Sudi Silalahi

politisi Indonesia
Revisi sejak 10 Maret 2008 02.26 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Letjen TNI (Purn.) Sudi Silalahi (lahir di Pematangsiantar pada 13 Juli 1949) adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Silalahi lulus dari Akabri pada tahun 1972 dan mengakhiri karir militernya dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia adalah sekretaris Yudhoyono saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Pendidikan

Karir

Kasus Renovasi KBRI Seoul

Pada tanggal 20 Januari 2005, dengan mengatasnamakan jabatannya sebagai Menseskab, Sudi Silalahi mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri RI, dan meminta Menlu untuk merespons dan menerima presentasi dari manajemen PT Sun Hoo Engineering tentang rencana pembangunan gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan. Surat ini kemudian disusul dengan surat kedua pada tanggal 21 Februari 2005, dengan isi yang sama, namun diperkuat dengan permintaan untuk 'menindaklanjuti' yang diberi penekanan dengan huruf miring. Surat ini juga melampirkan 4 berkas proposal dan dua maket. [1]

Surat-surat ini kemudian bocor ke tangan wartawan, dan dimuat di berbagai surat kabar setahun kemudian. Banyak pihak, antara lain mantan presiden RI Abdurrahman Wahid, koordinator ICW Teten Masduki serta kalangan anggota DPR menganggap apa yang dilakukan Sudi ini di luar batas-batas kepatutan sebagai pejabat negara.

Untuk meredam kasus ini, Sudi melaporkan anak buahnya, Aziz Ahmadi, sebagai orang yang dianggap telah memalsukan surat-surat tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, Aziz diberitakan pula telah mengaku menerima imbalan atas keluarnya surat tersebut.

Pranala luar