Daftar tokoh Betawi

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 24 April 2017 10.11 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Daftar tokoh Betawi dibawah ini memuat nama tokoh-tokoh dari etnis Betawi. Isi daftar ini belumlah lengkap, para pembaca dipersilakan ikut melengkapinya. Perangkat pemantau ini bisa digunakan untuk melihat perubahan terbaru dari artikel-artikel yang terkait dengan halaman ini. Jika pembaca melihat artikel tokoh di Wikipedia bahasa Indonesia yang semestinya masuk ke dalam daftar ini, silakan sunting halaman ini dan masukkan nama tokoh tersebut berikut keterangan dan pranalanya.

Agamawan

Profil H. Syarif Matnadjih


Anak kelima dari delapan bersaudara ini lahir pada hari Jum'at Shubuh, 10 Agustus 1974 dari pasangan H. Matnadjih Djanan dan Hj. Rohaenah Abdurrachman, sejak lulus pendidikan Tsanawiyah (SMP) ia dikirim ke Jogjakarta untuk menimba ilmu agama, tepatnya di Pesantren al-Quran Sunan Pandanaran yang terletak di Jl. Kali Urang KM. 12.5 Desa Candi Sardonoharjo dibawah asuhan yang mulia Mbah Kyai Haji Mufid Mas'oed. Tiga tahun ia belajar agama ditempat tersebut, lalu kembali ke Jakarta untuk melanjutkan belajar ditingkat perguruan tinggi, ia menyelesaikan masa kuliahnya pada tahun 1998 dengan menyandang gelar sarjana Tafsir Hadits. Seiring perjalanan waktu yang penuh liku dan cerita, ia terus belajar dari keadaan dan berusaha memaknai setiap ketentuan dariNya untuknya. Tahun 2005 ia mulai menggeluti kesibukan di dunia perjalanan ibadah Haji dan Umroh, dan sungguh dari situlah semua berawal, kerapnya melaksanakan haji dan umroh sebagai pembimbing, seringnya berziarah ke maqom Nabi SAW membuatnya 'terbuai' di dalam dunia dakwah hingga sekarang, dan selanjutnya menjadi Pembimbing Ibadah Umroh Bersama Keluarga al-Quran Sirrul Asror. Tahun 2006 ia mendirikan Majlis Dzikir yang diberi nama Sirrul Asror, nama tersebut dipilih demi 'tabrrukan' dari kitab karya Tuan Guru Syeikh Abdul Qodir Jailani. Tahun 2009 karunia besar datang, dengan izin Allah ia mendirikan 'Istana al-Quran' Pesantren Tahfidzul Quran Sirrul Asror yang bertempat di Kp. Buaran I rt. 15/8 Kel. Jatinegara Kec. Cakung Jakarta Timur, hingga saat ini telah berkembang menjadi 6 Istana al-Quran. Mayoritas santri yang sedang menghafal di Istana al-Quran adalah 'anak-anak' Nabi Saw dan para Dhu'afa yang semuanya free of charge, bayarannya berharap dari Allah saja, dan ia berharap kelak akan menjadi 1000 anak yatim yang bisa tinggal dan belajar di Istana al-Quran. Belajar tak pernah berhenti, demikian ia mempunyai semangat, hingga sekarang ia masih terus belajar ilmu al-Quran dengan menjadi 'santri terbang' di pesantren Tarbiyyatul Quran di Bantul Jogjakarta, dibawah asuhan Kyai Achmad Dakhori. "Hidup, Mati dan Dibangkitkan Bersama al-Quran" adalah semboyan Istana al-Quran, agar menjadi pengingat bahwa selamanya bersama al-Quran, yang berarti selamanya bersama Allah dan bersama RosulNya.


Aktivis dan pejuang

  • Si Pitung - Pejuang anti penjajahan Belanda
  • )Haji Darip - Pejuang Revolusi Kemerdekaan
  • )KH. Noer Ali - Pejuang Revolusi Kemerdekaan

Artis

Atlet

Menteri dan pejabat tinggi negara

Militer dan kepolisian

Pahlawan Nasional

Politisi

Sastrawan dan penulis

Seniman, budayawan dan sutradara

Lihat pula

Referensi