Investree adalah perusahaan rintisan (startup) teknologi finansial yang bergerak di bidang peer-to-peer lending dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Resmi berdiri pada bulan Oktober 2015, Investree merupakan pionir peer-to-peer lending platform atau peer-to-peer lending marketplace di Indonesia yang mempertemukan orang dengan kebutuhan pendanaan (borrower) dan orang yang bersedia meminjamkan dananya (lender). [1] Tak hanya memberikan opsi investasi yang menarik dan menguntungkan bagi lender, Investree juga membuat pinjaman menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses untuk borrower.

Investree
Perseroan Terbatas
IndustriTeknologi Finansial (Fintech)
DidirikanOktober 2015; 9 tahun lalu (2015-10)
Pendiri
Kantor pusat,
Tokoh kunci
Situs webinvestree.id

Ikhtisar

Pendirian Investree diprakarsai oleh para profesional di bidang perbankan dan teknologi yang sudah berkarier selama lebih dari 20 tahun. Sebelum membentuk Investree bersama dua rekan lainnya, Co-Founder & Chairwoman Aida Sutanto dan Co-Founder & CEO Adrian Gunadi telah menjabat posisi krusial di bank nasional dan internasional; Aida dengan posisi terakhir sebagai Executive Vice President Bank CIMB Niaga, sementara Adrian sebagai Managing Director - Retail Banking Bank Muamalat. [2] Di akhir bulan Mei 2016, Investree resmi mengumumkan bahwa perusahaannya telah memperoleh pendanaan Series A dari Kejora. [3]

Aida dan Adrian sendiri memiliki alasan dan tujuan yang sama dalam mendirikan Investree. Mereka melihat masih banyak masyarakat, khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM), yang dianggap kurang layak untuk menikmati fasilitas dari bank atau unbankable. Padahal, tak sedikit dari mereka yang mempunyai model bisnis absah. [4] Berbekal pengalaman berkarier di institusi finansial nasional dan internasional terkemuka, muncullah sebuah ide untuk membangun platform digital yang menghubungkan borrower dan lender bernama Investree. Platform ini pun diharapkan mampu mendorong terciptanya inklusi finansial di Indonesia. Bersama Aida dan Adrian, turut bergabung Andi Muhammad Andries sebagai Chief of Risk & Operation dan Dickie Widjaja sebagai Chief Information Officer.

Di akhir bulan Januari 2017, Investree mengklaim telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 53,7 miliar dengan tingkat pengembalian 100% dan jumlah kredit macet 0%. [5] Fasilitas pinjaman Investree paling banyak dimanfaatkan oleh UKM terutama industri kreatif sebagai pihak yang sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha dari perbankan. [6] Untuk memaksimalkan layanannya, Investree bekerjasama dengan sejumlah bank dan perusahaan asuransi, di antaranya menyediakan sistem manajemen kas host-to-host serta akun virtual bersama Bank Danamon [7], melakukan kemitraan penjualan untuk memperluas jangkauan pinjaman UKM di Indonesia bersama Bank Woori Saudara [8], dan meluncurkan Digital Credit Protection untuk pengusaha dan profesional bersama Zurich Topas Life. [9]

Produk dan Layanan

Pinjaman Bisnis

  1. ^ "Investree produk". www.marketing.co.id. 
  2. ^ "About Us". www.investree.id. 
  3. ^ "Exclusive P2P Investree Secures Commitment from Kejora". www.dealstreetasia.com. 
  4. ^ "About Us(2)". www.investree.id. 
  5. ^ "Investree Salurkan Pinjaman Rp537 Miliar". www.swa.co.id. 
  6. ^ "Genjot Industri Kreatif, Investree Kucurkan Rp20 Miliar". www.infokomputer.grid.id. 
  7. ^ "Danamon Rangkul Investree Ketimbang Bangun Fintech Sendiri". www.cnnindonesia.com. 
  8. ^ "Jangkau UMKM, Investree Gandeng Bank Woori Saudara". www.wartaekonomi.co.id. 
  9. ^ "Pinjaman di Investree Dilindungi Asuransi Zurich Topas Life". www.bisniskeuangan.kompas.com.