Orang Trakia

kelompok etnik Indo-Eropa yang pernah mendiami di Eropa Timur dan Tenggara
Revisi sejak 23 Agustus 2017 17.25 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (rintisan pendek)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Suku Trakia (/ˈθrʃənz/; bahasa Yunani Kuno: Θρᾷκες Thrāikes, bahasa Latin: Thraci) adalah suku bangsa Indo-Eropa yang pernah menetap di wilayah Eropa Timur dan Tenggara.[1] Mereka menuturkan bahasa Trakia - salah satu bahasa Indo-Eropa yang tidak banyak diketahui. Penelitian suku dan budaya Trakia disebut trakologi.

Seorang peltastes Trakia.

Asal usul suku bangsa Trakia masih misterius akibat ketiadaan catatan sejarah tertulis. Bukti keberadaan kebudayaan proto-Trakia pada masa prasejarah didapat dari artifak-artifak yang telah ditemukan oleh arkeolog. Leo Klejn berpendapat bahwa budaya proto-Trakia merupakan kebudayaan Babyno yang terusir dari Ukraina akibat perluasan wilayah kebudayaan Srubna. Terdapat pula hipotesis bahwa suku bangsa proto-Trakia merupakan campuran penduduk asli dan orang-orang Proto-Indo-Eropa pada zaman perunggu awal. Pada zaman besi (sekitar tahun 1000 SM), suku bangsa Dacia dan Trakia mulai muncul dari suku bangsa proto-Trakia.[2]

Catatan kaki

  1. ^ Christopher Webber, Angus McBride (2001). The Thracians, 700 BC–AD 46. Osprey Publishing. ISBN 1-84176-329-2. 
  2. ^ John Boardman, I.E.S. Edwards, E. Sollberger, and N.G.L. Hammond. The Cambridge Ancient History, Volume 3, Part 1: The Prehistory of the Balkans, the Middle East and the Aegean World, Tenth to Eighth Centuries BC. Cambridge University Press, 1982, hlm. 53. "Yet we cannot identify the Thracians at that remote period, because we do not know for certain whether the Thracian and Illyrian tribes had separated by then. It is safer to speak of Proto-Thracians from whom there developed in the Iron Age..."