Peradaban Lembah Indus

peradaban Zaman Perunggu yang berada di Asia Selatan

Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus yang sekarang merupakan wilayah Pakistan dan India Barat. Lembah sungai ini merupakan daerah yang sangat subur karena dikelilingi oleh pegunungan yang tinggi, sehingga cocok untuk hidup secara menetap. Kehidupan menetap secara bersama ini merupakan salah satu faktor pendukung lahirnya kebudayaan yang bernilai tinggi.

Peradaban Lembah Indus
IVC major sites
Jangkauan
geografis
Asia Selatan
PeriodeZaman Perunggu
Tanggalca 3300–ca 1700 BCE[1][2]
Diikuti olehPeriode Weda
Berkas:Indusvalleyexcavation.jpg
Peradaban Lembah Sungai Indus berada sepanjang Sungai Indus di Pakistan sekarang ini. Puing Mohenjo-daro difoto di atas merupakan pusat dari masyarakat kuno ini.

Sungai saraswati veda yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. [1].

Lokasi kota-kota kuno di Lembah Sungai Indus

Penemuan dan Penggalian

Sebutan Peradaban Indus (Indus civilization) dikemukakan pertama kali oleh John Marshall. seorang arkeolog Inggris pada tahun 1922, yang penelitiannya dibantu oleh Banerji, sebagai seorang ahli purbakala. Berdasarkan penggalian dan penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa kebudayaan India Kuno berpusat di kota-kota yaitu Mohenjo Daro, Harappa, Amri dan Changko Daro. Meski demikian, kebudayaan kota yang dapat mewakili peradaban Sungai Indus adalah 2 kota yaitu Mohenjo Daro dan Harappa.

Jarak antara keduanya kurang lebih 600 km, namun bila dilihat dari hasil penemuan dan penelitian dapat dikatakan bahwa keduanya menunjukkan adanya persamaan. Bahkan menurut John Marshall, kebudayaan Mohenjo Daro dan Harappa termasuk kebudayaan yang sangat tinggi di zamannya.

Masyarakat

Orang-orang Dravida yang diperkirakan merupakan pendiri kota kuno ini sendiri menjadi tanda tanya bagi para arkeolog. Riwayat mereka tak dapat ditelusuri hingga sekarang. Bahasa dan aksara yang mereka gunakan dalam artefak-artefak yang ditemukan di sana masih belum dapat dipecahkan hingga sekarang.

Uniknya di kota tersebut tidak ditemukan bangunan untuk kegiatan religius dan tanda-tanda sistem kasta. Hal ini mengakibatkan para peneliti berspekulasi kalau masyarakat Mohenjo Daro dan Harappa merupakan peradaban yang hidup bergantung sepenuhnya pada ilmu pengetahuan (sudah meninggalkan praktik keagamaan) dan memiliki filosofi hidup yang tinggi (terlihat dari ketiadaan sistem kasta dalam hierarki sosial).[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama indusmilleniumold
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama milleniumold
  3. ^ Kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa, India

Pranala luar