Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 6000

tipe kereta api di Indonesia
Revisi sejak 31 Juli 2017 14.18 oleh KujoKaren (bicara | kontrib) (Menambah gambar 6121F)

Kereta rel listrik Tōkyō Metro seri 6000 (東京地下鉄6000系, Tōkyō Chikatetsu 6000-kei) adalah kereta rel listrik buatan Jepang yang beroperasi di lintas Commuter Jabodetabek. KRL ini dibeli dari perusahaan KRL Tokyo Metro Co., Ltd, dan dulunya beroperasi di jalur Chiyoda. KRL ini memiliki formasi asli 10 kereta per rangkaian, namun setibanya di Indonesia beberapa rangkaian diperpendek menjadi 8 kereta per rangkaian. Perawatan semua rangkaian KRL ini dilakukan di Dipo KRL Depok, sedangkan Pemeliharaan Akhir (PA) dilakukan di Dipo KRL Depok ataupun Balai Yasa Manggarai.[1]

KRL Tokyo Metro seri 6000
Rangkaian 6101F turun dari jalur layang menuju Stasiun Manggarai
BeroperasiYa
ProdusenKawasaki Heavy Industries, Kinki Sharyo, Kisha Seizō, Nippon Sharyo, Tokyu Car Corporation
Nama keluargaTokyo Metro
DigantikanTokyo Metro 16000 Series
Konstruksi1968-1990
Mulai beroperasi1968-sekarang
Formasi3, 10 kereta per rangkaian (Jepang)
8, 10 kereta per rangkaian (Indonesia)
Nomor armada6000-1F, 6101F-6135F
Kapasitas1.136 penumpang (rata-rata)
OperatorTokyo Metro
PT KAI Commuter Jabodetabek
Jalur dilayaniTokyo Metro Chiyoda Line
KA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Konstruksi bodiAluminium Alloy
Panjang kereta20.000 mm
Lebar2.800 mm
Tinggi4.145 mm
Pintu4 pintu di setiap sisi
Kelajuan maksimum100 km/jam
Berat276 ton (rata-rata)
Sistem traksiArmature Variable Field (AVF) Chopper Control
Variable Voltage Variable Frequency-Gate Turn Off (VVVF-GTO)
Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT)
Daya mesin145 kW per motor
TransmisiStatic Inverter (SIV)
Tipe: Toshiba SIV (INV172-A0)
Mitsubishi Electric SIV (NC-FAT120A)
Percepatan3,3 km/h/s
Perlambatan3,7 km/h/s (normal)
4,7 km/h/s (darurat)
Sistem pembangkitListrik Aliran Atas (LAA)
Pemanas, ventilasi, dan penyejuk udaraCU769
Elektrifikasi1.500 V DC
Penangkap arusPantograf
BogieFS-378/A, FS-378B, FS-523 dengan pegas udara
AbarElectropneumatic Regenerative Brake
Sistem keselamatanTokyo Metro CS-ATC, Odakyu OM-ATS, D-ATS-P, Deadman Pedal
Alat perangkaiShibata Coupling
Lebar sepur1.067 mm

KRL ini sempat menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jabodetabek dengan 13 rangkaian, sebelum KRL JR East seri 205 dapat melampauinya dengan 60 rangkaian dengan formasi 6, 8, 10 kereta per 1 rangkaiannya yang didatangkan dari Jepang, sebelum disusun ulang menjadi 45 rangkaian.

Sejarah

KRL ini mulai beroperasi di Jepang pada tahun 1969/1970, dimulai dengan rangkaian 6000-1F (Prototipe 1) yang terdiri dari 3 kereta dalam 1 rangkaiannya yang dibuat tahun 1968, lalu prototipe kedua yaitu rangkaian 6101F yang dibuat tahun 1969-1971, dan kemudian rangkaian generasi pertama yang diawali dengan rangkaian 6102F, yang dibuat pada tahun 1971.

