Energi mekanis

Revisi sejak 25 Agustus 2017 07.11 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Di dalam ilmu fisika, energi mekanis adalah hasil penjumlahan energi potensial dan energi kinetis. Energi ini diasosiasikan dengan gerak dan posisi dari sebuah objek. Asas energi mekanik mengatakan bahwa dalam sebuah sistem terisolasi dimana hanya ada gaya konservatif maka besarnya energi mekanik adalah konstan. Jika suatu benda bergerak dalam arah berlawanan dari gaya konservatif, maka energi potensial naik dan jika kecepatan (bukan kelajuan) objek berubah, maka energi kinetiknya juga berubah. Namun, dalam semua sistem yang sesungguhnya, gaya non konservatif seperti gaya gesek akan muncul, tapi seringkali nilainya diabaikan. Hal ini membuat nilai energi mekanik dapat dianggap konstan. Dalam tumbukan elastis, energi mekanik akan disimpan namun dalam tumbukan nonelastis, beberapa energi mekanik berubah menjadi panas. Hubungan antara hilangnya energi mekanik (disipasi) dan naiknya suhu ditemukan oleh James Prescott Joule.[1]

Contoh sebuah sistem mekanis: Sebuah satelit yang mengorbit bumi hanya dipengaruhi gaya gravitasi konservatif; maka energi mekaniknya konstan. Satelit berakselerasi menuju bumi dengan arah tegak lurus terhadap kecepatan. Percepatan ini ditandai dengan vektor percepatan warna hijau dan kecepatan ditandai dengan vektor kecepatan merah. Meski kecepatan terus berubah seiring arah vektor akibat akselerasi vektor, kelajuan satelit tidak berubah karena besaran vektor kecepatan tetap.

Banyak alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik dari dan ke bentuk energi lainnya, seperti motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, generator listrik mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dan mesin uap mengubah panas menjadi energi mekanik.

Umum

Energi adalah besaran skalar dan energi mekanik dari sebuah sistem adalah jumlah energi potensial yang diukur dari posisi sistem. Energi kinetik juga disebut sebagai energi gerak:[2][3]

 

Energi potensial, U, tergantung dari posisi objek terhadap gaya konservatif. Didefinisikan sebagai kemampuan objek untuk melakukan kerja dan nilainya naik apabila objek bergerak pada arah berlawanan dari gaya.[nb 1][2] Jika F melambangkan gaya konservatif dan x posisi, energi potensial antara 2 posisi x1 dan x2 didefinisikan sebagai integral negatif F dari x1 sampai x2:[5]

 

Energi kinetik, K, bergantung dari kelajuan objek dan kemampuan objek bergerak untuk melakukan kerja pada objek lainnya ketika bertumbukan dengan objek tersebut.[nb 2][9] Didefinisikan sebagai setengah dikali massa dikali kuadrat kecepatan benda, total energi kinetik sebuah sistem adalah jumlah semua energi kinetik dari objek yang ada:[2][10]

 

Asas kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa jika sebuah benda/sistem hanya dikenai gaya konservatif, maka besarnya energi mekanik adalah konstan.[11] Perbedaan antara gaya konservatif dan non-konservatif adalah ketika gaya konservatif memindahkan suatu objek dari satu titik ke titik lainnya, kerja yang dihasilkan dari gaya konservatif tidak tergantung lintasan. Sebaliknya, ketika gaya non-konservatif bekerja pada objek, kerja yang dihasilkan oleh gaya non konservatif tergantung lintasan.[12][13]

Perbedaan dengan jenis energi lainnya

Pengelompokan energi ke dalam beberapa "jenis" kerap mengikuti batasan-batasan cabang pengkajian ilmu pengetahuan alam.

Catatan kaki

  1. ^ Resnick, Robert and Halliday, David (1966), Physics, Section 8-3 (Vol I and II, Combined edition), Wiley International Edition, Library of Congress Catalog Card No. 66-11527
  2. ^ a b c Wilczek, Frank (2008). "Conservation laws (physics)". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-08-26. 
  3. ^ "mechanical energy". The New Encyclopædia Britannica: Micropædia: Ready Reference. 7 (edisi ke-15th). 2003. 
  4. ^ Newton 1999, hlm. 409
  5. ^ "Potential Energy". Texas A&M University–Kingsville. Diakses tanggal 2011-08-25. 
  6. ^ Brodie 1998, hlm. 129–131
  7. ^ Rusk, Rogers D. (2008). "Speed". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-08-28. 
  8. ^ Rusk, Rogers D. (2008). "Velocity". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-08-28. 
  9. ^ Brodie 1998, hlm. 101
  10. ^ Jain 2009, hlm. 9
  11. ^ Jain 2009, hlm. 12
  12. ^ Department of Physics. "Review D: Potential Energy and the Conservation of Mechanical Energy" (PDF). Massachusetts Institute of Technology. Diakses tanggal 2011-08-03. 
  13. ^ Resnick, Robert and Halliday, David (1966), Physics, Section 8-3 (Vol I and II, Combined edition), Wiley International Edition, Library of Congress Catalog Card No. 66-11527
  14. ^ Atkins, Peter W. (2008). "Chemical energy". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-10-17. 
  15. ^ Duckworth, Henry E.; Wilkinson, D. H. (2008). "Nuclear binding energy". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-10-17. 
  16. ^ Hartwig, William H. (2008). "Electrical energy measurement". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-10-17. 
  17. ^ Smythe, William R. (2008). "Electromagnetic radiation". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-10-17. 
  18. ^ Gerjuoy, Edward (2008). "Quantum mechanics". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-10-17. 
  19. ^ March-Russell, John (2008). "Energy level (quantum mechanics)". AccessScience. McGraw-Hill Companies. Diakses tanggal 2011-10-17. 

Catatan

  1. ^ Penting untuk dicermati ketika mengukur energi mekanik, sebuah objek dianggap satu kesatuan, seperti disampaikan Isaac Newton dalam Principia: "Pergerakan satu benda sama dengan jumlahan gerak bagian-bagiannya, maka posisi satu benda sama dengan jumlahan bagian-bagian benda tersebut."[4]
  2. ^ Dalam fisika, kelajuan adalah besaran skalar dan kecepatan adalah besaran vektor. Dengan kata lain, kecepatan adalah kelajuan dengan arah dan dapat berubah tanpa mengubah kelajuan objek tersebut.[6][7][8]