Saifuddin Yahya

Revisi sejak 24 Februari 2017 03.20 oleh Ibnu fadhillah humairah (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Officeholder |name = {{PAGENAME}} |image = |imagesize = |caption = |birthname = |othername = |office = |order = |office= |term_start= |president = |l...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tgk. Saifuddin Yahya, lebih dikenal dengan nama Pak Cek (lahir 12 April 1968) adalah tokoh pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Aceh Rayeuk. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRK Aceh Besar periode 2009-2014.

Saifuddin Yahya
Informasi pribadi
Lahir12 April 1968 (umur 56)
Indonesia Mureu, Indrapuri, Aceh Besar, Aceh
Kebangsaan Indonesia
Partai politikBerkas:Partai Aceh.jpg Partai Aceh (2007-sekarang)
Karier militer
Pihak Gerakan Aceh Merdeka
Masa dinas1998–2005
Pertempuran/perangPemberontakan di Aceh
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

Lahir di Gampong Meureu, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, 12 April 1968, Pak Cek berasal dari keluarga petani. Sejak kecil, Pak Cek dididik oleh orang tuanya agar ia menjadi aneuk agam yang pantang menyerah, terus bekerja keras dalam mengarungi kehidupan, dan berguna bagi orang lain. Tak lupa, orang tuanya menasihati supaya dia belajar ilmu agama, mendengarkan petuah-petuah ulama, dan bertanya kepada para ahli/pakar di bidangnya.

Kala usianya 30 tahun, Pak Cek lantas bergabung dengan GAM. Mulanya, ia menjadi kombatan. Dalam perjalanan, Pak Cek mendapat kepercayaan dari pimpinan GAM saat itu untuk memanggul jabatan Panglima Muda GAM Daerah 22 Wilayah Aceh Rayek. Pak Cek akhirnya diangkat sebagai Wakil Panglima GAM Wilayah Aceh Rayek.

Pascadamai Aceh, Pak Cek menjabat Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Aceh Rayek. Ia kemudian juga diberi amanah menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW PA) Aceh Besar sampai saat ini.

Pak Cek mengatakan, PA yang lahir dari rahim rakyat, sejak awal berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan Aceh. Jika masa konflik GAM berjuang dengan senjata untuk memerdekakan Aceh, kata dia, pasca-MoU Helsinki para mantan kombatan yang berada di bawah payung PA melanjutkan perjuangan lewat jalur politik untuk menyejahterakan rakyat dan memajukan daerah.

“Perjuangan kita melalui Partai Aceh untuk kepentingan Aceh terus berlanjut sampai saat ini,” ujar Pak Cek.[1].

Riwayat Jabatan

  • Anggota Pasukan Gerakan Aceh Merdeka (1998-2005)
  • Panglima Muda GAM Daerah 22 Wilayah Aceh Rayeuk
  • Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pase (2003-2005)
  • Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Aceh Rayeuk (2005-sekarang)
  • Ketua DPW Partai Aceh (PA) Aceh Besar (2007-sekarang)

Referensi