Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah bandar udara internasional yang terletak di sebelah selatan Bali, Indonesia, tepatnya di daerah Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, sekitar 13 km dari Denpasar. Kode IATA-nya adalah DPS, sedangkan Kode ICAO-nya WADD (dahulu WRRR). Bandara Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Juanda.

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai

Ngurah Rai International Airport (NRIA)
  • IATA: DPS
  • ICAO: WADD
    DPS di Bali
    DPS
    DPS
    Lokasi bandar udara di Bali
Informasi
JenisPublik
PemilikPemerintah Indonesia
PengelolaPT Angkasa Pura I
MelayaniDenpasar
LokasiKabupaten Badung, Bali, Indonesia
Maskapai penghubung
Ketinggian dpl4 mdpl
Koordinat8°44′53″S 115°10′3″E / 8.74806°S 115.16750°E / -8.74806; 115.16750
Situs webngurahrai.ap1.co.id
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
09/27 9,842 3,000 Aspal
Statistik (2016)
Penumpang19.986.415
Pergerakan pesawat?
Pergerakan kargo?
Pesawat DC-3 Dakota Belanda di lapangan terbang Kuta tahun 1949
Bandara Ngurah Rai.

Nama bandara ini diambil dari nama I Gusti Ngurah Rai, seorang pahlawan Indonesia dari Bali.

Sejarah

Bandar Udara Ngurah Rai dibangun tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum). Landas pacu berupa airstrip sepanjang 700 m dari rumput di tengah ladang dan pekuburan di desa Tuban. Karena lokasinya berada di Desa Tuban, masyarakat sekitar menamakan airstrip ini sebagai Pelabuhan udara Tuban.[1] Tahun 1935 sudah dilengkapi dengan peralatan telegraph dan  KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaar Maatschappij) atau Royal Netherlands Indies Airways mendarat secara rutin di South Bali (Bali Selatan), yang merupakan nama lain dari Pelabuhan Udara Tuban.
Tahun 1942 South Bali Airstrip dibom oleh Tentara Jepang, yang kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. Airstrip yang rusak akibat pengeboman diperbaiki oleh Tentara Jepang dengan menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja).
Lima tahun berikutnya 1942-1947, airstrip mengalami perubahan. Panjang landas pacu menjadi 1,2 km dari semula 700 m. Tahun 1949 dibangun gedung terminal dan menara pengawas penerbangan sederhana yang terbuat dari kayu. Komunikasi penerbangan menggunakan transceiver kode morse.[1]
Untuk meningkatkan kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landas pacu kearah barat yang semula 1,2 km menjadi 2,7 km dengan overrun 2×100 meter. Proyek yang berlangsung tahun 1963-1969 diberi nama Proyek Airport Tuban dan sekaligus sebagai persiapan internasionalisasi Pelabuhan Udara Tuban.
Proses reklamasi pantai sejauh 1,5 km dilakukan dengan mengambil material batu kapur yang berasal dari Ungasan dan batu kali serta pasir dari Sungai Antosari – Tabanan.
Seiring selesainya temporary terminal dan runway pada Proyek Airport Tuban, pemerintah meresmikan pelayanan penerbangan internasional di Pelabuhan Udara Tuban, tanggal 10 Agustus 1966.[1]
Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Udara Tuban ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, yang sekaligus menjadi momen perubahan nama dari Pelabuhan Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai (Bali International Airport Ngurah Rai).
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kargo, maka pada tahun 1975-1978 Pemerintah Indonesia kembali membangun fasilitas-fasilitas penerbangan, antara lain dengan membangun terminal internasional baru. Gedung terminal lama selanjutnya dialihfungsikan menjadi terminal domestik, sedangkan terminal domestik yang lama digunakan sebagai gedung kargo, usaha jasa katering, dan gedung serba guna.[1]

Pengembangan fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) Tahap I

Proyek FBUKP tahap I (1990 – 1992)  meliputi Perluasan Terminal yang dilengkapi dengan garbarata (aviobridge), perpanjangan landas pacu menjadi 3 km, relokasi taxiway, perluasan apron, renovasi dan perluasan gedung terminal, perluasan pelataran parkir kendaraan, pengembangan gedung kargo, gedung operasi serta pengembangan fasilitas navigasi udara dan fasilitas catu bahan bakar pesawat udara.[1]