KRL ini terdiri dari beberapa generasi. Generasi awal KRL Tokyo Metro 6000 terdiri dari generasi 1-3, yaitu rangkaian 6102F-6121F. Awalnya KRL Tokyo Metro 6000 prototipe dan generasi 1-3 ini pada awalnya tidak menggunakan AC. AC mulai dipasang sekitar tahun 1988-1994. Jendelanya berukuran kecil. Pada awalnya bentuk jendelanya seperti KRL JR 203. Namun, sejak beberapa rangkaian mengalami perbaikan di Jepang, bentuk jendelanya diubah menjadi seperti KRL yang lebih baru, seperti KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir namun lebih kecil. Jendela model baru ini juga memungkinkan penumpang keluar dari jendela jika terjadi keadaan darurat. KRL ini juga awalnya menggunakan persambungan model jamur yang membuat kereta ini terasa lebih luas, namun lebih tidak kedap suara. Setelah perbaikan, persambungan dari beberapa rangkaian telah diubah menjadi model pintu konvensional. Kemudian KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir (4-7) yang terdiri dari rangkaian 6122F-6135F dibuat setelah rangkaian generasi pertama, hingga terakhir pada tahun 1990. rangkaian KRL ini telah dipasang AC sejak pertama kali berdinas di Jepang, dan menggunakan persambungan model pintu dan kaca yang lebar sejak awal beroperasi di Jepang.

Setiap rangkaian Tōkyō Metro 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain, baik pada eksterior maupun interior, karena beberapa hal dan KRL ini dibuat secara bertahap dengan ciri-ciri yang berbeda rangkaianiap generasinya, maupun penambahan fitur pada saat refurbishment di Balai Yasa di Jepang.

Semua KRL Tokyo Metro 6000 pada awalnya bersistem kelistrikan Armature Variable Field (AVF) Chopper Control. Namun, beberapa KRL Tokyo Metro 6000 telah bersistem kelistrikan VVVF-GTO maupun VVVF-IGBT. Seiring bertambahnya usia, dan mulai beroperasinya KRL Tokyo Metro 16000, KRL ini mulai dipensiunkan. Rangkaian yang dipensiunkan pertama kali adalah yang menggunakan sistem propulsi Armature Chopper. KRL Tōkyō Metro 6000 pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 2011. Rangkaian yang pertama kali tiba adalah TM 6115F dan 6126F. Selanjutnya antara pada tahun 2012 didatangkan lagi sebanyak 5 rangkaian (6106F, 07F, 12F, 23F, 25F) dan pada tahun 2013 sebanyak 6 rangkaian (6105F, 11F, 13F, 27F, 33F, 34F). Keseluruhan 13 rangkaian yang didatangkan pada saat itu masih menggunakan sistem propulsi Armature Chopper.

Seiring pensiunnya KRL Tokyo Metro 6000 dengan propulsi VVVF-GTO/IGBT dan semakin banyaknya KRL Tokyo Metro 16000, beberapa rangkaian yang ada pun akan dikirim ke Indonesia. Pada tahun 2016 ini akan didatangkan lagi sebanyak 6 rangkaian KRL Tōkyō Metro 6000 yang sudah menggunakan sistem propulsi VVVF (Variable Voltage Variable Frequency), dan kedatangannya akan menjadikan ke-6 rangkaian tersebut menjadi KRL tangan kedua dari Jepang pertama yang menggunakan teknologi VVVF. Ke-6 rangkaian tersebut adalah 6101F, 6108F, 6116F, 6117F, 6118F, dan 6131F[2][3]. Pembelian ini bersamaan dengan rencana Tokyo Metro untuk menyeragamkan armada jalur Chiyoda menjadi hanya seri 16000. Di tahun 2017, PT KCJ kembali mendatangkan 6 rangkaian dengan spesifikasi sama dengan rangkaian kedatangan 2016, dimulai dari rangkaian 6119F[4].

Ciri-ciri KRL Tokyo Metro 6000

Ada 2 purwarupa (prototype) dan 7 generasi KRL Tokyo Metro seri 6000 ini, yaitu:

  1. Purwarupa pertama: 6000-1 (rangkaian 3 kereta)
  2. Purwarupa kedua: 6101F
  3. Rangkaian produksi massal generasi I: 6102F-6113F
  4. Rangkaian produksi massal generasi II: 6114F-6119F
  5. Rangkaian produksi massal generasi III: 6120F-6121F
  6. Rangkaian produksi massal generasi IV: 6122F-6128F
  7. Rangkaian produksi massal generasi V: 6129F-6132F
  8. Rangkaian produksi massal generasi VI: 6133F-6134F
  9. Rangkaian produksi massal generasi VII: 6135F

Setiap rangkaian KRL Tōkyō Metro seri 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain, baik pada eksterior maupun interior, karena beberapa hal dan KRL ini dibuat secara bertahap dengan ciri-ciri yang berbeda setiap generasinya.

