Mohamad Taufik
H. Muhammad Taufik (lahir 3 Januari 1957) adalah politikus dan Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra. Ia adalah sosok kontroversial karena banyaknya perselisihan dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama[1]. Meskipun demikian, ia diusulkan oleh Gerindra untuk mengisi posisi wakil Gubernur, setelah Joko Widodo mengundurkan diri dan Basuki mengisi posisi yang ditinggalkan Jokowi. [2]
Mohamad Taufik | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 3 Januari 1957 Jakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Gerakan Indonesia Raya |
Suami/istri | Dian Kartika Rini |
Pasangan serumah | Muhammad Sanusi (adik) |
Anak | Tofan Aji Nugraha Anisa Yusida Venesa Adisty Laksmita |
Sunting kotak info • L • B |
Kontroversi
Muhammad Taufik pernah menjabat sebagai Ketua KPUD DKI Jakarta dan terjerat kasus pidana korupsi logistik pemilu selama 18 bulan pada 27 April 2004. Namun ia tak menganggap itu sebagai halangan dalam berpolitik, sehingga kembali menduduki jabatan politik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019, bahkan berpeluang menduduki kursi pimpinan dewan. Selama pilpres 2014, ia berorasi menuntut penangkapan Ketua KPU Husni Malik karena dianggap curang telah mengeluarkan surat edaran membuka kotak suara. [2]
Riwayat Jabatan
- Ketua KPUD DKI Jakarta
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta (2014-sekarang)
Referensi
- ^ M Taufik Jadi Gubernur, Ahok Ancam Mundur. Diakses dari situs tempo pada 1 Desember 2014
- ^ a b Ketua DPD DKI Gerindra, Muhammad Taufik yang Dilaporkan KPU ke Polri. Diakses dari situs berita detik pada 1 Desember 2014