Pengembangan fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) Tahap II

Proyek FBUKP tahap II (1998-2000), pengembangan bandara dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, antara lain dengan memanfaatkan hutan bakau seluas 12 ha untuk digunakan sebagai fasilitas keselamatan penerbangan.[1]

Pengembangan fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) Tahap III

Rencana Proyek FBUKP tahap III meliputi Pengembangan Gedung Terminal, Gedung Parkir, dan Apron. Luas terminal domestik saat ini hanya akan dikembangkan hingga total luasnya mencapai 12.000 m² yang nantinya akan digunakan sebagai terminal internasional. Adapun eksisting terminal internasional akan dialihfungsikan menjadi terminal domestik. Dengan kondisi tersebut, Bandara Ngurah Rai akan mampu menampung hingga 25 juta penumpang.[1]

Terminal

Bandara ini memiliki satu terminal domestik dan satu terminal internasional.

Terminal 1

Saat ini, terminal domestik dan Internasional yang menempati area terminal internasional lama. Terminal domestik keberangkatan memiliki 8 gerbang, gerbang 1A, 1B, 1C, 2, 3, 4, 5, dan 6. Terminal domestik kedatangan memiliki 4 pengambilan bagasi.

Terminal 2

 
Area pengambilan bagasi terminal 2 internasional Bandara Ngurah Rai, Bali

Terminal 2 ini sudah selesai direnovasi di gunakan untuk terminal internasional. Untuk keberangkatan berada di lantai 3 dan kedatangan ada di lantai 1. Terminal internasional keberangkatan memiliki 14 gerbang. Gerbang 2A, 2B, 2D, 2E, 2F. 2A-6, 2B-6, 2D-6, 2E-6, 2F-4 berada di lantai 3 dan gerbang 10, 11, dan 12 ada di lantai 1. Untuk gerbang keberangkatan internasional difasilitasi garbarata (aviobridge). Terminal internasional kedatangan memiliki 7 pengambilan bagasi.[2] Terdapat pula fasilitas Visa on Arrival (VOA) dan imigrasi serta bea cukai (custom) di area kedatangan internasional.

Terminal 3

Terminal ini akan di bangun di sisi selatan Runway Bandara Ngurah Rai dan Terminal 3 digunakan untuk Melayani Penerbangan Internasional yang sudah overload di Terminal 1 dan 2 dan akan di bangun pada pertengahan tahun 2019 dan bisa menangmpung sebanyak 20 Juta Penumpang Pertahun.

