersexuality". Opinion No. 20/2012 (PDF). 2012. Bern. 
  11. ^ Komite Hubungan Masyarakat Senat Australia (Oktober 2013). "Involuntary or coerced sterilisation of intersex people in Australia". 
  12. ^ Organisasi Kesehatan Dunia (2015). Sexual Health, Human Rights and the Law. Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia. ISBN 9789241564984.