Abu Thalhah al-Anshari
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Mohamadhzanhari (Kontrib • Log) 2703 hari 13 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Abu Thalhah al-Anshari (bahasa Arab:أبو طلحة الأنصاري, lahir di Madinah, 585 - wafat di Madinah, 654) adalah seorang sahabat Nabi Muhammad.[1][2][3] Abu Thalhah termasuk veteran Perang Badar. Sebelum Nabi hijrah, dia mengikuti Baiat Aqabah yang kedua, bahkan menjadi di antara dua belas pemimpin terpilih pada malam Baiat Aqabah tersebut.[4] Dia mendapat pujian Nabi karena suaranya yang sangat lantang: "Sungguh, suara Abu Thalhah dalam pasukan perang lebih baik daripada kekuatan seribu orang."[4]
Abu Thalhah al-Anshari | |
---|---|
radhiyallahu anhu | |
Nama asli | Zaid bin Sahl |
Lahir | 585 Madinah |
Meninggal | 654 (umur 68–69) Madinah |
Kebangsaan | Suku Khazraj Kabilah Bani Najjar |
Istri | Ummu Sulaim |
Kehidupan
Lahir
Namanya adalah Zaid bin Sahl bin al-Aswad bin Haram bin Amr bin Zaid Manah bin Amr bin Malik bin Adi bin Amr bin Malik bin an-Najjar al-Anshari al-Khazraji (زيد بن سهل بن الأسود بن حرام بن عمرو بن زيد مناة بن عمرو بن مالك بن عديّ بن عمرو بن مالك بن النّجار الأنصاريّ الخزرجيّ), kunyahnya Abu Thalhah.[2] Lahir di Madinah, 36 tahun sebelum hijrah.[3] Dia berkerabat dengan Nabi Muhammad melalui ayahnya, karena dia adalah sepupu (anak paman) Nabi dari pihak ibu.[4]
Pernikahannya dengan Ummu Sulaim
Ummu Sulaim adalah seorang janda dari laki-laki bernama Malik yang meninggal dalam keadaan kafir di masa dakwah Islam secara terang-terangan.[5]
Setelah Nabi Muhammad hijrah
Wafat
Abu Thalhah wafat di Madinah, 34 H. Utsman bin Affan menjadi imam dalam salat jenazahnya.[6]
Periwayatan hadis
Meriwayatkan darinya: Anas bin Malik, Zaid bin Khalid al-Juhani, Abdullah bin Abbas, Sa'id bin Yassar, dan Abu Ishaq Abdullah bin Abi Thalhah.[7][1]
Lihat pula
Pranala luar
Referensi
Catatan Kaki
- ^ a b Adz-Dzahabi 2006, hlm. 356.
- ^ a b Al-Asqalani, hlm. 502.
- ^ a b Az-Zirakli 2002, hlm. 58.
- ^ a b c Al-Mishri 2015, hlm. 55.
- ^ Az-Zirakli 2002, hlm. 33.
- ^ a b Adz-Dzahabi 2006, hlm. 357.
- ^ Al-Asqalani, hlm. 503.
Daftar Pustaka
- Adz-Dzahabi, Abu Abdillah Syamsuddin (2006). Siyar A’lam an-Nubalā‘ (dalam bahasa bahasa Arab). Jilid 3. Kairo: Dar al-Hadits.
- Ibnu Hajar al-Asqalani (1415 H). Adil Ahmad Abdul-Maujud; Ali Muhammad Mu'awwidh, ed. Al-Iṣābah fī Tamyīz aṣ-Ṣaḥābah (dalam bahasa bahasa Inggris). Jilid 2. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
- Al-Mishri, Mahmud (2015). Muhammad Ali, Lc, ed. Ensiklopedi Sahabat: Biografi Profil Teladan 104 Sahabat Nabi Generasi Terbaik Umat Islam Sepanjang Sejarah. Jilid 2. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i. ISBN 978-602-9183-91-7.
- Az-Zirakli, Khairuddin bin Mahmud bin Muhammad (2002). Al-A’lām (dalam bahasa bahasa Arab). Jilid 3. Beirut: Dar el-Ilm Lilmalayin.