Ibrani 12 (disingkat Ibr 12) adalah bagian dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]

Ibrani 12
Sebagian naskah Papirus 13, yang memuat Surat Ibrani 2:14-5:5; 10:8-22; 10:29-11:13; 11:28-12:17, dibuat sekitar tahun 225-250 M.
KitabSurat Ibrani
KategoriSurat-surat Paulus/Surat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
19

Teks

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.[5]

Perlombaan ini merupakan ujian iman seumur hidup kita di dalam dunia ini (Ibrani 10:23,38; 11:1–40; 12:25; 13:13).

  • 1) Perlombaan ini harus dilaksanakan "dengan tekun" (Yunani hupomone), yaitu dengan kesabaran dan ketabahan (bd. Ibr 10:36; Fili 3:12-14). Cara untuk mencapai kemenangan sama dengan cara yang dipakai orang-orang kudus dalam Ibrani 11:1–40 -- maju terus hingga mencapai akhir (bd. Ibrani 6:11–12; 12:1–4; Luk 21:19; 1Kor 9:24–25; Filipi 3:11–14; Wahyu 3:21).
  • 2) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan membuang dosa-dosa yang menghalangi atau menghambat kecepatan kita dan dengan mengarahkan pandangan, hidup, dan hati kita kepada Yesus dan teladan ketaatan yang tabah yang ditunjukkan oleh-Nya ketika di bumi (ayat Ibr 12:1-4).
  • 3) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran bahwa bahaya terbesar yang menghadang kita adalah pencobaan untuk menyerah lagi kepada dosa (ayat Ibr 12:1,4), kembali "ke negeri yang telah kita tinggalkan" (Ibrani 11:15; Yak 1:12), dan kembali menjadi warga dunia ini (Ibrani 11:13; Yak 4:4; 1Yoh 2:15; lihat Ibrani 11:10).[6]

Ayat 2

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.[7]

Di dalam perlombaan iman ini kita mengarahkan pandangan kepada Yesus sebagai

Ayat 11

Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.[8]
  • "Ganjaran": diterjemahkan dari bahasa Yunani: παιδεία paedeia (bahasa Inggris: discipline, chastening) yang merujuk pada "disiplin", dalam hal ini "didikan Tuhan". Ada beberapa hal mengenai didikan Tuhan atas orang-orang percaya dan kesukaran serta penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi dalam kehidupan orang percaya.

1) Merupakan tanda bahwa orang itu adalah anak Allah (Ibrani 12:7-8). 2) Merupakan jaminan kasih dan perhatian Allah kepada orang itu (ayat Ibr 12:6). 3) Didikan Tuhan memiliki dua maksud: (a) agar pada akhirnya orang itu tidak ikut dihukum bersama-sama dengan dunia (1Kor 11:31-32), dan (b) agar orang itu dapat mengambil bagian dalam kekudusan Allah dan tetap hidup di dalam kesucian karena tanpanya orang tidak mungkin melihat Allah (Ibrani 12:10-11,14). 4) Ada dua akibat yang mungkin terjadi karena didikan Tuhan. (a) Orang dapat tetap bertahan dalam kesukaran dengan pimpinan Allah, tunduk kepada kehendak Allah dan tetap setia kepada-Nya (Ibrani 12:5-6). Dengan melakukan hal ini orang akan tetap hidup sebagai anak rohani Allah (Ibrani 12:7-9) dan mengambil bagian dalam kesucian-Nya (Ibrani 12:10); orang juga akan menuai kebenaran (Ibrani 12:11). (b) Orang dapat memandang ringan didikan Tuhan ini (Ibrani 12:5), memberontak terhadap Allah karena penderitaan dan kesukaran, dan oleh karenanya murtad dari Allah (Ibrani 12:25; Ibrani 3:12-14). 5) Di bawah kehendak Allah, kesulitan mungkin tiba (a) sebagai akibat perjuangan rohani melawan Iblis (Efesus 6:11-18); (b) sebagai ujian untuk memperkuat iman orang (1Petrus 1:6-7) dan pekerjaan orang (Mat 7:24-27; 1Kor 3:13-15), atau (c) sebagai persiapan untuk menghibur saudara seiman yang lain (2Kor 1:3-5) dan menyatakan kehidupan Kristus (2Kor 4:8-10,12,16). 6) Di dalam segala bentuk kesengsaraan, orang harus mencari Allah, memeriksa kehidupan orang (2Taw 26:5; Mazmur 3:5; 9:13; 34:18) dan meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan kekudusan-Nya (Ibrani 12:10,14; Mazmur 60:3-14; Mazmur 66:18).[6]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Ibrani 11:32
  4. ^ Ibrani 13:23
  5. ^ Ibrani 12:1
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Ibrani 12:2
  8. ^ Ibrani 12:11

Lihat pula

Pranala luar