Tukang Ojek Pengkolan
Tukang Ojek Pengkolan adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures. Ditayangkan Setiap Hari Senin-Jumat pukul 16.30 WIB.
Tukang Ojek Pengkolan | |
---|---|
Genre | Drama Komedi |
Ditulis oleh | ANP |
Sutradara | Violano Tenori |
Pemeran | Eza Yayang Furry Setya Raharja Andri Sulistiandri Ranty Purnamasari Otong Lalo Fahmi Bo Tora Sudiro Titi Kamal |
Lagu pembuka | "Hey Tukang Ojek" |
Lagu penutup | "Hey Tukang Ojek" |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia, Betawi, Sunda |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 584 (11 Februari 2017) |
Produksi | |
Produser eksekutif | Hengky Irawan |
Produser | Didi Ardiansyah |
Lokasi produksi | Kampung Melayu, Jakarta |
Penyunting | MNC Pictures |
Durasi | 1 jam (17.00-18.00 WIB) |
Rumah produksi | MNC Pictures |
Distributor | MNC Pictures, RCTI |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI |
Format gambar | SDTV 16:3 |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | Minggu, 12 April 2015 – Sekarang |
Acara terkait | |
OK-JEK |
Sinopsis
Di sebuah kampung yang berada di belakang gedung-gedung perkantoran Jakarta, tinggal pasangan muda bernama Rojak (Ojak) dan Tati. Untuk mencari nafkah, Ojak bekerja sebagai tukang ojek yang berpangkalan di ujung jalan masuk ke kampung bersama dua rekannya, Purnomo (Pur) dan Sutisna (Tisna).
Pernikahan Ojak dan Tati tidak direstui Emak, ibunya Tati, karena sebenarnya dulu babenya Tati yang almarhum pernah menjodohkan Tati dengan calon suami yang sudah mapan, jauh sekali dibanding Ojak yang cuma tukang ojek. Namun karena cinta dan sayang sama Ojak, Tati memilih Ojak, meski dengan risiko hidup mereka pas-pasan, karena meski Ojak punya ijazah D3, tetapi sampai sekarang belum dapat pekerjaan yang layak. Hal inilah yang menjadi perseteruan bagai anjing dan kucing antara Emak dan menantunya, Ojak. Emak, meski tidak frontal, berusaha secara terus-menerus menekan Ojak agar menafkahi istrinya dengan layak, bisa membeli rumah sendiri dan tak terus-terusan ngontrak rumah seperti sekarang. Ojak yang awalnya hanya menebalkan kuping bila Emak mengomelinya, lambat-laun menganggap Emak sebagai kerikil dalam kebahagiaan keluarganya, meski Ojak tak pernah berani mengutarakan kekesalannya secara langsung di depan Emak. Keadaan ini membuat posisi Tati serba salah antara menuruti kata Emak dan menghormati kata-kata suaminya.
Ojak mengontrak di sebuah rumah petakan milik Babe Naim, juragan kontrakan di kampung itu. Babe Naim sudah lama ditinggal mati istrinya, dan sudah sejak lama naksir pada Emak, ibunya Tati. Babe Naim sedang berusaha meniti karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai peserta Pemilihan Ketua RW yang akan diadakan, tetapi terkendala oleh ganjalan bahwa dirinya harus punya pendamping kalau kelak terpilih.
Purnomo dan Tisna, dua rekan Ojak sesama tukang ojek adalah perantauan yang datang ke Jakarta untuk mengadu nasib, tetapi karena belum punya pekerjaan yang lain, terpaksa jadi tukang ojek. Selain dua tukang ojek ini, Ojak sehari-hari bergaul dengan Bang Patar, seorang lelaki asal Sumatera Utara yang berprofesi makelar palugada (makelar “apa lu minta gua ada”) yang bisa membantu apa saja, mulai dari jual-beli tanah sampai memperbarui SIM. Patar suka mangkal di warung milik Mpok Mumun, yang berjualan nasi uduk dan kopi. Ada pula Sofyan, Nurmala, dan anak mereka Bunga, tetangga dekat Ojak. Sofyan adalah seorang dosen di sebuah universitas tidak terkenal di Jakarta, sementara istrinya ibu rumah tangga biasa. Keunikan keluarga ini adalah sama-sama suka menggosip atau kadang-kadang malah jadi biangnya.
Udin adalah "juragan" parkir di sebuah parkiran. Yang dibantu oleh sapri, anak buahnya. Sedangkan Salim, anaknya Haji Sodiq, dulunya juga tukang ojek. Akan tetapi, dia memutuskan untuk menjual motornya dan membuka warung kopi. Walau sekarang Salim bekerja disebuah pabrik,dan warung kopi dilayani oleh Haji Sodiq
Ada pula tokoh lain di cerita ini. Misalnya Ani, perempuan yang mengontrak di kontrakan milik Haji Sodiq (yang juga seorang juragan kontrak). Ani disukai oleh 3 orang, yaitu Purnomo, Udin, dan salim.
Lamban laun ada pula tokoh lain yang muncul, misal Laras (seorang mahasiswi,yang nantinya ditaksir oleh purnomo),Yanti (tukang bantu kue di rumah emak dan Iyoh (istrinya Tisna).
Setelah Tati meninggal. Kini Ojak tinggal berdua dengan emak. Emak yang kasihan dengan hidup Ojak setelah ditinggal istrinya, sedikit terketuk hatinya untuk menenangkan hatinya. Tetapi Ojak tetap mengojek walau hatinya galau.
Sama halnya dengan Tisna yang dicerai istrinya. Tisna juga sempat galau. Tetapi dengan semangat yang ditularkan dari pak Odih. Tisna kini lebih menerima hidupnya sekarang.
Lain halnya dengan Dedy ( Anaknya Babe, penjual bubur kacang hijau ) yang harus kuat dalam menghadapi tantangan ketika berjualan. Apalagi dengan adanya Endro ( Penjual Ketoprak ) dan Kasman ( Penjual Kue Ape yang beralih menjadi penjual cendol ). Meski begitu, mereka terlihat akrab.
Daftar pemeran
Pemeran | Peran | Keterangan |
---|---|---|
Eza Yayang | Rojak | Tukang ojek |
Furry Setya Raharja | Purnomo | Tukang ojek |
Andri Sulistiandri | Sutisna | Tukang ojek |
Ranty Purnamasari | Maesaroh | Ibu Tati |
Otong Lalo | Babeh | Juragan kontrakan |
Fahmi Bo | Dedy/Tajudin | Penjual bubur kacang ijo (BurCangIjo) |
Kang Kusye | Pak Odih | Bapaknya Tisna |
Salsabilla Audita | Dessy | Yang kost di Maesaroh |
Dewi Octaviany | Laras | Yang kost di Maesaroh |
Fitri Ayu Maresa | Yuli | Keponakan Maesaroh |
Titi Kamal | Tika | Sepupu Laras |
Tora Sudiro | Opiek | Warga Rawa Bebek |
Penghargaan
Tahun | Penghargaan | Kategori | Nominasi | Hasil |
---|---|---|---|---|
2016 | Indonesian Television Awards | Program Prime Time Drama Terpopuler | — | Nominasi |
Keunikan
Sinetron ini paling beda dengan sinetron yang lain, karena ada keunikan di sinetron ini, Di antaranya :
- Tidak pernah syuting malam hari
- Tidak pernah syuting di tempat umum, contoh: Stasiun,Bandara,terminal,mal,dsb