Aji Muhammad Alimuddin
Sultan Aji Muhammad Alimuddin, atau gelar anumertanya Marhum Adil, adalah sultan dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang ke-19,[1] yang memerintah dari tahun 1899 sampai 1910.[2] Ia adalah anak dari Sultan Aji Muhammad Sulaiman, sultan Kutai Kartanegara sebelumnya.[3]
Aji Muhammad Alimuddin melakukan konsolidasi kekuasaan kesultanan pada masa pemerintahannya.[4] Langkahnya diawali sejak tahun 1900, berupa penarikan kembali semua tanah dinas (hak apanase), yang berdasarkan hukum tanah Kutai keseluruhannya adalah milik sultan.[4]
Kesultanan ini berhasil mendapatkan hak kedaulatan pemerintahan sendiri, yaitu pada tahun 1902.[5] Ia juga pada tahun 1905 membagi daerah administratif kesultanan menjadi dua distrik; yaitu Ulu Mahakam dengan ibukotanya Long Iram, dan Muara Mahakam dengan ibukotanya Samarinda.[4][6] Di setiap ibukota distrik ditetapkan hakim untuk mengurus persoalan pengadilan.[7]
Aji Muhammad Alimuddin wafat pada hari Kamis, 11 Rabiul Awal 1327 Hijrah (1910 Masehi). dan dimakamkan di Kompleks Makam Kutai.[3] Anaknya Aji Muhammad Parikesit diangkat menjadi penggantinya, namun karena masih di bawah umur, maka berada dalam perwalian pamannya.[5][6]
Lihat pula
Referensi
- ^ Umberan, Musni (1995). Sejarah Kebudayaan Kalimantan. Departeman [i.e. Departemen] Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
- ^ Waluyo, Dwitri (2004). Indonesia, the land of 1000 kings (dalam bahasa Inggris). Foresight.
- ^ a b Pertemuan Ilmiah Arkeologi III (PIA III), Ciloto, 23-28 Mei 1983. Proyek Penelitian Purbakala Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1985.
- ^ a b c Pola penguasaan, pemilikan, dan penggunaan tanah secara tradisional daerah Kalimantan Timur. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kanwil Depdikbud Propinsi Kalimantan Barat, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Kalimantan Barat. 1990.
- ^ a b Indonesia Magazine (dalam bahasa Inggris). Yayasan Harapan Kita. 1988.
- ^ a b Voice of Nature (dalam bahasa Inggris). Yayasan Indonesia Hijau. 1989.
- ^ Sejarah daerah ...: Kalimantan Timur. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. 1978.
Didahului oleh: Aji Muhammad Sulaiman |
Sultan Kutai Kartanegara 1899—1910 |
Diteruskan oleh: Aji Muhammad Parikesit |