Batalyon Infanteri 726

Revisi sejak 14 April 2017 00.45 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Kodam VII/Wirabuana menjadi Kodam XIV/Hasanuddin)

Batalyon Infanteri 726/Tamalatea atau Yonif 726/TML adalah sebuah batalyon infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) organik Kodam VII/Wirabuana di bawah kendali Korem 141/Toddo Puli. Tamalatea berarti tidak pernah layu. Markas Batalyon, Kompi Senapan A dan Kompi Bantuan berada di Jl. Bulujaya, Bangkala Barat, Jeneponto, sementara Kompi Senapan B berada di Jl Poros Bone-Makassar, Bengo, Bone, dan Kompi Senapan C berada di Sanrego, Kabupaten Bone. Menurut rencana, Yonif 726 akan menjadi Yonif Mekanis dengan rencana menambah satu kompi di Kabupaten Selayar, dan Kompi B dan C menjadi Batalyon Infanteri 723 di Bone.

Batalyon Infanteri 726/Tamalatea
Dibentuk4 Juli 1964
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitSatuan Tempur Infanteri
MarkasBulujaya, Bangkala Barat, Jeneponto
JulukanYonif 726/TML
MotoTamalatea

Sejarah

Pada awal 1952 terjadi permufakatan antara Panglima Teritorium VII Kolonel Gatot Subroto dengan unsur pejuang kemerdekaan, yakni Pemberontakan Rakyat Indonesia Sulawesi, dan Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi (Lapris) yang kemudian membentuk Batalyon Infanteri 721. Batalyon itu diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tertorium VII Nomor: KPTS/263/VII/1952, tanggal 28 April 1952, bermarkas di Palleko Polobangkeng, Takalar, dengan Komandan pertamanya Adalah Kapten Inf. M.Dg.Sibali.

Sesuai Kebijakan Kasad pada saat itu, diadakan reorganisasi batalyon Infanteri 721 menjadi batalyon Infanteri 718 ROI I yang berkedudukan di Makassar, Gowa dan Takalar. Setelah Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan/Tenggara (KDMSST) terbentuk, maka pada pertengahan 1957 Batalyon infanteri 718 ROI I di pecah menjadi batalyon L dipimpin Kapten Inf. M.Yasin Limpo dan batalyon M di komandangi Kapten Inf. H. Arsyad BZ. Reorganisasi berikutnya, batalyon L di lebur Menjadi Batalyon Hasanuddin-008 (HN 008) Lapris yang berkedudukan di Camba Ujung Lamuru.

Sesuai surat keputusan Pangdam XIV/ Hasanuddin Nomor: Skep/0072/VII/1964, Tanggal 4 Juli 1964, Batalyon Hasanuddin 008 Lapris di resmikan menjadi batalyon Infanteri 016/ Waspada dengan Komandan batalyon Kapten. Inf. Ibrahim Tulle, yang kemudian di jadikan sebagai hari lahir kesatuan ini. Nama Batalyon Infanteri 016/ Waspada kemudian di ubah menjadi Batalyon Infanteri 726/Tamalatea, Sesuai Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin Nomor: Skep/29/III/1965/ tanggal 12 Maret 1965.

Referensi