Pertama, pada rangkaian 6101F terdapat "rok panjang" yang menutupi bagian samping bawah kereta, berbeda dengan rangkaian yang lebih muda. Ini dikarenakan 6101F merupakan rangkaian purwarupa kedua, bukan rangkaian produksi massal.

AC yang digunakan pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 generasi awal (6005F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, dan 15F) berbeda dengan rangkaian Tōkyō Metro 6000 batch akhir (6023F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F), sebab AC pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 generasi awal (sama seperti KRL Tokyo Metro 7117F) berbeda dan umumnya tidak sedingin rangkaian Tōkyō Metro 6000 batch akhir, sama seperti rangkaian Tokyo Metro 7121F - 23F. Lalu, rangkaian generasi awal ini juga dilengkapi kipas angin yang sudah ada sebelum KRL tersebut dipasang AC.

Ini dikarenakan KRL Tokyo Metro 6000 generasi I-III pada awalnya tidak menggunakan AC. AC mulai dipasang pada tahun 1988-1994. Sementara KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir, mulai rangkaian 6122F-6135F, rangkaian tersebut telah dipasang AC sejak pertama kali berdinas di Jepang.

Pada rangkaian 6123F, 24F, 25F, 26F, 27F, 31F, 32F, 33F dan 34F, persambungan yang digunakan seluruhnya merupakan persambungan seperti rangkaian KRL Tōkyō Metro 7121F - 7123F dan merupakan bawaan pabrik, sementara rangkaian 06F, 07F, 11F, dan 15F memiliki bentuk persambungan lebar seperti jamur. Untuk 6101F, 05F, 08F, 12F, 13F, 16F, 17F, 18F mengalami refurbishment sehingga persambungan jamur diganti persambungan seperti persambungan biasanya.

Khusus 6105F, 6106F (Hanya 6506 eks 6507), 6107F (kecuali kereta 6507 eks 6506), 6108F, 6112F dan 6113F juga memiliki bentuk kaca yang berbeda, mirip seperti pada KRL JR East 203 (disebabkan karena rangkaian itu tidak mengalami penggantian jendela saat mengalami mid-life refurbishment sewaktu masih berdinas di Tōkyō Metro, Jepang). Sedangkan rangkaian 6101F, 6106F (kecuali kereta 6506), 6107F (Hanya 6507 eks 6506), 6111F, 6115F, 6116F, 6117F, dan 6118F memiliki jendela yang mirip dengan rangkaian Tōkyō Metro lainnya namun lebih kecil (seperti beberapa kereta pada rangkaian TM 7117F). Rangkaian 6123F - 27F dan 31F - 34F memiliki jendela yang besar, seperti Tōkyō Metro seri 7000 rangkaian 7121F, 22F, 23F.

Kereta 6506 dari rangkaian 6106F bertukar tempat dan bertukar plat nomor dengan kereta 6507 dari rangkaian 6107F, sehingga kereta 6506 sekarang memiliki plat nomor 6507 dan dirangkai dengan rangkaian 6107F. Sedangkan kereta 6507 memiliki plat nomor 6506 dan dirangkai dengan rangkaian 6106F. Rangkaian 6105F pada kereta 6305 bertukar dengan 6705 pasca kejadian terbakarnya 6305 antara Klender - Buaran. Rangkaian 6115F pada kereta 6515 bertukar dengan 6513 (platnya diganti 6515) pasca kejadian terbakarnya AC milik kereta bernomor 6515 di dekat Stasiun Tanah Abang. Hal yang sama juga terjadi pada kereta 6315 yang bertukar tempat dengan 6313 termasuk plat nomornya.

Rangkaian 6134F mengikuti pola formasi Tokyo Metro 6000 (VVVF-GTO) yang masih beroperasi di Jepang (6102F, 04F, 19F- 21F), juga 6108F dan 6116F-6118F. Rangkaian 6107F sebelumnya pernah digunakan sebagai rangkaian Kereta Khusus Wanita (KKW) namun kini telah kembali menjadi kereta Commuter seperti biasanya.

