Warung internet

wirausaha jasa internet
Revisi sejak 21 Februari 2008 00.07 oleh Serenity (bicara | kontrib) (restrukturisasi kalimat dan isi)

Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum.

Pengguna warnet

Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, profesional dan wisatawan asing.

Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan, bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk:

  • Mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah
  • Melakukan riset
  • Menulis skripsi

Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk:

  • Memeriksa kiriman surat-e terbaru
  • Melamar pekerjaan
  • Bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting) dan lain sebagainya.

Biaya

Biaya akses internet umumnya dipatok per jam atau per menit.

Warnet di Dunia

Di negara dunia ketiga, warnet adalah tempat kebanyakan orang mengakses internet. Di negara-negara atau daerah-daerah maju di mana akses internet sudah ada pada hampir setiap rumah, warnet jarang didapatkan dan mahal tarifnya. Di daerah perkotaan (urban) sebuah warnet memiliki nama-nama umum panggilan lain seperti; Net Cafe, Cyber Cafe, atau Pusat Permainan Dalam Jaringan dimana sambungan internetnya dikhususkan untuk melakukan permainan komputer dalam jaringan. Sementara di daerah atau pinggir kota umumnya dikenal sebagai telecenter.

Di beberapa negara yang banyak mengandalkan sensor seperti RRC dan Singapura warnet-warnet dikontrol. Tetapi di negara-negara lain malahan diberi bilik-bilik pribadi supaya bisa mengakses pornografi tanpa dibatasi. Di Los Angeles, Amerika Serikat, warnet juga diawasi karena menarik geng-geng jalanan.

Penyebaran Warnet

Umumnya warnet paling banyak terdapat/tersebar terutama di kota-kota besar (ibukota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota kecil sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat pendidikan seperti Universitas atau SMA. Warnet juga banyak terdapat di tempat-tempat umum dimana orang bersosialisasi seperti Mal, town square, dan sejenisnya. Namun beberapa dari tempat ini atau kafe-kafe tertentu ditempat ini memberikan jasa internet berupa koneksi Wifi (hotspot) yang biasanya gratis karena sudah satu paket dengan biaya yang kita keluarkan saat minum atau makan. Biasanya pengunjung akan mendapat akun untuk memakai internet. Penyebaran warnet di Indonesia pernah dipresentasikan[1] dalam lokakarya [1] di Mexico City, 16-19 November 2004 sebagai persiapan data ICT readiness di negara berkembang pada tahun [2]


Aplikasi Warnet

Ada beberapa aplikasi warnet yang bertujuan mencatat siapa yang masuk dan berapa lama dia memakai komputer. Beberapa bukan aplikasi sulit tetapi kebanyakan sudah meninggalkan cara tradisional yaitu mencatat memakai kertas.

  • Manual

adalah cara paling dasar dan juga kurang praktis. Salah satu kekurangannya adalah penjaga warnet yang memutuskan apakah konsumen harus membayar lebih atau tidak. Karena beberapa masalah seperti konsumen gagal memakai komputer tapi tagihan bayaran tetap jalan.

  • Aplikasi Berbasis Jaringan

Banyak aplikasi bertebaran di internet termasuk buatan yang disesuaikan dengan kebutuhan warnet itu sendiri.[butuh rujukan] Aplikasi ini menghitung berapa lama orang menggunakan internet. Bahkan bisa memasukkan identitas, memberi diskon, mengendalikan komputer, dan banyak fungsi lainnya.

Masalah dalam Warnet

Warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti

  • Pornografi. Penyebaran pornografi di internet sangatlah kencang dan membawa imbas mudahnya mendapatkan film porno terbaru yang biasa disebut AV, beep dan Blue film dalam bentuk AVI (terbesar) hingga 3gp untuk kapasitas Handphone.
  • Cracker APP/WAREZ. Crakcer disini menunjuk ke masalah download program-program ilegal ataupun program yang sudah di crack ulang.
  • Virus dan Worm. Imbas dari kehebatan teknologi, beberapa cracker yang tak bertanggung jawab menyebar virus2 yang merusak berbagai komputer melalui mail, situs maupun dokumen yang di download. Virus ini kebanyakan menyebar via flashdisk dan lebih hebatnya tidak aktif langsung tetapi meledak seperti BOM.
  • Perjudian. Disinyalir ada oknum yang memanfaatkan warnet sebagai tempat untuk perjudian. Perjudian dan Pornografi di warnet membuat nama warnet menjadi tercemar oleh ulah ulah oknum yang memanfaatkannya.
  • HAKI. Banyak warnet mulai mencoba memanfaatkan software legal baik dengan membeli license software proprietary maupun software Open Source seperti Linux. Software Linux yang populer diwarnet seperti Ubuntu, IGOS, SimplyMepis, Suse dll.
  • Kejahatan Game Online. Semua penyedia layanan game online melarang kejahatan online seperti Real-Money trans, botting, cheat hingga manipulasi karakter seperti penipuan.


Mailing List

Di Indonesia ada beberapa asosiasi yang terkait dengan warnet seperti AWARI (Asosiasi Warnet Indonesia) dan APWKomitel (Asosiasi Pengusaha Warnet Komunitas Telematika).

Catatan kaki

  1. ^ (Inggris) Global Indicators Workshop on Community Access to ICTs
  2. ^ (Inggris) WSIS Tunisia 2005

Pranala luar