Pulau Laut Barat, Kotabaru
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Pulau Laut Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kotabaru,dengan ibukota kecamatan Lontar Kalimantan Selatan, Indonesia.
Pulau Laut Barat | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Selatan-- | ||||
Kabupaten | Kotabaru | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs. Suwardy - | ||||
Populasi | |||||
• Total | - Penduduk Kecamatan Pulau Laut Barat terdiri dari beberapa suku bangsa diantaranya suku Mandar sebagai penduduk asli Banjar bugis dan Jawa ( Transmigran dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 63.02.02 | ||||
Kode BPS | 6302020 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | -
Pulau Laut Barat dengan Ibukota Kecamatan LONTAR berlokasi diujung selatan Pulau Laut-- Pulau Laut Barat berpenduduk mayoritas nelayan dengan kebudayaan khas pesisir bugis dan mandar. Mayoritas rumah adalah rumah panggung. Lontar memliliki Posisi yang penting dalam perdagangan di wilayah selatan Pulau Laut ( Pusat Distribusi untuk Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kecamatan Tanjung Pelayar dan pulau-pulau yang tersebar di wilayah Pulau Laut ) Dengan sejak berdirinya sebuah terminal Batubara PT. Indonesia Bulk Terminal pengaruh luar mulai muncul dan kebiasaan dan pranata masyarakat mulai bergeser modern, bentuk rumah mulai bergeser menjadi tembok dan kebiasaan makan yang berubah. Semula masyarakat Mandar makanan sehari-hari adalah Jepa--olahan dari singkong diparut dan kemudian di kukus kemudian di konsumsi dengan ikan panggang. Masyarakat asli sangat mempercayai peran dukun dalam penyembuhan segala penyakit, dan hal ini yang menyebabkan pembangunan kesehatan di Pulau Laut Barat sangat lambat, kematian ibu melahirkan dan bayi lahir tinggi , angka kesakitan tinggi karena beberapa penyakit tidak tertangani dengan baik. Beruntung PT. Indonesia Bulk Terminal mengizinkan Dokter Perusahaanya -- Dr. Wahyudi Kuncoro, untuk melayani masyarakat sekitar dengan biaya yang sangat murah sehingga lambat laun kepercayaan terhadap dukun mulai berkurang dan kondisi kesehatan membaik. | ||||
|
Penduduk Kecamatan Pulau Laut Barat terdiri dari beberapa suku bangsa diantaranya suku Mandar sebagai penduduk asli, Banjar , bugis, dan Jawa ( Transmigran dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ) |kelurahan=- Pulau Laut Barat dengan Ibukota Kecamatan LONTAR berlokasi diujung selatan Pulau Laut-- Pulau Laut Barat berpenduduk mayoritas nelayan dengan kebudayaan khas pesisir bugis dan mandar. Mayoritas rumah adalah rumah panggung. Lontar memliliki Posisi yang penting dalam perdagangan di wilayah selatan Pulau Laut ( Pusat Distribusi untuk Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kecamatan Tanjung Pelayar dan pulau-pulau yang tersebar di wilayah Pulau Laut ) Dengan sejak berdirinya sebuah terminal Batubara PT. Indonesia Bulk Terminal pengaruh luar mulai muncul dan kebiasaan dan pranata masyarakat mulai bergeser modern, bentuk rumah mulai bergeser menjadi tembok dan kebiasaan makan yang berubah. Semula masyarakat Mandar makanan sehari-hari adalah Jepa--olahan dari singkong diparut dan kemudian di kukus kemudian di konsumsi dengan ikan panggang. Masyarakat asli sangat mempercayai peran dukun dalam penyembuhan segala penyakit, dan hal ini yang menyebabkan pembangunan kesehatan di Pulau Laut Barat sangat lambat, kematian ibu melahirkan dan bayi lahir tinggi , angka kesakitan tinggi karena beberapa penyakit tidak tertangani dengan baik. Beruntung PT. Indonesia Bulk Terminal mengizinkan Dokter Perusahaanya -- Dr. Wahyudi Kuncoro, untuk melayani masyarakat sekitar dengan biaya yang sangat murah sehingga lambat laun kepercayaan terhadap dukun mulai berkurang dan kondisi kesehatan membaik.