Irsyad Syafar
H. Irsyad Syafar, MEd (lahir 18 November 1970) adalah seorang mubalig, pengajar, dan akademisi pendidikan Indonesia. Ia dikenal sebagai pengasuh dan pimpinan Perguruan Islam Ar-Risalah, Padang.[1] Bersama sejumlah mubalig yang tergabung dalam Ikatan Dai Indonesia (IKADI), ia aktif menyelenggarakan kegiatan syiar dan tablig Islam di Sumatera Barat.[2] Pemilihan umum legislatif 2014 mengantarnya duduk di DPRD Sumatera Barat mewakili daerah pemilihan Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.[3]
Irsyad Syafar | |
---|---|
Anggota DPRD Sumatera Barat 2014–2019 | |
Masa jabatan 28 Agustus 2014 – 28 Agustus 2019 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Irwan Prayitno |
Informasi pribadi | |
Lahir | 18 November 1970 Kota Bukittinggi, Sumatera Barat |
Orang tua | Syafar Buan (ayah) Darnis Abdullah (ibu) |
Almamater | Universitas Kairo Universitas Kuwait |
Dikenal karena | Ulama |
Sunting kotak info • L • B |
Bergiat di sejumlah organisasi selama di Mesir, ia bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak partai ini masih bernama Partai Keadilan. Di Sumatera Barat, ia diamanahkan sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS sejak 2015 setelah sebelumnya diamanahi sebagai Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS sejak 2005 sampai digantikan Muhammad Yasin pada 2013. Selain itu, ia mengetuai Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan terlibat dalam kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 2005.
Kehidupan awal dan pendidikan
Irsyad kecil dibesarkan di Nagari Koto Nan IV, Kota Payakumbuh. Melewati jenjang SD dan MTs dengan meraih juara kelas dan juara umum setiap tahunnya, Irsyad mendapat beasiswa di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) di Koto Baru, Padang Panjang.[a] Tamat dari MAPK, ia mendaftarkan diri masuk ke sekolah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta. Sambil kuliah, ia mengikuti sejumlah tes yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mendapatkan beasiswa perkuliahan di Timur Tengah. Namun, pemberangkatannya tertunda karena konflik antara Iraq dengan Kuwait dan Perang Teluk.[4]
Tamat dari LIPIA pada 1993, ia dikirim ke di Universitas Kuwait setelah dua kali penundaan. Ia memperoleh predikat kelulusan summa cum laude ketika menyelesaikan kuliahnya pada 1997 dan menjadi "Mahasiswa Terbaik". Beasiswanya berlanjut dan ia mengambil program S-2 di Universitas Kairo sampai lulus pada tahun 2003.[4] Selama di Kuwait, ia menggerakkan sejumlah organisasi pelajar Indonesia. Ia sempat menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kuwait.
Ar-Risalah
Tamat dari Universitas Kairo, ia kembali ke Sumatera Barat, tampil sebagai salah seorang inisiator lembaga pendidikan Islam Ar-Risalah yang terwujud lewat berdirinya Yayasan Wakaf Ar-Risalah pada 23 Juni 2003. Dibuka pertama kali di Cupak, Gunung Talang, Solok, Perguruan Islam Ar-Risalah fokus dalam pengembangan pendidikan dengan pola asrama. Sejak 2009, karena keterbatasan lahan, kegiatan belajar mengajar untuk setiap jenjang pendidikan perguruan dipindahkan ke Padang. Saat ini, Ar-Risalah telah memiliki jenjang pendidikan PAUD, RA, SD, SMP, dan MA.
Referensi
- ^ "Belasan Ribu Jemaah Laksanakan Salat Id". Harian Haluan. 12 Agustus 2013. Diakses pada 25 Maret 2014.
- ^ Ikatan Dai Indonesia (IKADI). "Musyawarah Wilayah (MUSYWIL) I PW IKADI Sumatera Barat". 13 Agustus 2009.
- ^ "67 Bacaleg Incar 6 Kursi di DPRD Sumbar" Padang Ekspres. 8 Maret 2013. Diakses pada 25 Maret 2014.
- ^ a b "Irsyad Syafar, Anak Minang Lulusan Terbaik Universitas Kuwait Dengan IPK 3,82". Kasurau.com. Diakses pada 25 Maret 2014.
- Keterangan
- ^ MAPK Padang Panjang berada satu kompleks dengan MAN Koto Baru. MAPK hanya ada lima di Indonesia, yang programnya dimulai pada era Menteri Agama Munawir Sjadzali.
Pranala luar
Jabatan partai politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Trinda Farhan Satria, MT |
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat 2015–2020 |
Diteruskan oleh: Petahana |