Sarip Tambak Oso
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Tambak-Oso adalah sebuah desa yang melahirkan anak-anak negerinya dalam kebodohan dan kemiskinan karena penjajahan Belanda. Namun demikian, di sana ada Sarip, pemuda yang tegar hati, berwatak keras, pantang menyerah terhadap ketidakadilan. Sarip bangkit disebabkan perasaan terjepit dan dendam; ia disokong oleh penduduk desa yang menaruh kebencian terhadap kesewenang-wenangan punggawa pangrehpraja. Adalah Mbok Rini, seorang janda, yang mematrikan semangat juang di dada putranya, melalui belahan jiwa dan ruhnya. Dengan semangat itu Sarip bangkit dan terus bertempur sehingga beratus-ratus tentara Belanda menemui ajalnya di ujung cundrik pemuda Tambak-Oso ini. Karena kewalahan, Belanda akhirnya memasang jeratnya. Mereka menangkap Samin, kakak Sarip, seorang laki-laki pendiam dan perasa yang taat beribadah, tapi lemah jiwanya. Dengan membujuk pemuda inilah pihak Belanda berhasil menyingkap rahasia kekuatan Sarip, untuk kemudian menumpasnya. Meskipun akhirnya tewas bersama teman-teman seperjuangannya, namun Sarip sempat menoreh lembaran sejarah desa Tambak-Oso dengan darah dan nyawanya.