Paulus Hendrikus Janssen
Paulus Hendrikus Janssen (29 Januari 1922 – 20 April 2017)[1] adalah tokoh Kemanusiaan Indonesia dan tokoh pendidikan di Indonesia [2]. Orang mengenalnya sebagai "Romo Janssen"[3] dan pejuang kemanusiaan untuk para penyandang disabilitas[4]. Beliau adalah Pastor dari Kongregasi Misi (CM).
Paulus Hendrikus Janssen | |
---|---|
Rohaniwan, Tokoh Kemanusiaan dan Pendidikan | |
Masa jabatan 13 Juli 1947 – 20 April 2017 | |
Pendiri Yayasan Bhakti Luhur | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Venlo, Limburg, Belanda | 29 Januari 1922
Meninggal | 4 Agustus 2017 Malang, Indonesia | (umur 95) invalid month
Almamater | University of Santo Tomas Manila |
Sunting kotak info • L • B |
Beliau pun telah identik dan terukir sebagai : "Romo pecinta Kaum Papa."[1] dan “Bapak Para Penyandang Disabilitas, Miskin dan Terlantar di Indonesia” [5]. Karya kemanusiaannya dimulai sejak di Kediri, kemudian pindah di Madiun dan sampai akhirnya menetap di Malang, Jawa Timur.[6]
Romo Paul Janssen resmi menjadi warga Negara Indonesia pada tahun 1989.
Tepat pada tanggal 20 Desember 2006, Romo Janssen memperoleh penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia H. Susilo Bambang Yudhoyono di Solo, Jawa Tengah.
Beliau adalah pendiri Yayasan Bhakti Luhur [7]pada tahun 1959 di Madiun, Jawa Timur. Beliau juga turut membuka Universitas Widya Mandala Madiun[8] dan mendirikan Institut Pastoral Indonesia (STP-IPI), Sekolah Menengah Kejuruan Perawat Sosial Bhakti Luhur (SMK Bhakti Luhur) di Malang, Jawa Timur.
Beliau adalah sahabat seperjuangan pendidikan dari Prof. Dr. Fuad Hassan.[9]. Keduanya banyak bekerjasama sebagai pengajar dan penguji program Pendidikan Guru B-I dan B-II di Yogyakarta dan Jakarta.[9]
Latar Belakang dan Keluarga
Paul Janssen lahir dari pasangan Paul Hubert Janssen dan Maria Helena Fillot. Paul adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, semuanya terdiri dari empat saudara dan tiga saudari. Ayahnya adalah seorang kepala Polisi Militer dengan karakter pekerja keras, jujur, tegas dan disiplin, namun saleh dan taat dalam hidup beriman. Sementara itu, ibunya memiliki karakter yang lembut,penuh kasih sayang. Cara hidup ibunya sendiri sangat mengesankan dengan kesalehan dan karakternya.[5]
Atmosfir iman, etos kerja serta budi pekerti yang ditanamkan dalam keluarga membuat Paul dan semua saudara saudarinya menjadi pribadi-pribadi yang giat dalam bekerja dan berdoa sehingga mampu mewujudnyatakan penghayatan iman mereka dalam perbuatan-perbuatan hidup mereka[5].
Pendidikan
- Studi Seminari Menengah di Wernhoutsburg, Belanda, tahun 1933-1939
- Pendidikan Filsafat dan Teologi, Seminari Tinggi CM, Panningen, Belanda, 1940-1947
- Studi Pascasarjana Teologi Dogmatik sampai Doktoral, Universitas St. Thomas Manila, Filipina, tahun 1947-1951
- Studi Pascasarjana Psikologi Sosial dan Pengembangan Masyarakat, Universitas St. Thomas Manila, Filipina, tahun 1949-1951. Dalam Studi ini Paul Janssen berhasil mempertahankan thesis berjudul " the Ultimate causes of Society" dan lulus dengan predikat "Maxima Cum Laude".
- Profesor Teologi Dogmatik, Universitas St. Thomas Manila, Filipina, tahun 1951
- Pengajar dan Penguji Pendidikan B-I dan B-II Guru di Yogyakarta dan Jakarta, tahun 1954
- Pengajar dan Penguji Pendidikan B-I dan B-II Guru di kediri, Yogyakarta dan Jakarta, tahun 1954
- Pengajar kursus rehabilitasi penyandang disabilitas, Institut Pengembangan Masyarakat, atas bantuan UNICEF dan UNDP bekerjasama dengan Departemen Sosial Republik Indonesia[6], di Malang, tahun 1962 – 1972
- Guru Besar IKIP Malang, di Malang, tahun 1964 – 1972
- Rektor, Institut Pastoral Indonesia di Malang dan Jakarta, tahun 1971-1998
- Ketua Program Pascasarjana, Institut Pastoral Indonesia di Malang, tahun 2004
Penghargaan
- Penghargaan Gubernur Jawa Timur H.Imam Utomo.S, atas jasa dan pengabdian dalam bidang Agama, Sosial dan Keamanan di Surabaya,Jawa Timur tanggal 10 November 2007
- Penghargaan Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial Presiden Republik Indonesia H. Susilo Bambang Yudhoyono, di Solo, Jawa Timur, tanggal 20 Desember 2007
Kesan Seorang Sahabat
“Sesuai dengan filsafat yang dianut Romo Janssen .. maka juga Pendidikan bagi penyandang disabilitas harus ditujukan pada kesiapan untuk mandiri dalam peri kehidupan. Penyandang Disabilitas memang mengalami suatu kekurangan, namun kekurangan itu sedapat mungkin tidak menggugurkan harga diri. Dengan menanamkan sikap kemandirian, diharapkan rasa percaya diri pun akan mantap sehingga penyandang disabilitas tidak perlu menjadi warga masyarakat yang tersisih.” (Prof. Fuad Hassan).
Referensi
- ^ a b Romo Pencinta Kaum Papa Itu Berpulang - Jawa Pos
- ^ "Father Janssen was a major force in building education.." - CM Global (Situs resmi Kongregasi CM Internasional)
- ^ Siapa Romo Prof Dr Paulus Henricus Janssen CM? Y.Sugiono Setiadi
- ^ Pejuang Kemanusiaan, Misionaris Paul Hendrikus Janssen CM - Pena Katolik
- ^ a b c Isharianto,CM, Rafael (2007). ''Petualang Cinta Kasih''. Dioma, Malang. ISBN 978 979 26 1350 6
- ^ a b Sebuah sejarah Kemanusiaan Situs resmi Yayasan Bhakti Luhur
- ^ "Pendiri Yayasan Bhakti Luhur"[1], Situs Resmi Yayasan Bhakti Luhur
- ^ Yayasan Widya MandalaSejarah Awal
- ^ a b Gaudium in Christo (2007). ''Alat Pilihan Tuhan''. Dioma, Malang. ISBN 978 979 26 1327 8