Ekonomi Etiopia
{{Infobox economy
|country = Etiopia
|image = Ethiopian Commercial Bank Addis Abeba.jpg
|gdp = $194,980 miliar (KKB)
$78,434 miliar (nominal)
(IMF, Perk. 2017[update])[1]
|gdp rank = 70 (nominal) / 70 (KKB)
|width = 270
|caption = Bank Komersial Etiopia di Addis Ababa
|currency = Birr (ETB) (ብር)
|year = 8 – 7 Juli (1 ሐምሌ – 30 ሰኔ)
|organs = Uni Afrika, Organisasi Perdagangan Dunia (pengamat)
|growth = 10,2% (2014)
6,5% (perkiraan 2016)[2]
|per capita = $2.104 (KKB)
$846 (nominal)
(IMF, Perk. 2017[update])[1]
|components =
|sectors = Agrikultur (36,7%), jasa (47,1%), industri (16,2%) (2015[update])
|inflation = ▲ 10,1% (2015[update])[3]
|poverty = 29,6% hidup dengan pendapatan $1,90/hari (2014[update])
|gini =▲ 33,6[4]
|edbr = ▲ 159 (2016[update])[5]
|labor = 49,27 juta (13 (2015[update])
|unemployment = 24,9% [3]
|industries = Pemrosesan makanan, minuman, tekstil, kulit, bahan kimia, pemrosesan logam, semen
|exports = $3,163 miliar(2015[update])
|export-goods = Kopi, qat, emas, produk kulit, hewan hidup, minyak nabati
|export-partners = Swiss 14,3%
Republik Rakyat Tiongkok 11,7%
Amerika Serikat 9,5%
Belanda 8,8%
Arab Saudi 5,9%
Jerman 5,7% (2015[update])
|imports = $15,87 miliar (2015[update])
|import-goods = Alat mesin dan pesawat, logam dan produk logam, materi listrik, minyak bumi, kendaraan bermotor, bahan kimia dan [[pupuk}]
|import-partners = Republik Rakyat Tiongkok 20,4%
Amerika Serikat 9,2%
Arab Saudi 6,5%
India 4,5% (2015[update])
|gross external debt =▲ $19,04 miliar (2015[update])
|FDI =
|debt = 48,6% PDB (2015[update])[1]
|revenue = $9,26 miliar (2015[update])
|expenses = $10,7 miliar (2015[update])
|aid = $308 miliar (penerima) (2001[update])
|credit = Economist Intelligence Unit:
CCC (Risiko tertinggi)
CCC (Risiko mata uang)
CCC (Commercial Bank of Ethiopia)
CC (Risiko politik)
CCC (Economic structure risk)
CCC (Risiko negara)
(Februari 2014)[6]
|reserves =$3,113 miliar (2015[update])
|cianame = et
|spelling =
|deficit=-2,3% PDB(2015[update])}}
Ekonomi Etiopia adalah ekonomi transisi dan campuran dengan sektor publik yang besar. Pemerintah Etiopia sedang memprivatisasi perusahaan-perusahaan milik negara dan berupaya mereformasi ekonomi menjadi ekonomi campuran.[7] Namun, sektor perbankan, telekomunikasi dan transportasi masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan milik negara.[8][9] Selain itu, Konstitusi Etiopia menyatakan bahwa hak milik tanah hanya dimiliki oleh "negara dan rakyat", tetapi warga Etiopia boleh menyewa tanah (hingga selama 99 tahun) dan tidak dapat melakukan hipotek, menjual atau memilikinya.[10]
Etiopia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan negara dengan penduduk terbesar kedua di Afrika.[11] Hampir 50% penduduk Etiopia berusia lebih muda dari 18 tahun. Walaupun jumlah orang yang mengenyam pendidikan dasar dan lanjut telah meningkat, jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah orang yang lulus dari institut-institut pendidikan. Negara ini harus menciptakan ratusan ribu lapangan kerja setiap tahunnya agar tetap sejalan dengan pertumbuhan penduduk.[12]
Pemerintah Etiopia saat ini sedang mencoba melakukan reformasi ekonomi dengan memprivatisasi badan usaha milik negara dan merasionalisasi regulasi pemerintah.[13] Reformasi ini mulai menarik investasi asing yang amat dibutuhkan oleh Etiopia, tetapi Etiopia masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia.[14]
Catatan kaki
- ^ a b c Templat:Cite web Blake Martini is GAYYY
- ^ International Monetary Fund Research Dept (4 October 2016). World Economic Outlook, October 2016: Subdued Demand: Symptoms and Remedies (PDF) (dalam bahasa Inggris). International Monetary Fund. ISBN 9781475539813.
- ^ a b "Ethiopia. CIA The World Fact Book". CIA Factbook. Diakses tanggal 10 January 2017.
- ^ Selima., Jāhāna, (2015). Work for human development (PDF). Human Development Report. United Nations Development Programme. ISBN 9789211263985. OCLC 936070939.
- ^ "Doing Business in Ethiopia - World Bank Group". www.doingbusiness.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2017. Diakses tanggal 10 January 2017.
- ^ Morley, Jane (9 December 2016). "Ethiopia: risk assessment". country.eiu.com. The Economist Intelligence Unit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017.
- ^ Sanchez, Dana (2017-01-10). "Ethiopia Moves Toward Privatization. It's Not about Money. It's About Tech". AFKInsider (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2017. Diakses tanggal 2017-01-12.
- ^ Maasho, Aaron (21 March 2015). "Ethiopia launches 4G mobile service in the capital". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017.
- ^ Maasho, Aaron (29 March 2015). "Ethiopia sells off seven state firms, to offer more". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017.
- ^ "Ethiopian Constitution". Diakses tanggal 11 June 2015.
- ^ "Private Sector Boosts Ethiopia's Growth". IFC. Diakses tanggal 27 December 2012.
- ^ "A brittle Western ally in the Horn of Africa". The Economist. 1 November 2007. ISSN 0013-0613. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2017.
- ^ Seid, Yared; Taffesse, Alemayehu S.; Ali, Seid Nuru (8 November 2016). "Ethiopia—an agrarian economy in transition" (PDF). Africa's Lions: Growth Traps and Opportunities for Six African Economies (dalam bahasa Inggris). Brookings Institution Press. ISBN 9780815729501. OCLC 961309230.
- ^ "The 10 Poorest Countries Of The World; Ethiopia 10th place". Diakses tanggal 28 September 2016.
Daftar pustaka
- Hausmann, Ricardo; Hidalgo, César A.; Bustos, Sebastián; Coscia, Michele; Simoes, Alexander (17 January 2014). The Atlas of Economic Complexity: Mapping Paths to Prosperity (dalam bahasa Inggris). MIT Press. ISBN 9780262525428. OCLC 836557569.
- World Bank Group (2 December 2016). Why so idle? Wages and Employment in a Crowded Labor Market (PDF) (Laporan). Diakses tanggal 11 January 2017.