Tubagus Falak

Ulama
Revisi sejak 6 April 2017 01.03 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Berkas KH_Tubagus_Falak.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Daphne Lantier)

KH Tubagus Muhammad Falak atau lebih dikenal Mama Falak (0 Desember 1842 – 19 Juli 1972) adalah seorang ulama yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pesantren, ia dikenal luas sebagai pemimpin rohani dalam gerakan sufi sebagai mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.

Tubagus Muhammad Falak
LahirTubagus Muhammad Falak
1842
Belanda Sabi, Pandeglang, Banten.
Meninggal19 Juli 1972
Pagentongan, Bogor
KebangsaanIndonesia Indonesia
Nama lainMama Falak
PekerjaanPerinti NU dan Ulama
Dikenal atasMelawan penjajah dan merintis NU di Kota Bogor

Kehidupan awal

Falak lahir di Pandeglang, Banten pada tahun 1842. Ayahnya, Tubagus Abbas adalah seorang pemimpin pesantren dan juga seorang petani. Tubagus Abbas juga merupakan keturunan Sunan Gunung Jati. Ibunya, Ratu Quraisin adalah seorang yang berketurunan Kerajaan Banten.[1]

Ia dibesarkan dalam lingkungan pesantren dan keagamaan. Falak diajari tentang ilmu aqidah, fiqih, dan bahasa sampai pada usia 15 tahun. Ia selain pintar dalam hal keagamaan, ia juga pintar dengan ilmu beladiri dan memperdalam ilmunya ke KH Abdul Halim Kadu Peusing atas anjuran ayahnya, KH Tubagus Abbas.[1][2] Selanjutnya, ia pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu dan pergi berhaji bersama Abdul Karim Banten, gurunya. Disana, ia berguru selama 21 tahun dan pernah pula ia mengunjungi makan Syekh Abdul Qadir Jailani.[1]

Ia dianggap seangkatan dengan Syekh Kholil Bangkalan, sementara itu Syekh Kholil Bangkalan berguru di Kota Mekah pada tahun 1860.[2] Sepulang dari Mekah, ia berguru kepada Syekh Salman, Soleh Sonding, dan Syekh Sofyan.[1]

Perjuangan

Melawan Kolonial Belanda

Referensi

Bibliografi