Kelenteng Hong San Koo Tee
Kelenteng Hong San Koo Tee atau juga dikenal oleh penduduk setempat dengan nama Kelenteng Cokro merupakan salah satu kelenteng tua yang berlokasi di pusat Kota Surabaya. Junjungan utama di kelenteng ini adalah Kongco Kong Tik Tjoen Ong. Selain memiliki altar untuk para dewata kepercayaan tradisional Tionghoa, kelenteng ini juga memiliki altar untuk roh leluhur lokal seperti Dewi Sri[1], Manikmaya, dan Tan Tik Siu.
Tempat Ibadah Tridharma Hong San Koo Tee | |
---|---|
Informasi umum | |
Lokasi | Kota Surabaya, Jawa Timur |
Alamat | Jalan Cokroaminoto Nomor 12 Surabaya |
Mulai dibangun | ] |
Sebagai salah satu bangunan kuno yang ada di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya menganugerahi Kelenteng Hong San Koo Tee sebagai salah satu cagar budaya.[2]
Etimologi
TITD merupakan singkatan dari Tempat Ibadah Tri Dharma atau secara umum disebut sebagai Klenteng.
Lokasi dan arsitektur
Daftar altar
Daftar altar Dewa-Dewi di Kelenteng Hong San Koo Tee:
- Thian Kong
- Men Shen: A. Wei Chi Kung (Oe Tie Kiong), B. Cin Shu Pao (Tjin Siok Poo)
- Kongco Kong Tik Tjoen Ong
- Ho Ya Kong (虎爷公)
- Kwan Im diapit oleh Long Nu dan San Cai
- Makco Thian Siang Boo
- Ti Cang Wang Pu Sa
- Kongco Hok Tiek Jeng Sien
- Ho Shen
- Cai Shen Cai Bo Xing Jun
- Kongco Kwan Kong
- Kuda Kelinci Merah
- Eyang Putri Dewi Sri, Manik Moyo, Siti Moyo, dan Tan Tik Siu
- Buddha, Tai Siang Lao Kun, Nabi Khong Cu
- Shishi: A. Jantan (Yang), B. Betina (Yin)
Kegiatan
Pengobatan alternatif
Kelenteng Hong San Ko Tee mengadakan pengobatan alternatif yang dibuka setiap hari Kamis, pukul 07.00 - 12.00, dengan biaya sukarela. Pengobatan di Kelenteng Hong San Ko Tee di kenal dengan terapy cubit, karena pengobatan dilakukan hanya dengan melakukan cubitan pada daerah kaki saja.
Bancaan/Selametan
Setiap hari kamis malam jumat legi di Hong san Ko Tee selalu dilakukan bancaan di depan altar Eyang Puteri Dewi Sri, bancaan ini dimaksudkan untuk memohon berkah dan keselamatan untuk seluruh umat sekalian. Bancaan yang ruti dilakukan pada setiap bulannya ini adalah salah satu bentuk dari penghargaan dan pelestariaan kearifan lokal yang sampai sekarang masih dipegang teguh oleh umat Hong San Ko Tee. Selain itu, umat klenteng ini juga mengadakan bancaan bersama dengan membuat tumpeng pada penanggalan Jawa 1 Suro.
Imlek
Perayaan Imlek di Hong San Ko Tee selalu dimeriahkan pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu. Pada perayaan Imlek tahun 2016, pengurus kelenteng membagikan 500 paket sembako.[3]
Bulan Ramadan
Setiap bulan Ramadan, pengurus Kelenteng Hong San Koo Tee menggelar acara buka puasa bagi masyarakat kurang mampu sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama yang beragama Islam. Juliani Pudjiastuti, ketua pengurus kelenteng Hong San Ko Tee, menjelaskan bahwa kegiatan buka puasa telah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu, setiap hari Jumat.[4]
Galeri
-
Gerbang sebelah dalam, diapit oleh dua bangunan berbentuk candi
-
Bangunan berbentuk candi sebagai altar
Lihat pula
Referensi
- ^ Sukardjito. 5 November 2013. Tak Hanya Orang Jawa, Umat Khonghucu Juga Peringati 1 Suro.
- ^ San dan Rek. Senin, 19 Agustus 2013. "Radar Surabaya", Cagar Budaya Jadi Wisata Alternatif, Halaman 4.
- ^ Suara Surabaya. 29 Januari 2013. Jelang Imlek, Kelenteng Cokro Bagikan 500 Bingkisan Sembako.
- ^ Hurek. 29 September 2007. Juliani Pudjiastuti pengurus Kelenteng Hong San Koo Tee.
Pranala luar
- Kelana Kota Suara Surabaya
- Kumpulan foto ritual
- Kompas Image
- Sejumlah warga kurang mampu berkumpul untuk berebut gunungan sembako saat ritual sembahyang Rebutan di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hong San Koo Tee, Jalan Cokroaminoto, Surabaya
- Kirab
- Jelang Imlek, Klenteng Hong San Ko Tee Bagi-bagi Sembako