Persma 1960
Persma Manado 1960 (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Manado 1960) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia berbasis di Manado, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Nama Persma Manado 1960 mulai digunakan pada tahun 2014-2015 setelah adanya larangan penggunaan nama Persma Manado. Persma saat ini berlaga di Liga Indonesia tepatnya di Liga Nusantara. Persma Manado 1960 didirikan pada tanggal 28 November 1960 dengan nama VIM (Voetbalbond Indonesische Manado).
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Manado 1960 | ||
---|---|---|---|
Julukan | Badai Biru | ||
Berdiri | 28 November 1960 sebagai VIM Manado | ||
Stadion | Stadion Klabat, Manado, Sulut, Indonesia (Kapasitas: 8.000) | ||
Ketua Umum | Vecky Gandey | ||
Sekretaris | Otto Rondonuwu | ||
Pelatih | Rajab "Akhu" Talib | ||
Dokter Tim | Dr. Lucky Sondakh | ||
Liga | Liga Nusantara 2016 | ||
Kelompok suporter | Persma Fans Club | ||
| |||
Musim ini |
Sejarah
Pada zaman Hindia Belanda, sepak bola adalah VIM (Voetbalbond Indonesische Manado). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIM berganti nama menjadi Persma(Persatuan sepak bola Indonesia Manado). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Manado en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persma juga masih ada.
Pada tahun 1995 salah satu tim besar Eropa yang berasal dari negeri kincir angin Belanda PSV Eindhoven menyambangi Stadion Klabat untuk menggelar partai persahabatan menghadapi Persma Manado. Pemain sekelas Ronaldo Luis Nazario de Lima, Philip Cocu, Vampeta, Robert Fuhcs, Athur Numan beradu kekuatan dengan pemain Persma Manado semisal Rodrigo Araya, Francis Mewengkang, Juan Rubio, Edy Musriza hingga almarhum Izack Fatari.
Pada tahun 1996 tim Sepak bola Sulawesi Utara yang berlaga di PON XIV Jakarta meraih medali perunggu yang kemudian sebagian besar pemain di tim ini menjadi pemain yang mengisi skuad Persma Manado. Nama-nama seperti Hendra Pendeynuwu hingga Alen Mandey menjadi pemain-pemain yang berlaga di Senayan saat itu yang kemudian menjadi punggawa tim Badai Biru dan membawa kesuksesan bagi Persma Manado di Liga Indonesia tahun 1996-1998 sebelum akhirnya kompetisi berhenti di tahun 1998.
Degradasi ke level terbawah meski sempat kembali lagi ke level tertinggi sempat dijalani Persma Manado. Permasalahan dengan pemain asing dimana kontrak yang tidak dipenuhi pihak manajemen hingga dilaporkan ke otoritas teringgi sepak bola dunia FIFA membuat nama Manado untuk bidang sepak bola di mata dunia menjadi buruk. Alhasil Persma Manado dicoret dari keanggotaan PSSI atas rekomendasi dari FIFA. Hal ini yang membuat nama Persma Manado seakan hilang ditelan bumi. Eksistensi klub yang sempat berkibar di era pertengahan 90-an menjadi redup. Saling menyalahkan antar pihak atau melempar tanggung jawab antar kubu seakan tak pernah habis bila membahas tentang keterpurukan tim Persma Manado.
Era Persma Manado 1960
Sekelompok pemuda Manado yang digawangi oleh Vecky Gandey di tahun 2013 berupaya menghidupkan kembali marwah Persma Manado. Karena nama Persma Manado dicoret dari keanggotaan PSSI, maka sejak didaftarkan lagi ke PSSI pada 04 Juni 2013[1], digunakanlah nama Persma Manado 1960 dan memulai Perjuangan dari level bawah dan mengandalkan pemain - pemain Manado dan sekitarnya. Untuk membangun kembali Persma, pengurus memakai dana swadaya dan tidak menerima sponsor dari siapapun termasuk pemerintah dan tokoh-tokoh politik di daerah. Pengurus Persma 1960 ingin juga klub tersebut jauh dari kepentingan dari partai politik manapun[2].
Prestasi (dengan nama Persma Manado)
- Tahun 1998, Peringkat Ke-3 Divisi Utama Wilayah Timur
- Tahun 2006, Perempat Final Piala Indonesia
- Tahun 2013, Juara Divisi 3 Zona Sulawesi Utara
- Tahun 2014, Juara Liga Nusantara zona Sulawesi Utara
- Tahun 2016, Juara Liga Nusantara zona Sulawesi Utara
Persma 1960 dalam Starting Eleven Formasi 4-4-2 |
SKUAD PERSMA MANADO 1960 MUSIM 2016
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Pendukung
Persma Fans Club adalah suporter kesebelasan sepak bola Persma Manado yang berdiri sejak Ligina IV, tepatnya tahun 2001. Namun eksistensi mereka meredup seiring meredupnya prestasi Persma Manado. Ketika Persma Manado 1960 bangkit kembali, perlahan namun pasti kelompok suporter tersebut kembali hidup dengan mengusung motto : "Torang itu Persma , Persma itu Torang". Kelompok suporter ini hadir di tribun timur untuk mendukung tim kesayangan.
Pranala luar
- (Indonesia) Bola Mania
- [1]
- [2]
- [3]