Imran bin Hushain (bahasa Arab: عمران بن حصين) adalah salah seorang Sahabat Nabi Muhammad,[1] qadi, serta periwayat hadits. Nama lengkapnya ialah Imran bin Hushain bin Ubaid bin Khalaf al-Khuza'i.[1] Ia masuk Islam pada tahun terjadinya Perang Khaibar.[1] Umar bin Khaththab saat menjadi khalifah menunjuk Imran bin Hushain sebagai qadi dan pengajar agama bagi penduduk Bashrah, dan sejak saat itu ia menetap di sana.

Di Bashrah, Imran bin Hushain mengajarkan agama dan meriwayatkan hadits pada banyak ulama Tabi'in, termasuk di antaranya Ibnu Sirin.[2] Pada masa terjadinya perselisihan kekuasaan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, Imran bin Hushain bersikap tidak memihak dan menganjurkan masyarakat agar juga bersikap demikian.[3][4]

Imran bin Hushain wafat di Bashrah (sekarang di Irak) pada tahun 52 H / 673 M.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Al-Fawzan, Salih (2005). Concise Commentary on Book of Tawheed. Al-Maiman Publishing House. hlm. 69. 
  2. ^ Khallikan, Ibnu (1843). Kitab Wafayat Ala'yan. Ibn Khallikan's Biographical Dictionary. 2. Translated by Bn Mac-Gluckin de Slane. Paris: Benjamin Duprat. hlm. 586. 
  3. ^ As-Sallabi, Ali Muhammad. Biography of Ali Ibn Abi Talib. II. Darussalam Publishers. 
  4. ^ Syurfah, Ariany. Kisah Inspiratif Untuk Anak Muslim. Cerdas Interaktif. hlm. 122. ISBN 9797884090, 9789797884093.