Maskapai Penerbangan dan Tujuan

Penumpang

MaskapaiTujuanTerminal
Air China Beijing–Capital2F
Air New Zealand Auckland2F
Air Leisure Charter: Kairo2F
Air Niugini Port Moresby2F
Air Timor
dioperasikan oleh Citilink
Dili2E
AirAsia Kuala Lumpur–Internasional 22D
AirAsia X Kuala Lumpur–Internasional 22D
Asia Atlantic Airlines Bangkok—Suvarnabhumi2D
Batik Air Balikpapan, Bandung, Chennai, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Kuala Lumpur—Internasional, Palembang, Perth1C
Cathay Dragon Hong Kong2E
Cathay Pacific Hong Kong2E
Cebu Pacific Cebu, Manila2E
China Airlines Hong Kong, Taipei–Taoyuan
Musiman: Kaohsiung
2A
China Eastern Airlines Shanghai–Pudong
Musiman: Beijing–Capital
2D
China Southern Airlines Guangzhou, Shenzhen2C
Citilink Balikpapan, Bandung, Dili, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Surabaya1A
Emirates Dubai—Internasional2D
EVA Air Taipei–Taoyuan
Musiman: Kaohsiung
2B
Garuda Indonesia Bandung, Beijing—Capital, Canberra, Chengdu, Guangzhou, Hong Kong, Jakarta–Soekarno–Hatta, Jayapura, Kupang, Makassar, Manado, Mataram–Lombok, Melbourne, Nagoya—Centrair, Osaka—Kansai, Perth, Semarang, Seoul—Incheon, Shanghai—Pudong, Surabaya, Sydney, Timika, Tokyo—Narita, Yogyakarta
Charter: Guilin, Pulau Natal
Charter Musiman: Qingdao, Sapporo—Chitose
2B
Garuda Indonesia
dioperasikan oleh Explore dan Explore Jet
Ende, Kupang, Labuan Bajo—Komodo, Mataram—Lombok, Maumere, Palembang, Tambolaka1B
Hainan Airlines Beijing–Capital, Tianjin2A
Hebei Airlines Hangzhou2A
Hong Kong Airlines Hong Kong2A
I-Fly Charter Musiman: Liege2A
Indonesia AirAsia Bandung, Bangkok—Don Mueang, Darwin, Jakarta–Soekarno–Hatta, Kuala Lumpur—Internasional 2, Bandar Udara Perth, Singapura2D
Indonesia AirAsia X Delhi, Jakarta—Soekarno—Hatta, Kuala Lumpur—Internasional, Mumbai, Surakarta/Solo, Surabaya, Tokyo—Narita, Yogyakarta2D
Jetstar Airways Adelaide, Brisbane, Cairns, Darwin, Melbourne, Perth, Singapura, Sydney, Townsville2C
Jetstar Asia Airways Singapura2C
Kal Star Aviation Ende, Kupang, Labuan Bajo–Komodo, Maumere1A
KLM Amsterdam, Singapura2E
Korean Air Seoul–Incheon2B
Lion Air Batam, Bandung, Jakarta–Soekarno–Hatta, Kupang, Mataram–Lombok, Makassar, Surakarta/Solo, Surabaya, Yogyakarta
Charter: Changsha, Changzhou, Chengdu, Chongqing, Haikou, Harbin, Hong Kong, Nanchang, Ürümqi, Wuhan, Xi'an
2C
LOT Polish Airlines Musiman: Warsaw—Chopin2B
Lucky Air Kunming, Nanning2B
Malaysia Airlines Kuala Lumpur–Internasional2B
Malindo Air Brisbane, Kuala Lumpur–Internasional 22B
NAM Air Dili, Labuan Bajo–Komodo, Manado, Maumere, Surabaya, Yogyakarta1A
Nordwind Airlines Charter Musiman: Irkutsk2C
Pegas Fly Charter: Vladivostok2B
Orient Thai Airlines Charter: Phuket2E
Philippine Airlines Manila2D
Qantas Sydney2E
Qatar Airways Doha2F
Rossiya Airlines St. Petersburg2F
Royal Brunei Airlines Bandar Seri Begawan2F
RoyalFlight Charter Musiman: Moskow—Sheremetyevo2D
SilkAir Singapura2D
Shanghai Airlines Harbin, Shanghai–Pudong2D
Singapore Airlines Singapura2F
Spring Airlines Changsha1B
Sriwijaya Air Dili, Jakarta—Soekarno—Hatta
Charter: Changsha, Fuzhou, Guangzhou, Hangzhou, Jinjiang
1C
Thai AirAsia Bangkok–Don Mueang2E
Thai Airways Bangkok–Suvarnabhumi2F
Thai Lion Air Bangkok–Don Mueang2F
Tigerair Singapura1C
TransNusa Air Services Ende, Labuan Bajo–Komodo, Ruteng, Sumbawa Besar, Tambolaka1B
Aviation Charter Musiman: Moskow–Vnukovo2B
Virgin Australia Brisbane, Port Hedland, Sydney2F
Wamos Air Charter: Helsinki, Reykjavik—Keflavik2E
Wings Air Bima, Ende, Kupang, Labuan Bajo–Komodo, Malang, Mataram–Lombok, Maumere, Semarang, Tambolaka, Waingapu1C
Xiamen Airlines Fuzhou, Xiamen1A

Kargo

MaskapaiTujuan
Garuda Indonesia Cargo Nagoya—Centrair, Osaka–Kansai, Singapura

Transportasi darat

Angkutan kota

Angkutan kota yang dikenal juga dengan angkot (di Bali lebih dikenal dengan sebutan "Bemo" walaupun tidak beroda tiga) tersedia setiap saat menuju ke terminal umum. Angkot merupakan alternatif transportasi paling ekonomis.

Taksi tarif

(Airport Taxi Service) tersedia dengan membeli tiket sebelum keluar dari terminal baik di domestik maupun internasional. Selain taksi resmi banda, taksi lain dilarang beroperasi membawa penumpang keluar dari bandara. Namun, semua taksi boleh mengantar penumpang ke bandara.

Sewa mobil

Bandara ini juga menyediakan sewa mobil dari operator lokal dan internasional, meliputi: TRAC, Avis, Thrifty, dan Hertz.
Adapun sewa mobil Bali lainnya yang biasa digunakan untuk keperluan pariwisata.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar