Genosida Rohingya

penindasan bermotif etnis dan agama terhadap suku Rohingya oleh Pemerintah Myanmar
Revisi sejak 9 Februari 2017 13.25 oleh Pierrewee (bicara | kontrib)

Penganiayaan Rohingya di Myanmar 2016–2017 adalah tindakan kekerasan militer yang sedang berlangsung oleh angkatan bersenjata dan kepolisian Myanmar terhadap Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine di wilayah barat laut negara itu.

Penganiayaan Rohingya di Myanmar 2016–2017
Tanggal09 Oktober 2016 (2016-10-09) – sekarang
TempatNegara Bagian Rakhine
LokasiMyanmar
JenisPenganiayaan
TemaKekerasan militer oleh angkatan bersenjata Myanmar dan polisi terhadap Muslim Rohingya
PenyebabPenyerangan barak polisi perbatasan oleh pemberontak tak dikenal
HasilPelanggaran HAM besar-besaran di tangan aparat keamanan

Tindakan keras militer terhadap orang Rohingya mengundang kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, kelompok hak asasi manusia Amnesty International, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dan pemerintah Malaysia. Kepala pemerintahan de facto Aung San Suu Kyi secara khusus telah dikritik karena tidak bertindak dan diam atas masalah ini dan melakukan sedikit tindakan untuk mencegah pelanggaran militer.

Latar belakang

Orang Rohingya di Negara Bagian Rakhine utara, Myanmar, telah dianggap sebagai kelompok minoritas yang paling teraniaya di dunia.[1][2][3] Orang Rohingya mengganggap diri mereka sebagai keturunan saudagar Arab yang telah menetap di wilayah tersebut beberapa generasi sebelumnya.[1]

Lihat juga

Referensi