Zakaria Saman
Tgk. Zakaria Saman, lebih dikenal dengan nama Apa Karya (lahir 1 Januari 1946) adalah tokoh pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka.
Zakaria Saman APA KARYA | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 1 Januari 1946 Keumala, Pidie, Aceh |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Berkas:Partai Aceh.jpg Partai Aceh (2007-2016) |
Suami/istri | Cut Azalia Rahmi |
Karier militer | |
Pihak | Gerakan Aceh Merdeka |
Masa dinas | 4 Desember 1976 – 15 Agustus 2005 |
Pertempuran/perang | Pemberontakan di Aceh |
Sunting kotak info • L • B |
Nama Zakaria Saman kembali muncul dalam pesta Demokrasi Aceh karena mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022. Sebagai orang yang pernah mempertahankan kedaulatan Aceh melalui menteri pertahanan GAM dari pemerintahan RI saat ini dan marasa prihati dengan kondisi Aceh saat ini.
Sehingga orang kepercayaan wali Nanggroe Tgk. Hasan Tiro dan pendiri Partai Aceh ( PA) ini bertekat memperjuangkan, anak-anak yatim dan fakir miskin, janda-janda korban konflik dan non korflik yang terbaikan selama ini, apabila pasangan Zakaria Saman dan Ir .H .T. Alaidinsyah, M.Eng dengan No Urut 2 (dua) terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022, insya Allah.
Biografi
Zakaria Saman "Apa karya" lahir di keumala Dalam, Kabupaten Pidie pada 1 Januari 1946 ia adalah mantan menteri pertahanan GAM, di masa konflik sempat dikejar-kejar aparat keamanan Indonesia hingga akhirnya melarikan diri ke luar negeri tepatnya pada Maret 1978 Zakaria Saman melarikan diri ke Swedia bersama Zaini Abdullah dan menjadi warga negara disana, dan menghabiskan sebagian hidupnya di luar negeri.
Pelarian ke swedia dia lakukan melalui Malaysia, ia di tunjuk langsung oleh Hasan Tiro untuk menjabat sebagai menteri pertahanan GAM, Zakaria Saman juga merupakan mantan anggota ‘Grup 42" yakni kombatan GAM yang mendapat pelatihan militer pertama sekali di Swedia pada tahun 1985 satu angkatan dengan Muzakir Manaf.
Apa Karya merupakan panggilan akrabnya saat masih di Partai Aceh, perannya juga tergolong besar apa karya bersama dengan Zaini Abdullah dan Malik Mahmud menduduki posisi Tuha Peuet, yang punya wewenang besar di partai Aceh. Apa karya mundur pada Rabu 23 Maret 2016 ia mundur dengan alasan untuk fokus mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh pada Pilkada tahun 2017 melalui jalur Independen.
Ini Sesuai dengan Qanun Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Gubernur /Wakil Gubernur, Bupati/ Wakil Bupati, dan Walikota Wakil Walikota sebagaimana Pasal 24 huruf h dengan bunyi mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Politik atau Partai Politik Lokal paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum pendaftaran calon
Tahun 2000-an nama Apa Karya sempat menghiasai media internasional ketika disebut ikut memasok senjata dari Thailand ke Aceh. Namun info yang kami kutip dari wawancara Serambi Indonesia saat ditanyakan hal tersebut pada dirinya apakah pernah ke Thailand semasa konflik untuk mendapatkan senjata api, Zakaria hanya tertawa. “Mana ada senjata AK di Thailand. Itu daerah wisata...ha.. ha .ha,” kata pria ini. Zakaria mengaku kerap keluar-masuk Thailand, karena negeri Gajah Putih ini dekat dengan Aceh. “Ini memudahkan saya untuk keluar-masuk Aceh,” kata ia membuka rahasia.[1]
Karier Politik
Zakaria Saman atau yang akrab dikenal Apa Karya mantan Menteri Pertahanan GAM era Hasan Tiro akan ikut meramaikan bursa calon Gubernur Aceh periode 2017-2022 mendatang. Apa karya dihadapan para Wartawan mengatakan Kalau dirinya wajib mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh pada Pilkada 2017. “Untuk menang itu sunat, jika pun kalah saya tetap terima, “ujarnya Selasa 8 Desember 2015.
Sebenarnya menurut Anggota Tuha Peut Partai Aceh tersebut tidak pernah berpikir untuk mencalonkan diri pada Pilkada mendatang, sudah 10 Tahun dalam, Rakyat Aceh belum sejahtera. “10 tahun Aceh damai masih seperti ini, oleh karena sebab itu saya akan mencalonkan diri dan juga didorong dari berbagai kalangan,”ungkap Apa
Nama Zakaria Saman kembali muncul dalam pesta Demokrasi Aceh karena mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022. Sebagai orang yang pernah mempertahankan kedaulatan Aceh melalui menteri pertahanan GAM dari pemerintahan RI saat ini dan marasa prihati dengan kondisi Aceh saat ini. Sehingga orang kepercayaan wali Nanggroe Tgk. Hasan Tiro dan pendiri Partai Aceh ( PA) ini bertekat memperjuangkan, anak-anak yatim dan fakir miskin, janda-janda korban konflik dan non korflik yang terbaikan selama ini, apabila pasangan Zakaria Saman dan Ir .H .T. Alaidinsyah, M.Eng dengan No Urut 2 (dua) terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022, insya Allah.[2]
Kesejahteraan rakyat Aceh merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dan periode ini merupakan tahap ketiga (2017 – 2022) dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) Tahun 2005 – 2025.
Maka dalam menentukan arah pandangan ke depan yang menggambarkan tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan pembangunan, penata kelolaan pemerintahan daerah, penguatan struktur ekonomi, pengefektifan penyelenggaraan Dinul Islam dan pemberdayaan masyarakat, serta guna menyatukan persepsi, interprestasi serta komitmen seluruh komponen masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, maka perlu ditetapkan Visi dan Misi Pemerintah Aceh periode 2017-2022. Memperhatikan berbagai kecenderungan Nasional dan Internasional serta kondisi dan karakteristik budaya lokal Aceh dengan berbagai permasalahan yang ada di Provinsi Aceh saat ini, maka dapatlah dilakukan analisis berbagai hambatan dan tantangan serta upaya solutif dalam mengatasinya serta meningkatkan potensi pembangunan daerah secara komprehensif.
Berdasarkan potensi yang dimiliki, baik potensi sumberdaya alam maupun potensi sumberdaya manusia termasuk potensi sosial budaya dan sinergitas diantara berbagai sumberdaya tersebut serta didukung oleh kuatnya partisipasi aktif dari seluruh stakeholder pembangunan di Aceh, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan mengharap Ridha dan Rahmat Allah swt, kami menetapkan Visi Pemerintahan Aceh Periode Tahun 2017-2022 adalah :
VISI:
“ACEH BEU MAJU DAN RAKYAT BEU SEUJAHTERA, UNTUK SEMUA”
MISI:
1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing.
2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan.
3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi public dan penegakan hukum
4. Mewujudkan Aceh yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan, serta ramah lingkungan dan tanggap bencana.
5. Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan serta mencegah bencana sosial lainnya.
Referensi
Pranalar Luar
- ^ http://www.aceh.my.id/2016/12/mengenal-lebih-dekat-siapa-zakaria.html
- ^ REDAKSI (2015-12-09). "Zakaria Saman: Saya Maju Karena Rakyat Aceh Belum Sejahtera". Lintas Nasional. Diakses tanggal 2017-02-09.