Pemilihan umum Britania Raya 2017
Pemilihan umum Britania Raya 2017 berlangsung pada tanggal 8 Juni 2017. Masing-masing dari 650 daerah pemilihan parlemen memilih satu Anggota Parlemen (MP) ke Dewan Rakyat, majelis rendah di Parlemen. Sesuai Undang-Undang Parlemen Tetap 2011, pemilihan umum baru bisa dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2020, tetapi Perdana Menteri Theresa May meminta pemilihan umum dadakan yang kemudian disambut oleh dua per tiga suara mayoritas di Dewan Rakyat pada 19 April 2017. Partai Konservatif yang sudah berkuasa sejak 2015 (sekaligus rekan koalisi senior sejak 2010) hendak mempertahankan suara mayoritasnya agar tidak dikuasai Partai Buruh, oposisi resmi, di bawah pimpinan Jeremy Corbyn. May berharap mendapat suara mayoritas yang lebih besar agar pemerintahannya "mendapat mandat besar dalam perundingan Brexit".[1]
Pemilihan umum Britania Raya 2017 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Selanjutnya 8 Juni 2017 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jajak pendapat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kehadiran pemilih | 68,7% (2,3%) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Peta persebaran suara
Peta konstituensi parlemen Britania Raya * Angka tidak mencakup Ketua Dewan Rakyat John Bercow; beberapa media memasukkannya ke dalam total kursi Partai Konservatif. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2005 election • MPs |
2010 election • MPs |
2015 election • MPs |
Pemilu 2017 • anggota |
Kampanye partai mencakup posisi mereka tentang negosiasi pasca-pemberlakuan Pasal 50 Perjanjian Uni Eropa pada Maret 2017. Mereka juga mengangkat isu ekonomi, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan Layanan Kesehatan Nasional. Usai serangan teroris 22 Mei dan 3 Juni, keamanan nasional juga diangkat sebagai isu penting dalam kampanye pemilu.
Beberapa jajak pendapat menunjukkan Partai Buruh unggul 20 poin sebelum pemilu diumumkan, lalu menurun pada hari pemilu. Hasilnya adalah parlemen berimbang karena Partai Konservatif tidak memperoleh suara mayoritas.[2] Meski bertahan tiga kali berturut-turut sebagai oposisi, Partai Buruh memperoleh suara rakyat terbanyak sejak 2001 dan merebut lebih banyak kursi untuk pertama kalinya sejak 1997 serta perpindahan suara terbesar (9,6%) sejak 1945. Sebaliknya, meski kehilangan suara mayoritas, Partai Konservatif mendapat porsi suara tertinggi sejak 1983. Ini melambangkan kembalinya sistem dwipartai di Britania Raya.
Partai terbesar ketiga, Partai Nasional Skotlandia (SNP), mendapatkan 35 kursi setelah sebelumnya merebut 56 dari 29 kursi Parlemen Skotlandia pada tahun 2015. Demokrat Liberal mendapat empat kursi lebih banyak daripada sebelumnya. Di Irlandia Utara, DUP dan Féin sama-sama menambah kursi, sedangkan Partai Persatuan Ulster (UUP) dan Partai Demokrat Sosial dan Buruh (SDLP) kehilangan kursi. Plaid Cymru menambah satu kursi sehingga diwakili empat anggota. Partai Kemerdekaan Britania Raya yang cukup terwakili pada tahun 2015 kehilangan seluruh kursinya.[3] Partai Hijau mempertahankan anggota parlemen satu-satunya. Satu anggota independen terpilih kembali.
Usai pemilu, Partai Konservatif mengajak Partai Persatuan Demokrat (DUP) berkoalisi membentuk pemerintahan Konservatif minoritas yang didukung DUP.[4]
Hasil
Partai | Ketua | Anggota | Suara | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Dari total | Dari total | |||||||
Partai Konservatif | Theresa May | 317 | 48,8% | 317 / 650
|
13,632,914 | 42.3% | ||
Partai Buruh | Jeremy Corbyn | 262 | 40,3% | 262 / 650
|
12,874,985 | 40.0% | ||
Partai Nasional Skotlandia | Nicola Sturgeon | 35 | 5,4% | 35 / 650
|
977,569 | 3.0% | ||
Demokrat Liberal | Tim Farron | 12 | 1,8% | 12 / 650
|
2,371,772 | 7.4% | ||
Partai Persatuan Demokrat | Arlene Foster | 10 | 1,5% | 10 / 650
|
292,316 | 0.9% | ||
Sinn Féin | Gerry Adams | 7 | 1,1% | 7 / 650
|
238,915 | 0.7% | ||
Plaid Cymru | Leanne Wood | 4 | 0,6% | 4 / 650
|
164,466 | 0.5% | ||
Partai Hijau | Jonathan Bartley Caroline Lucas |
1 | 0,2% | 1 / 650
|
525,371 | 1.6% | ||
Speaker | John Bercow | 1 | 0,2% | 1 / 650
|
34,299 | 0.1% | ||
Independent | Sylvia Hermon | 1 | 0,2% | 1 / 650
|
16,148 | 0.1% | ||
Total | 650 | 100% | 32,158,241 | 100% |
Catatan
- ^ Nicola Sturgeon menjabat sebagai anggota di Parlemen Skotlandia.
- ^ a b Gerry Adams sits as a TD in the Irish Dáil Éireann.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamafosterseat
- ^ Karena anggota dewan Sinn Féin tidak mengklaim kursi, jumlah anggota yang diperlukan untuk mencapai suara mayoritas sebenarnya lebih sedikit. Sinn Féin menang 7 kursi, artinya suara mayoritas membutuhkan sedikitnya 322 anggota dewan.
Referensi
- ^ "Strengthen our hand in Europe? No, a landslide for May would weaken it". 2 May 2017 – via The Guardian.
- ^ "UK election 2017: Conservatives 'to fall short of majority'". bbc.com. BBC. Diakses tanggal 9 June 2017.
- ^ Booth, Robert; Walker, Peter (8 June 2017). "Paul Nuttall suffers crushing defeat as Ukip vote collapses" – via The Guardian.
- ^ "Who are the DUP and will they demand a soft Brexit to prop up the Tories?". The Telegraph. Diakses tanggal 9 June 2017.
Pranala luar
Pendaftaran pemilih
Manifesto partai
- Conservative Party
- Labour Party
- SNP
- Liberal Democrats
- DUP
- Sinn Fein
- Plaid Cymru
- SDLP
- UUP
- UKIP
- Green Party