Prisma Sanherib

Revisi sejak 11 Juni 2017 08.19 oleh Alfan.nusantara2 (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 12987845 oleh Prisman perdana (bicara))

Prisma Sanherib adalah sejumlah prasasti tanah liat berbentuk tabung bersegi, yang memuat riwayat perbuatan raja Sanherib yang terkenal karena mengepung Yerusalem pada zaman pemerintahan raja Hizkia. Peristiwa ini dicatat di beberapa kitab dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen termasuk: Kitab Yesaya pasal 33 dan 36, Kitab 2 Raja-raja 18 dan 19, serta Kitab 2 Tawarikh 32, serta dicatat oleh sejarawan Yunani, Herodotus.

Prisma Taylor, foto oleh David Castor.
Prisma Taylor dipertontonkan di Israel Museum.

Ditemukan ada tiga Prisma Sanherib. Semuanya serupa kecuali beberapa huruf, meskipun dibuat pada tahun yang berbeda-beda.

Selain tiga ini masih ada paling sedikit 8 potongan prisma dengan isi teks yang sama, semuanya disimpan di British Museum, kebanyakan hanya berisi satu baris kata.

Deskripsi

Prisma ini berbentuk segi enam, dibuat dari tanah liat bakar berwarna merah. Tingginya 38.0 cm dan lebarnya 14.0 cm wide. Prisma ini berisi 6 paragraf bertulisan huruf paku kuneiform dalam bahasa Akadia. Dibuat dalam masa pemerintahan Sanherib pada tahun 689 SM (Chicago) atau 691 SM (London, Yerusalem).

Signifikansi

Satu dari tiga catatan yang ditemukan dari peninggalan Sanherib tentang penyerangan terhadap Kerajaan Israel Utara dan Kerajaan Yehuda, memberikan perspektif yang berbeda dari riwayat yang tertulis dalam Alkitab di Kitab 2 Raja-raja, Kitab 2 Tawarikh dan Kitab Yesaya. Sejumlah bagian dari Perjanjian Lama membenarkan paling sedikit sejumlah klaim yang ditulis dalam prisma ini.

Penerima

Isi

Teks prisma yang ada di Chicago diterjemahkan oleh Daniel David Luckenbill dan teks dalam bahasa Akadia dengan terjemahan bahasa Inggrisnya terdapat dalam bukunya The Annals of Sennacherib (University of Chicago Press, 1924).[1]

Prisma ini menceritakan keberhasilan penyerangan Asyur terhadap Samaria dengan hasil pembuangan penduduk aslinya. Kemudian juga ditulis mengenai penyerangan terhadap kota Lakhis yang diakhiri dengan permintaan damai oleh Hizkia. Sanherib menuntut 300 talenta perak dan 30 talenta emas. Hizkia memberikan semua itu (dicatat dalam Alkitab bahwa Hizkia memberikan semua perak dari istananya dan Bait Allah, serta emas dari pintu dan palang pintu Bait Allah.[2]). Juga dituliskan bahwa ada 46 kota berkubu dan tidak terhitung kota kecil yang direbut oleh Asyur, dengan 200.150 orang, juga ternak, diangkut dalam pembuangan, serta wilayah yang sudah dikuasai dibagikan kepada 3 raja Filistin. Pula, dituliskan bahwa pengepungan Sanherib menyebatkan Hizkia terkurung di Yerusalem "seperti burung dalam sangkar"; tentara bayaran dan orang Arab yang dibayar oleh Hizkia melarikan diri, dan Hizkia akhirnya membayar Sanherib dengan memberikan antimony, perhiasan, perabot bertatahkan gading, anak-anak perempuannya, gundik-gundiknya, ahli-ahli musik. Dinyatakan bahwa Hizkia menjadi raja taklukan. Sebagian hal ini dicatat dari sudut pandang yang berbeda di Alkitab dan sejumlah fakta penting saling mendukung, misalnya bahwa Sanherib tidak pernah merebut Yerusalem.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Daniel David Luckenbill, The Annals of Sennacherib, Oriental Institute Publications 2, University of Chicago Press, 1924
  2. ^ 2 Raja–raja 19:1–36

Pranala luar