Rangkaian 6124F, 29F, 31F, dan 32F memiliki ukuran kaca pintu yang lebih besar dibandingkan rangkaian lainnya, seperti pada KRL TM seri 05. Ini dikarenakan rangkaian 6124F, 29F, 31F, dan 32F merupakan rangkaian yang mengalami B-Refurbishment di atas tahun 2000. Aslinya, rangkaian 6124F, 29F, 31F, dan 32F memiliki ukuran kaca pintu yang kecil seperti rangkaian lainnya.

Formasi rangkaian

Formasi asli KRL Tokyo Metro 6000 adalah sebagai berikut:

Rangkaian 6101F (VVVF)

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran KuMoHa 6100 MoHa 6200 SaHa 6700 SaHa 6600 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6800 MoHa 6900 KuMoHa 6000
Kodifikasi CM1 M2 T1 Tc2 M1 M2 Tc1 T2 M1 CM2

Kereta berkode T1 adalah unit trailer yang dilengkapi satu pantograf untuk mempertahankan kesamaan jumlah pantograf dengan rangkaian lainnya (6 pantograf per rangkaian), disusun sebagai prototipe kedua dari seri 6000 yang dibuat oleh Kawasaki (prototipe pertama adalah 6000-1 yang dibuat oleh Kisha Seizo).

Rangkaian berpropulsi VVVF-IGBT 2 fasa beserta 6134F (Chopper)

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran KuHa 6100 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 MoHa 6700 MoHa 6800 SaHa 6600 SaHa 6200 MoHa 6900 KuMoHa 6000
Kodifikasi CT M1 M2 Tc1 M1 M2 Tc2 T M1 CM2

Rangkaian berpropulsi traksi AVF-Chopper pada umumnya

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran KuHa 6100 SaHa 6200 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 MoHa 6700 MoHa 6800 MoHa 6900 KuMoHa 6000
Kodifikasi CT T M1 M2 Tc1 Tc2 M1 M2 M1 CM2

Kereta 3, 7, dan 9 adalah kereta berpantograf. Selain itu, terdapat juga formasi 3 kereta per rangkaian untuk Chiyoda Branch Line yang susunannya sebagai berikut, dengan kereta 1 dan 2 adalah kereta berpantograf.

Nomor 1 2 3
Penomoran KuHa 6000-1 MoHa 6000-2 KuMoHa 6000-3
Kodifikasi CT M1 CM2

Rangkaian 6131F juga 6122F, 6124F, 6128F, 6129F, 6130F, dan 6132F yang memiliki propulsi traksi VVVF-IGBT 3 fasa memiliki formasi dengan perbandingan 5 kereta motor berbanding 5 kereta trailer dengan susunan sebagai berikut.

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran KuHa 6100 SaHa 6200 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 MoHa 6700 MoHa 6800 MoHa 6900 KuHa 6000
Kodifikasi CT1 T M1 M2 Tc1 Tc2 M1 M2 M1 CT2

Di Indonesia, Tokyo Metro 6000 umumnya dioperasikan dengan melepas satu kereta M1 dan satu kereta M2, kecuali 12 rangkaian VVVF yang dioperasikan dengan formasi aslinya. Pada rangkaian yang seluruh persambungannya menggunakan persambungan non-jamur (seluruh batch ketiga dan batch terakhir, termasuk juga batch awal yang pernah memiliki sambungan jamur tetapi pasca refurbishment diubah menjadi persambungan biasa seperti 6112F), yang dilepas adalah kereta 7 dan 8 sehingga formasinya menjadi seperti berikut ini.

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 6100 SaHa 6200 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 MoHa 6900 KuMoHa 6000
Kodifikasi CT T M1 M2 Tc1 Tc2 M1 CM2

Pada rangkaian 6106F, 6107F, 6111F, dan 6115F, kereta yang dilepas adalah kereta 8 dan 9 dikarenakan perbedaan bentuk persambungan. Bila kereta 7 dan 8 yang dilepas, maka akan terjadi ketidakcocokan persambungan antara kereta 6 dan 9 karena sambungan 8-9 memiliki bentuk tertutup tanpa jendela, dan sambungan 7-8 memiliki bentuk jamur. Sambungan 7-8 dan 9-10 sendiri memiliki bentuk jamur.

Rangkaian ini sendiri memiliki model persambungan berbentuk jamur pada kereta 1-2, 3-4, 4-5, 6-7, 7-8 dan 9-10, sementara persambungan kereta 2-3 dan 8-9 memiliki bentuk tertutup tanpa jendela. Sehingga formasi pada kedua rangkaian tersebut menjadi seperti berikut ini.

