Kaul
Kaul adalah janji yang diucapkan oleh seorang anggota religius.[1] Kaul yang diikrarkan meliputi kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan.[1] Pada umumnya kaul diucapkan setelah selesai masa novisiat.[2] Ada dua macam kaul, kaul sementara dan kaul kekal.[1] Ini disesuaikan dengan tarekat religius masing-masing.[1]
Namun, sebenarnya istilah kaul pada awalnya adalah sebuah istilah yang lebih umum.[1] Karena kesalehan dan tekad untuk mengabdi Allah, seseorang bisa membuat janji demi rasa saleh tersebut.[1] Kaul itu bisa berupa niat untuk melakukan ziarah dan perjalanan suci.[1] Akan tetapi, memang dalam perkembangannya kaul menyempit maknanya hanya terbatas pada kaum religius atau biarawan saja.[1] Kaul ini berupa doa rosario, hidup selibat, menetap di suatu tempat.[1]
Istilah ini kemudian akhirnya menyempit lagi hanya terbatas pada kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan yang diikrarkan oleh kaum religius.[1] Ini dilakukan dalam rangka usaha membaktikan diri pada nasihat Injil.[1] Orang yang sudah berkaul pada kondisi tertentu dapat membatalkan kaulnya tersebut.[1] Akan tetapi butuh proses yang lama dan tidak bisa tergesa-gesa serta harus di bawah pembimbing rohani yang kompeten.[1]