Kolonel Lê Quang Tung (1923 – 1 November 1963) adalah seorang pimpinan Pasukan Pertahanan Khusus Republik Vietnam di bawah komando Ngô Đình Nhu, saudara laki-laki presiden Vietnam Selatan, Ngô Đình Diệm. Ia adalah mantan pelayan keluarga Ngô, latar belakang militer Tung adalah keamanan dan kontraspionase.

Lê Quang Tung
Lahir1923
Distrik Hương Trà, Annam, Indochina Perancis
Meninggal1 November 1963
Pangkalan Udara Tân Sơn Nhứt, Saigon, Vietnam Selatan
PengabdianPartai Cần Lao
Lama dinas1950s–1963
PangkatKolonel
KomandanPimpinan Pasukan Pertahanan Khusus Republik Vietnam
Perang/pertempuranPenyerbuan Pagoda Xá Lợi

Pada 1950an, Tung menjadi perwira berpangkat tinggi dalam Cần Lao pimpinan Nhu, sebuah apparatus politik rahasia yang mengurusi kekuasaan keluarga Ngô, memungut uang dari pengusaha kaya. Pada 1960, Tung diangkat langsung pada pangkal kolonel dan menjadi komandan pasukan khusus. Periodenya di ranah pasukan elit Vietnam Selatan banyak dikenal karena kerjanya dalam menumpas para pembangkang, ketimbang melawan para pemberontak Viet Cong. Serangan paling terkenalnya adalah penyerbuan ke pagoda Xá Lợi pada 21 Agustus 1963, dimana ratusan orang tewas atau menghilang.

Program militer utama Tung adalah sebuah skema dimana personil Tentara Republik Vietnam berusaha untuk menginfiltrasi Vietnam Utara dalam rangka mengadakan pertemuan intelijensi dan sabotase. Program tersebut tak efektif; kebanyakan infiltratornya tewas atau ditangkap. Tung juga dikabarkan menyerancanakan pembunuhan kepada Henry Cabot Lodge, Jr., Duta Besar Amerika Serikat untuk Vietnam Selatan.

Setelah penyerbuan pagoda, Amerika Serikat berhenti mendanai pasukan Tung karena mereka dipakai sebagai alat politik ketimbang melawan komunis. Bersama dengan Diệm dan Nhu, Tung dibunuh saat kudeta November 1963. Nhu dan Tung telah menyiapkan kudeta palsu dan kontra-kudeta dalam rangka memberikan demonstrasi palsu dari kekuatan rezim. Namun, keduanya tak menyadari bahwa Jenderal Tôn Thất Đính, yang ikut serta merencanakan operasi tersebut, terlibat dalam rencana kudeta sebenarnya. Đính mencurangi Tung dengan mengirimkan pasukannya ke wilayah pinggiran, meninggalkan rezim tersebut di Saigon tanpa perlindungan pasukan khusus. Ini berujung pada keruntuhan mudah dari rezim tersebut.

Catatan

Referensi

Templat:Krisis Buddha