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 6100 SaHa 6200 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 MoHa 6700 KuMoHa 6000
Kodifikasi CT T M1 M2 Tc1 Tc2 M1 CM2

Untuk rangkaian 6134F, formasinya sedikit berbeda dengan yang lain.

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran KuHa 6100 MoHa 6300 MoHa 6400 SaHa 6500 SaHa 6600 SaHa 6200 MoHa 6900 KuMoHa 6000
Kodifikasi CT M1 M2 Tc1 Tc2 T M1 CM2

Nomor rangkaian

  • 6101F
  • 6105F
  • 6106F
  • 6107F
  • 6108F
  • 6111F
  • 6112F*
  • 6113F*
  • 6115F
  • 6116F
  • 6117F
  • 6118F
  • 6119F
  • 6120F
  • 6121F
  • 6123F
  • 6124F
  • 6125F
  • 6126F
  • 6127F
  • 6129F
  • 6131F
  • 6132F
  • 6133F
  • 6134F

Catatan: rangkaian 12F dan 13F tidak beroperasi karena kesulitan suku cadang dan telah dirucat di Stasiun Cikaum (6112F) dan ditumpuk di Dipo KRL Depok (6113F).

Daftar rangkaian

 
Rangkaian 6131F, rangkaian kedatangan tahun 2016, tercanggih di antara seluruh armada seri 6000 dan seluruh armada KAI Commuter Jabodetabek

Rangkaian Formasi 8 Kereta (Propulsi AVF-Chopper)

Kereta 6700-6800 atau kereta 6800-6900 dilepas dari rangkaian untuk membuat formasi 8 kereta. Rangkaian 6112F dan 6113F sudah tidak beroperasi.

Daftar rangkaian AVF-Chopper (Formasi 8 Kereta)
  Susunan rangkaian
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
6105F 6105 6205 6705
(6305)
6405 6505 6605 6905 6005
6106F 6106 6206 6306 6406 6507
(6506)
6606 6706 6006
6107F 6107 6207 6307 6407 6506
(6507)
6607 6707 6007
6111F 6111 6211 6311 6411 6511 6611 6711 6011
6112F 6112 6212 6312 6412 6512 6612 6712 6012
6113F 6113 6213 6315
(6313)
6413 6515
(6513)
6613 6713 6013
6115F 6115 6215 6313
(6315)
6415 6513
(6515)
6615 6715 6015
6123F 6123 6223 6323 6423 6523 6623 6923 6023
6125F 6125 6225 6325 6425 6525 6625 6725 6025
6126F 6126 6226 6326 6426 6526 6626 6926 6026
6127F 6127 6227 6327 6427 6527 6627 6927 6027
6133F 6133 6233 6333 6433 6533 6633 6933 6033
6134F 6134 6334 6434 6534 6634 6234 6934 6034

Rangkaian Formasi 10 Kereta (Propulsi VVVF-IGBT)

Rangkaian dengan formasi 10 kereta keseluruhannya menggunakan sistem traksi VVVF.

Daftar rangkaian VVVF-IGBT (Formasi 10 Kereta)
  Susunan rangkaian
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6101F 6101 6201 6701 6601 6301 6401 6501 6801 6901 6001
6108F 6108 6308 6408 6508 6708 6808 6608 6208 6908 6008
6116F 6116 6316 6416 6516 6716 6816 6616 6216 6916 6016
6117F 6117 6317 6417 6517 6717 6817 6617 6217 6917 6017
6118F 6118 6318 6418 6518 6718 6818 6618 6218 6918 6018
6119F 6119 6319 6419 6519 6719 6819 6619 6219 6919 6019
6120F 6120 6320 6420 6520 6720 6820 6620 6220 6920 6020
6121F 6121 6321 6421 6521 6721 6821 6621 6221 6921 6021
6124F 6124 6224 6324 6424 6524 6624 6724 6824 6924 6024
6129F 6129 6229 6329 6429 6529 6629 6729 6829 6929 6029
6131F 6131 6231 6331 6431 6531 6631 6731 6831 6931 6031
6132F 6132 6232 6332 6432 6532 6632 6732 6832 6932 6032

Galeri

Referensi

Pranala luar