Sambi Pondok, Sidayu, Gresik
Sambi Pondok adalah salah satu desa di kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Desa ini terletak di sebelah barat desa Golokan dan sebelah timur desa Bolo.100% orang di desa ini beragama Islam serta memiliki satu masjid yaitu masjid Al hidayah. produk unggulan di desa ini adalah makanan Kripik uyel .Desa ini juga merupakan desa terkecil di kecamatan Sidayu.
Sambi Pondok | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Gresik | ||||
Kecamatan | Sidayu | ||||
Kode Kemendagri | 35.25.09.2006 | ||||
|
Demogarfi
Jumlah penduduk desa Sambipondok pada tahun 2015 kini mencapai 717 jiwa dengan rincian sebagai berikut: Laki-laki : 348 Jiwa Perempuan : 369 Jiwa Jumlah KK : 166 KK Desa ini bisa dibilang seluruhnya beragama Islam.
Geografi
Geografi Desa Sambipondok Desa Sambipondok merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik.
Batas Wilayah
Utara : Desa Bolo, Ujung Pangkah Selatan : Desa Kertosono, Sidayu Timur : Desa Golokan, Sidayu Barat : Desa Wadeng, Sidayu
Jarak
Jarak ke Kecamatan : 7 Km Jarak ke Kabupaten : 31 Km Jarak ke Kota Propinsi : 47 Km
Luas Wilayah
Luas wilayah desa Sambipondok adalah 54 ha,dengan rincian sebagai berikut: Pemukiman : 4 ha Persawahan : 20 ha Perkebunan dan tegalan : 30 ha Terbagi atas Jumlah RT : 5 Jumlah RW : 2 45% dari wilayah desa ini adalah persawahan dan perkebunan yang masih Asri.
Legenda
Di depan balai desa terdapat sebuah pohon beringin keramat, masyarakat sekitar menganggap di sanalah tempat nyi roro kidul bersinggah istirahat dari perang bersama bala tentaranya. Pernah sesekali pohon itu di tebang tetapi 7 hari kemudian orang satu desa langsung jatuh sakit dan penebang pohon tersebut meninggal,Sehingga pohon itu dianggap bukan pohon biasa.
Agama
Agama di desa Sambi pondok adalah 100% islam dan menjadi agama tunggal organisasi keagaaman di desa ini adalah Nahdhatul Ulama (100%).
Bahasa
Sambi pondok memiliki dialek khas Gresik Utara yang hampir mirip dengan Bahasa Jawa Surabaya yang dikenal dengan Boso Suroboyoan meskipun sejatinya memiliki perbedaan yang mencolok.