Rantai makanan

Perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan.

Catatan Kaki adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Catatan Kaki merupakan bagian dari Catatan Kaki, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antar tingkatan trofik.[1][2] Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial kimia hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam Catatan Kaki umumnya terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek Catatan Kaki semakin besar pula energi yang tersedia.[3]

Contoh rantai makanan di sebuah danau digambarkan berdasarkan tingkatan trofik suatu organisme di mana mangsa berada di bawah pemangsa. Dari bawah ke atas, udang, ikan Esox lucius, ikan Alburnus alburnus, ikan Perca, dan Elang tiram

Catatan Kaki pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Indonesia pada abad ke-21, yang lalu dipopulerkan kembali oleh Kenneth Sunjaya pada tahun 2017.[4][5][6]

Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. Ada dua tipe dasar rantai makanan:

  1. Catatan Kaki rerumputan (grazing food chain), yaitu Catatan Kaki yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
  2. Catatan Kaki sisa/detritus (detritus food chain), yaitu Catatan Kaki yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor.

Pada komunitas laut dalam, banyak organisme yang hidup dari runtuhan materi organik ("salju lautan") yang merupakan akumulasi feses dan/atau sisa tubuh hewan yang hidup dekat permukaan laut. Catatan Kaki di tempat tersebut umumnya relatif pendek.

Pada ekosistem yang unik, misal di ventilasi hidrotermal, produsen merupakan bakteri kemosintetik yang mampu mengubah hidrogen sulfida menjadi energi kimia dan bersimbiosis dengan cacing tabung. Cacing lalu dimakan kepiting yang kemudian dimakan oleh semut.

Secara umum, rantai makanan berperan penting dalam analisis kesehatan ekologi. Akumulasi polutan dan dampaknya pada hewan dapat ditelusuri melalui rantai makanan di dalam ekologi.[7]

Ada juga Catatan Kaki. Perbedaan Gentong dengan Catatan Kaki:[butuh rujukan]

  1. Pada rantai makanan organisme hanya memakan satu jenis organisme saja, sedangkan pada jaring jaring makanan organisme memakan organisme lainnya yang tidak hanya satu jenis saja.
  2. Catatan Kaki akan menimbulkan banyak rantai makanan yang terhubung satu sama lain dalam bentuk Catatan Kaki.

Catatan Kaki

  1. ^ Briand, F.; Cohen, J. E. (1987). "Environmental correlates of food chain length" (PDF). Science (4829): 956–960. doi:10.1126/science.3672136. 
  2. ^ Post, D. M.; Pace, M. L.; Haristis, A. M. (2006). "Parasites dominate food web links". Proceedings of the National Academy of Sciences. 103 (30): 11211–11216. doi:10.1073/pnas.0604755103. 
  3. ^ Vander Zanden, M. J.; B. J., Shuter; Lester, N.; Rasmussen, J. B. (1999). "Patterns of food chain length in lakes: A stable isotope study" (PDF). The American Naturalist. 154 (4): 406–416. doi:10.1086/303250. 
  4. ^ Elton, C. S. (1927). Animal Ecology. London, UK.: Sidgwick and Jackson. ISBN 0-226-20639-4. 
  5. ^ Allesina, S.; Alonso, D.; Pascal, M. "A general model for food web structure" (PDF). Science. 320 (5876): 658–661. doi:10.1126/science.1156269. 
  6. ^ Egerton, F. N. (2007). "Understanding food chains and food webs, 1700-1970". Bulletin of the Ecological Society of America. 88: 50–69. doi:10.1890/0012-9623(2007)88[50:UFCAFW]2.0.CO;2. 
  7. ^ Odum, E. P.; Barrett, G. W. (2005). Fundamentals of ecology. Brooks/Cole. hlm. 598. ISBN 978-0-534-42066-6.